GAZA MEDIA, ANKARA — Peran Turki dalam tatanan dunia global menjadi fokus dalam sebuah buku baru yang ditulis oleh Direktur Komunikasi Turki Fahrettin Altun.
Buku yang berjudul ” Turkiye as a Stabilizing Power in an Age of Turmoil” menawarkan “analisis singkat namun terperinci tentang kebijakan luar negeri Turki dalam konteks perang saudara, tragedi kemanusiaan, dan perubahan struktural yang terjadi di lingkungan Turki.”
Buku tersebut telah diterbitkan dalam bahasa Inggris oleh Academica Press, yang berbasis di London dan Washington, DC.
Buku itu menetapkan parameter dasar kebijakan luar negeri Presiden Recep Tayyip Erdogan, menganalisis peran Turki dalam sistem global selama dua dekade terakhir dan tantangan yang dihadapinya.
Altun menekankan perlunya pendekatan baru saat ia mengkritik sistem dan institusi global yang ada karena kegagalan mereka untuk menangani “masalah mendesak, tantangan yang muncul, dan konflik regional dan internasional.”
Di tengah tatanan global yang terurai, krisis kemanusiaan yang semakin dalam, dan meningkatnya kekerasan, Turki, buku itu menganjurkan pentingnya kerja sama internasional dan “mengadopsi kebijakan luar negeri yang lebih proaktif dengan tujuan mengakhiri perselisihan internasional yang sudah berlangsung lama sambil menghindari jebakan unilateralisme.”
Altun juga memberikan “pandangan yang bernilai tentang perspektif Turki mengenai situasi di Siprus, perang saudara Suriah, masa depan Irak, ambisi nuklir Iran, Musim Semi Arab, dan konflik Libya.”
Direktur komunikasi Turki telah menyimpulkan penawaran terbarunya dengan memaparkan alasan negara mendorong reformasi ke organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa dan NATO.
Altun juga menjelaskan cara Turki menanggapi tantangan baru yang berkembang, termasuk kebangkitan populisme, ekstremisme sayap kanan, dan Islamofobia.[]