Tepi Barat, Gaza Media – Qadri Abu Bakr, kepala Otoritas Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina di Tepi Barat membenarkan apa yang terjadi di penjara penjajah adalah respons alami para tahanan Palestina atas pencabutan hak-hak mereka yang ditolak oleh ‘administrasi penjara penjajah “Israel”. Di mana belakangan ini jumlah tahanan yang menderita meningkat tajam pasca aksi tahanan penjara Gilboa yang berusaha mendapatkan kebebasan setelah menggali terowongan bawah tanah.
Dalam pernyataan pers, Abu Bakar mengatakan para tahanan menghadapi pelecehan paling parah oleh administrasi penjara penjajah “Israel”.
Dia merujuk pada inspeksi represif yang dilakukan oleh petugas ‘Israel’ dari waktu ke waktu, dan pelarangan para tahanan untuk pergi ke Al-Fura (ruang besuk) selama lebih dari dua jam dalam jumlah yang sangat terbatas, serta pelarangan mereka mendapatkan selimut di tengah cuaca ekstrim yang saat ini melanda. Serta larangan memberi akses perawatan kesehatan kepada narapidana, mengakibatkan tahanan rentan terinfeksi virus Corona dan mengidap penyakit kronis lainnya.
Kamis lalu (10/2/22), Administrasi Penjara “Israel” melakukan operasi inspeksi represif terhadap para tahanan Palestina di Penjara Ofer yang terdapat berusaha untuk mebebaskan diri. Di mana penjara tersebut adalah terbesar kedua dengan kapasitas seribu lebih tahanan Palestina yang ditahan di sana. [Terj/Nb]