GAZAMEDIA, GAZA – Komite Dukungan Jurnalis / Journalist Support Comitee (JSC) rilis laporan signifikan yang dilakukan polisi Zionist dan pemukim ilegal “Yahudi” terhadap kru pers yang tengah meliput konfrontasi dan tindakan terorisme “Israel” ke wilayah Palestina selama bulan Mei 2022, Selasa (31/5/2022).
Pembunuhan jurnalis Al-Jazeera Shireen Abu Aqleh adalah salah satu teror paling menonjol yang dilakukan “Israel”. Shireen dibunuh saat lakukan peliputan di kamp Jenin dengan sniper tentara “Israel”.
Laporan bulanan menunjukkan bahwa 162 pelanggaran hak kebebasan media dilanggar “Israel” khusus di wilayah Palestina yang diduduki, 148 di antaranya oleh pasukan penjajah
Pasukan penjajah dan pemukim ilegal tanpa bersalah kerap acungkan senjata mereka di hadapan wartawan, di samping serangan fisik dan psikologis dengan hinaan dan caci maki, pemukulan, dorongan, pelemparan botol air, penyemprotan merica, menghancurkan kendaraan dan kamera, dan mencuri ponsel milik wartawan yang tengah bertugas.
Laporan tersebut mencatat lebih dari 54 jurnalis institusi Internasional, Arab & lokal alami luka-luka akibat ssrangan sengaja baik verbal dengan kata-kata rasis dan penghinaan berlebihan maupun serangan fisik, serangan secara langsung atau dengan timah panas (senjata api).
Terdapat 11 kasus penangkapan dan penahanan, termasuk jurnalis Dujana Abu Al-Rub, Ahmed Al-Safadi dan Nasser Shtayyeh.
Patut dicatat bahwa jumlah syahuda kru pers Palestina sejak tahun 2000 telah melampaui 45 jiwa. [ml/ofr]