GAZA MEDIA, TEPI BARAT – Kepala misi dan perwakilan dari Uni Eropa (UE) menegaskan penentangan yang kuat terhadap perluasan pemukiman Israel di Tepi Barat.
Para diplomat mengunjungi beberapa daerah di Tepi Barat dan dekat Yerusalem Timur, menyusul pengumuman baru-baru ini oleh pemerintah Israel soal rencana pemukiman besar di daerah tersebut, menurut sebuah laporan oleh kantor berita resmi Palestina WAFA. seperti yang dikutip dari liputan6.com
“Kunjungan itu diselenggarakan oleh LSM Israel Ir Amim, yang memberi penjelasan kepada para diplomat tentang konsekuensi yang sangat mengkhawatirkan dari rencana pemukiman,” kata laporan itu, demikian dikutip dari Xinhua, Selasa (23/11/2021).
Selama kunjungan, para diplomat dikutip mengatakan bahwa “pemukiman ilegal menurut hukum internasional dan secara signifikan merusak upaya yang sedang berlangsung untuk membangun kembali kepercayaan” antara Israel dan Palestina.
“Pemukiman Israel jelas melanggar hukum internasional dan merupakan hambatan besar bagi perdamaian yang adil, terakhir dan komprehensif antara Israel dan Palestina,” kata Sven Kühn von Burgsdorff, Diplomat UE.
Pada Oktober, Dewan Perencanaan Tinggi Israel menyetujui rencana untuk membangun 2.860 unit rumah baru di 30 permukiman di wilayah Palestina yang diduduki, menurut laporan media lokal.Dikatakan laporan tersebut, sebagian dari rencana tersebut menerima persetujuan akhir untuk validasi, sementara yang lain akan diajukan untuk persetujuan akhir pada tahap selanjutnya.Komite Perencanaan dan Pembangunan Distrik Yerusalem akan mengadakan sidang pada 6 Desember untuk membahas pembangunan 9.000 unit rumah di permukiman Israel Atarot di Yerusalem Timur. (Xinhua/OL-12) []