GAZA MEDIA, AL-QUDS – Bentrokan berlangsung pada Jumat petang kemarin, para pemuda Palestina melawan pasukan penjajah Israel di desa Tel Sheba Negev Palestina jajahan tahun 48.
Bentrokan berlangsung sejak 5 hari lalu, para pemuda Palestina membakar ban di ruas jalan utama Tel Sheba, seperti dikutip dari Palinfo, Sabtu (15/1).
Menurut surat kabar Maarev Israel, pasukan penjajah Israel menangkap salah saeorang warga Tel Sheba, yang dituduh melemparkan mercon ke arah aparat Israel saat bentrokan berlangsung di Negev.
Menurut sejumlah sumber Palestina, pasukan penjajah Israel terus menambah personilnya di desa Suut al-Athras Negev.
Sumber menegaskan bahwa warga desa dan kota Palestina di Negev menetang penggusuran yang terus berlanjut di kawasan al-Athras. Pihak-pihak Palestina menyerukan untuk meningkatkan perlawanan menghadapi penjajah dan perangkat militernya.
Penjajah zionis terus melakukan pengusuran lahan di wilayah al-Athras dan mengusir penduduk Negev, melakukan tindakan represif merespon para demonstran, menembaki mereka menggunakan peluru tajam dan gas beracun, serta menangkap puluhan pemuda Palestina.
Dalam beberapa tahun terakhir, pasukan penjajah Israel menyita ribuan acre lahan milik warga Palestina di Negev, dan berhenti pada tahun 2020 lalu akibat terjadinya bentrokan dengan penduduk Negev.
Bersembunyi di balik slogan penghijauan padang pasir, penjajah Israel berencana mengosongkan wilayah Negev dari penduduk Palestina, terutama di desa yang tak diakui penjajah zionis, dan menanaminya dengan pepohonan, untuk mencegah masuk warga setempat.
Pasukan penjajah diperkuat patroli hijau sejak Senin lalu melakukan infiltrasi di wilayah 6 pedesaan Arab: Al-Mashas, al-Zarnuq, Ber al-Hama, al-Ruwais, al-Ghara dan Kharbah al-Wathan, bersama pasukan kavaleri dan anjing polisi untuk menghalangi warga Palestina mempertahankan wilayahnya.[]