Juara dunia Formula Satu tujuh kali, Lewis Hamilton, angkat suara terkait krisis kemanusiaan yang memburuk di Jalur Gaza. Pernyataan itu disampaikannya usai Komisi PBB mengklasifikasikan situasi di wilayah tersebut sebagai genosida, menurut laporan Anadolu.
Dalam serangkaian unggahan di media sosial, pebalap asal Inggris berusia 40 tahun itu mengecam eskalasi kekerasan dan penderitaan yang dialami warga sipil di Gaza.
“Dalam dua tahun terakhir, lebih dari 10 persen populasi telah terbunuh atau terluka — termasuk puluhan ribu anak-anak — dan jumlah itu terus meningkat,” tulis Hamilton.
Ia juga menyoroti serangan terbaru di Gaza City yang memaksa ratusan ribu warga mengungsi dari rumah mereka, sementara rumah sakit di seluruh Jalur Gaza “telah kewalahan menangani korban kelaparan dan luka-luka akibat pemboman yang terus berlanjut.”
Pernyataan ini dibagikan di berbagai akun media sosial milik Hamilton, termasuk Instagram, yang memiliki jutaan pengikut secara global. Ia juga memanfaatkan platform tersebut untuk menyerukan dukungan kemanusiaan dan mengajak publik membantu organisasi yang aktif memberikan bantuan kepada warga Palestina.
“Sebagai sesama manusia, kita tidak bisa tinggal diam dan membiarkan ini terus terjadi,” tulis Hamilton. “Saya telah menyumbang ke tiga organisasi yang bekerja tanpa lelah untuk membantu mereka yang membutuhkan. Jika Anda merasa memiliki sesuatu untuk dibagikan, saya akan sangat berterima kasih jika Anda mau bergabung.”
Hamilton menutup pesannya dengan membagikan nama-nama lembaga bantuan yang menurutnya kredibel dan mendesak pengikutnya untuk ikut berkontribusi sesuai kemampuan masing-masing.
