GAZA MEDIA, AL-QUDS – Surat kabar Israel, Haaretz, melaporkan bahwa Perdana Menteri Israel Naftali Bennett sedang menawarkan rencana membangun dua pemukiman Yahudi baru di dataran tinggi Golan Suriah yang dijajah Israel tahun 1967. Tujuannya adalah meningkatkan jumlah pemukim di daerah tersebut hingga tahun 2025 dengan membentuk “panitia khusus” dengan kekuasaan lebih luas.
Rencana Bennett berada di bawah kerangka rencana komprehensif yang sedang dikerjakan oleh otoritas pendudukan Israel atas nama mendorong pertumbuhan demografis yang stabil di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel yang akan segera diserahkan kepada pemerintah pendudukan Israel untuk disetujui.
Rencana ini mencakup pembangunan setidaknya 12.000 unit pemukiman di dua komplek pemukiman baru yang sementara waktu disebut “Asif” dan “Matar” di samping ribuan unit pemukiman baru di pemukiman “Kitzrin” saat ini yang akan membangun proyek pertanian dan mengelolah daerah, melaksanakan pekerjaan konstruksi yang luas dan mengembangkan proyek-proyek yang berkaitan dengan energi surya.
Menurut Haaretz, tujuan utama rencana ini adalah untuk meningkatkan jumlah pemukim Yahudi di Golan, Suriah dan untuk mengkonsolidasikan kehadiran Yahudi di sana. Dimana, saat ini, jumlah mereka sekitar 22.000, tersebar di 32 pemukiman kecil dengan nama “Dewan Daerah Golan.” Rencana tersebut bertujuan meningkatkan jumlah pemukim sebesar 50% pada tahun 2025, dan menggandakannya hingga akhir dekade ini.
Patut dicatat bahwa jumlah penduduk Golan Suriah yang diduduki telah mencapai sekitar 21 ribu orang yang tinggal di empat desa Suriah yang tersisa setelah pendudukan dataran tinggi (Majdal Syams, Baqatha, Ain Qinya dan Masada), dan mereka menghadapi rencana pendudukan berturut-turut untuk mengontrol tanah di sana dan melakukan Yahudisasi dengan paksa.[]