Abu Marzouk: Kami Akan Lawan Keputusan Inggris Secara Hukum

GAZA MEDIA, BEIRUT – Anggota Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Musa Abu Marzouk, menegaskan bahwa gerakan Hamas akan menghadapi keputusan Inggris secara hukum dan akan mengajukan kasus ini melalui pengacara untuk melawannya, (29/11).

Abu Marzouk mengatakan, “Gerakan Hamas bekerja dengan sejumlah badan dan lembaga agar perlawanan untuk menghadapi keputusan Inggris tersebut tetap efektif. Hamas bersama dengan para pengacara Inggris sedang berusaha untuk merumuskan strateginya melawan keputusan tersebut agar dibatalkan,” seperti dikutip dari Palinfo.

Dia menegaskan bahwa Hamas mendukung persatuan nasional, dengan kesatuan wilayah Palestina, dengan kesatuan tujuan, dan dengan satu proyek untuk rakyat, yaitu perlawanan.

Abu Marzouk meminta gerakan Fatah dan Otoritas Palestina untuk menyepakati prinsip-prinsip kepentingan rakyat Palestina, untuk menyepakati atas dasar kemitraan dan untuk mempersiapkan program perjuangan.

Dia menyatakan bahwa Hamastelah meminta untuk mengundang semua sekretaris jenderal faksi Palestina untuk bertemu, berjalan di jalan persatuan nasional, berjalan di program perjuangan, dan menyepakati pembentukan pemerintahan. Dia menegaskan bahwa Hamas tidak memiliki kepentingan pada perpecahan dan ingin mempertahankan tanah air, prinsip-prinsip dan perlawanan.

Dia menegaskan bahwa hak-hak rakyat Palestina tidak dapat dirubah dan dilanggar. Rakyat kita masih terus berjuang, akan tetap berjuang, dan tidak akan mengakui pendudukan Israel. Hamas tidak akan menerima keberadaannya, solusi dua negara, atau solusi satu negara.

Mengenai normalisasi Arab dengan pendudukan Israel, Abu Marzouk mengatakan, “Fokus serangan terhadap persoalan Palestina telah meningkat, dan lingkungan inkubasi untuk melindunginya telah melemah bersamaan dengan percepatan laju normalisasi Arab dengan pendudukan Israel.

Dia menambahkan bahwa normalisasi telah mengikis dukungan untuk persoalan Palestina, dan membawa pendudukan Israel keluar dari isolasi di Timur Tengah dengan menjalin hubungan dengan negara-negara Arab.[]