GAZA MEDIA, ISRAEL – Seorang pemuda Israel bernama Eran Aviv (19) menolak bergabung mengikuti wajib militer yang diselenggarakan oleh pemerintah.karena tidak mau ikut serta dalam penindasan terhadap rakyat Palestina.
Israel merupakan salah satu negara yang mewajibkan warganya untuk mengikuti wajib militer. Di Israel, wajib militer berlaku untuk laki-laki dan perempuan.
Tentara Israel yang secara resmi bernama Pasukan Pertahanan Israel (IDF) didirikan tahun 1948 oleh Perdana Menteri pertama, David Ben-Gurion. Ia berprinsip bahwa seluruh warganya adalah tentara. Semua warga negara Yahudi dan Druze Israel yang berusia di atas 18 tahun diharapkan melapor untuk bertugas di militer.
Namun, hal berbeda justru dilakukan oleh Eran Aviv, Pemuda berusia 19 tahun itu justru menolak peraturan wajib militer yang harus dijalaninya.
Dalam pernyataan penolakannya, dia menulis: “Saya menolak karena saya percaya bahwa semua manusia harus hidup di bawah pemerintahan yang mewakili mereka. Saya menolak karena saya percaya bahwa wajib militer melegitimasi dan melayani pendudukan.Saya menolak karena saya menghormati aturan dan norma masyarakat internasional yang tidak sesuai dengan pendudukan Israel, saya menolak karena saya percaya bahwa Jika ada banyak yang menolak untuk bertugas di militer, Israel harus mengakhiri pendudukan. Saya menolak karena saya percaya bahwa setelah 53 tahun pendudukan, pendudukan adalah bagian integral dari tentara dan tidak mungkin untuk bertugas di tentara tanpa melayani pendudukan.” []