Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah memerintahkan militer Israel untuk menunda dimulainya gencatan senjata di Gaza, yang seharusnya dimulai pada pukul 08:30 pagi (06:30 GMT), hingga Hamas memberikan daftar nama-nama sandera yang akan dibebaskan.
Hal ini disampaikan oleh kantor Netanyahu pada Ahad seperti dilansir Al Jazeera.
“Perdana Menteri menginstruksikan IDF (Pasukan Pertahanan Israel) bahwa gencatan senjata yang dijadwalkan pada pukul 08:30 pagi tidak akan dimulai sebelum Israel menerima daftar sandera yang dijanjikan oleh Hamas,” demikian pernyataan kantor Perdana Menteri.
Tak lama setelahnya, Hamas menyatakan bahwa keterlambatan dalam menyerahkan daftar nama disebabkan oleh “alasan teknis lapangan.” Mereka juga menegaskan komitmennya terhadap kesepakatan gencatan senjata yang diumumkan minggu lalu.
Staf Al Jazeera, Stefanie Dekker, yang melaporkan dari Amman, menyebutkan bahwa tekanan internasional yang begitu besar terhadap Hamas dan Israel membuat gencatan senjata, terutama pada fase pertama, sangat sulit untuk gagal.
“Apakah akan ada beberapa penundaan? Saya rasa Qatar akan memberikan tekanan besar pada Hamas, jika memang nama-nama tersebut belum diserahkan,” ujar Dekker.
“Namun, Hamas telah menegaskan komitmennya terhadap gencatan senjata dan akan segera menyerahkan daftar nama-nama tersebut begitu mereka dapat melakukannya.”