Hubungan diplomatik antara Brasil dan Israel kembali memburuk setelah pemerintah Brasil menolak penunjukan Gali Dagan sebagai duta besar baru Israel untuk negara tersebut. Akibatnya, posisi kepala misi diplomatik Israel di Brasilia kini kosong sejak kepergian duta besar sebelumnya.
Keputusan ini mencerminkan ketegangan yang terus berlanjut antara kedua negara, terutama sejak konflik di Gaza kembali memanas pada akhir 2023. Penolakan terhadap Dagan terjadi setelah Brasil mengambil serangkaian langkah yang dianggap tidak bersahabat oleh Tel Aviv, termasuk mundurnya Brasil dari keanggotaan International Holocaust Remembrance Alliance (IHRA) pada Juli lalu.
Tak hanya itu, Brasil juga secara terbuka mendukung gugatan Afrika Selatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional (ICJ), yang menuduh Israel melakukan genosida di Gaza.
Menurut harian berbahasa Ibrani Maariv, Brasil tidak merespons permintaan resmi Israel untuk mengakreditasi Gali Dagan—yang sebelumnya menjabat sebagai duta besar di Kolombia. Sebagai tanggapan, Kementerian Luar Negeri Israel menarik pencalonan Dagan secara resmi.
Situasi ini membuat hubungan bilateral kedua negara kini berada di tingkat diplomatik yang lebih rendah.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan bahwa “sikap permusuhan yang ditunjukkan Brasil terhadap Israel sejak 7 Oktober semakin meningkat setelah Presiden Lula da Silva membandingkan tindakan Israel dengan kejahatan Nazi.”
Sementara itu, Brasil masih belum mengirimkan kembali duta besarnya ke Tel Aviv sejak ditarik untuk konsultasi pada Februari 2024, menyusul ketegangan diplomatik yang semakin tajam.
Harian Maariv menambahkan bahwa “krisis dalam hubungan Israel-Brasil kini telah memasuki fase baru.”
