Rantai restoran cepat saji Pizza Hut di Inggris akan menutup 68 gerai restoran dan 11 titik layanan antar, menyusul keputusan perusahaan pengelolanya, DC London Pie Limited, yang dinyatakan bangkrut dan masuk dalam proses administrasi. Sebanyak 1.210 pekerja diperkirakan akan terdampak akibat penutupan ini.
Firma penasihat bisnis FTI Consulting telah ditunjuk sebagai administrator pada Senin (21/10/2025) waktu setempat.
Namun, pemilik global merek Pizza Hut, Yum! Brands, menyatakan akan mengambil alih 64 gerai di Inggris. Langkah ini diharapkan dapat menyelamatkan sejumlah besar pekerjaan serta memastikan kelangsungan operasional.
“Kami senang dapat mengamankan kelanjutan operasional 64 gerai untuk menjaga pengalaman pelanggan dan melindungi pekerjaan yang terkait,” ujar juru bicara Pizza Hut Inggris dalam pernyataan resmi.
Direktur Pelaksana Pizza Hut untuk kawasan Eropa dan Kanada, Nicolas Burquier, menyatakan bahwa akuisisi ini dilakukan secara selektif untuk mempertahankan layanan kepada pelanggan serta menyelamatkan pekerjaan sebanyak mungkin.
“Prioritas utama kami saat ini adalah menjaga kelangsungan operasional di lokasi yang diakuisisi dan memberikan dukungan kepada para karyawan selama masa transisi,” ujarnya.
Gelombang penutupan ini terjadi di tengah meningkatnya seruan boikot dari pelanggan, menyusul laporan bahwa Pizza Hut telah menyediakan makanan bagi tentara di instalasi militer Israel selama konflik di Gaza. Boikot ini menyebabkan penurunan jumlah pengunjung secara signifikan di berbagai gerai di Inggris.
Para analis menyebut bahwa penurunan lalu lintas pelanggan yang dipicu oleh aksi boikot terkait keterlibatan Pizza Hut dengan operasi militer Israel mempercepat penurunan performa bisnis perusahaan di wilayah tersebut.
