Sejumlah pejabat Spanyol membuka kemungkinan untuk menarik diri dari ajang Piala Dunia FIFA 2026, yang akan diselenggarakan di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, jika Israel tetap diizinkan ambil bagian dalam turnamen tersebut.
Harian olahraga Spanyol Marca melaporkan pada Rabu (17/9/2025) bahwa Patxi López, juru bicara Partai Sosialis di parlemen, menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah sesi pleno, menanggapi pertanyaan seputar aksi protes yang terus berlangsung terhadap tindakan militer Israel di Jalur Gaza.
López mengaitkan langsung posisi politik Spanyol dengan partisipasinya dalam ajang olahraga internasional. “Israel saat ini tengah melancarkan invasi darat ke Gaza. Situasi ini membutuhkan respons. Mayoritas masyarakat Spanyol tidak dapat lagi mentoleransi gambar-gambar yang muncul setiap hari di pemberitaan — di tengah keheningan kita yang seolah menjadi bentuk keterlibatan,” ujarnya.
Ia juga mengecam keras apa yang ia sebut sebagai tindakan genosida yang dilakukan oleh Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
“Melihat anak-anak terbunuh, warga sipil ditembak saat mencari makanan karena kelaparan, kota-kota hancur demi kepentingan pribadi tokoh-tokoh kaya, atau menyaksikan upaya pemusnahan suatu bangsa — itu adalah genosida,” tegas López.
Meskipun belum ada keputusan resmi dari pemerintah, pernyataan tersebut menandai meningkatnya tekanan politik dalam negeri Spanyol agar negara itu mengambil sikap tegas dalam forum internasional, termasuk di ranah olahraga global.
