Ghunaimat Terancam Tewas Akibat Kelalaian Medis Sipir “Israel”

GAZAMEDIA, TEPI BARAT – Asosiasi Pembebasan Tahanan Palestina / Naadii Al-Asiir mengkonfirmasi adanya seorang tahanan Palestina bernama Ibrahim Muhammad Ghunaimat (46 tahun) dari Kota Surif Hebron yang tengah menghadapi kejahatan kelalaian medis (pembunuhan lambat) di penjara “Israel” melalui kebijakan administrasi penjara sengaja menunda berikan perawatan untuk kesehatannya, Selasa (31/5/2022).

Melalui Kantor Media Gaza, Asosiasi tahanan melaporkan tahanan Ghunaimat yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup 20 tahun menderita masalah jantung yang parah, termasuk kelemahan pada otot jantung, dan telah menunggu selama dua tahun untuk menjalani operasi pemasangan alat pengatur detak jantung ditemukan pula bahwa ia menderita diabetes dan hipertensi.

“Administrasi penjara “Israel” hanya memberinya obat penghilang rasa sakit dan obat pengencer darah. Mereka sengaja menunda-nunda menindaklanjuti kondisi kesehatannya yang kian parah meskipun pihak keluarga berulang kali menuntut untuk itu.” Tambah anggota Asoiasi

“Tahanan Ghunaimat yang telah ditahan sejak 2010 tidak menderita masalah kesehatan sebelum penangkapannya, gejala penyakit mulai muncul lima tahun setelah ia ditangkap.”

Patut dicatat bahwa tahanan Ghunaimat adalah satu dari 600 tahanan Palestina di penjara “Israel” yang menderita sakit, termasuk sekitar 200 tahanan lainnya yang menghadapi penyakit kronis.

Pihak Asosiasi menegaskan bahwa, selain kejahatan kelalaian medis, kondisi penahanan dan struktur penjara “Israel” yang tidak layak juga berkontribusi menyebar penyakit di antara para tahanan di samping eksposur mayoritas tahanan Palestina yang mengalami penyiksaan selama masa penyelidikan.

Untuk diketahui, Ghunaimat menjadi sasaran interogasi keras yang berlangsung selama (40) hari setelah penangkapannya, dan selama tiga tahun pertama penangkapannya, sipir penjajah melarang keluarga untuk mengunjunginya dan mengisolasinya lebih dari satu kali. Selama di ruang isolasi, Ghunaimat terlibat dalam beberapa pemogokan untuk mengakhiri isolasi dan mengizinkan keluarganya untuk mengunjunginya. [ml/ofr]