GAZA MEDIA, RABAT – Surat kabar IsraelĀ Yedioth Ahronoth mengungkapkan bahwa Asosiasi Sepak Bola Israel telah menandatangani perjanjian rahasia dengan Federasi Sepak Bola Maroko, (7/12).
Surat kabar Israel ini menambahkan, hari ini, Senin, bahwa perjanjian itu ditandatangani selama upacara rahasia di Rabat dan bendera Israel dan Maroko dikibarkan selama penandatanganannya, seperti dikutip dari Palinfo.
Menurut surat kabar tersebut, kedua federasi sepak bola ini berusaha menjaga kerahasiaan perjanjian karena sensitifitas politik. FIFA dan Asosiasi Sepak Bola Eropa dan Afrika diklaim bekerja sama dalam mencapai kesepakatan ini. Sepak Bola untuk Harapan: Kemanusiaan dan Perdamaian, begitu temanya.
Menurut Yedioth Ahronoth; Presiden Asosiasi Sepak Bola Israel menandatangani perjanjian dengan timpalannya dari Maroko Fawzi Kaja, yang menegaskan bahwa raja Maroko memberikan persetujuannya untuk perjanjian ini dengan tujuan memperkuat hubungan antara kedua negara melalui olahraga.
Surat kabar itu melaporkan bahwa duta besar Israel untuk Maroko berpartisipasi dalam upacara penandatanganan perjanjian. Mengutip pejabat yang terlibat dalam rincian negosiasi rahasia tentang perjanjian itu dinilai sebagai hal yang sangat penting.
Dia menekankan bahwa kedua federasi belum dapat menetapkan tanggal untuk pertandingan antara Israel dan tim Maroko karena banyaknya jumlah pertandingan untuk kedua tim yang diizinkan tahun depan.
Diharapkan tim Israel dari pemain di bawah usia 17 tahun akan tiba di Maroko bulan depan untuk mengadakan pertandingan melawan tim Maroko. Sementara tim pemuda UEA akan tiba di Israel untuk berpartisipasi dalam kompetisi musim dingin di Israel dan ini menjadi tim Arab pertama yang berpartisipasi dalam kompetisi ini.
Yediot melihat bahwa perjanjian ini akan membantu upaya menghapus Israel dari FIFA, dan tim kerja sama gabungan akan dibentuk antara federasi Maroko dan Israel dan mereka akan segera mulai bekerja. Perjanjian itu memungkinkan para pemain Israel untuk mengakses markas tim nasional di ibukota Maroko.
Salah satu ketentuan perjanjian tersebut mengatur kerjasama di bidang arbitrase, dimana wasit Israel akan dikirim ke Liga Maroko untuk melakukan penyempurnaan. Sementara tim gabungan akan bekerja sama di bidang kemajuan, kedokteran olahraga, dan pelatihan manajer sepak bola selain mengembangkan sepak bola wanita dan orang-orang dengan kebutuhan khusus.[]