GAZAMEDIA, TEHERAN – Kementerian Luar Negeri Iran peringatkan konsekuensi buruk keputusan Dewan Keamanan PBB yang memperpanjang embargo senjata ke Yaman untuk Gerakan Militan Houthi, di tengah pertanyaan para diplomat tentang hubungan antara Rusia-Ukraina dan abstainnya UEA dalam dewan memberi 2 suara, Selasa (2/3/2022).
Juru bicara kementerian Iran, Saeed Khatibzadeh menekankan, “resolusi Dewan Keamanan PBB tentang krisis di Yaman dan literatur yang digunakan di dalamnya, akan memiliki konsekuensi negatif pada proses perdamaian dan akan meningkatkan perbedaan posisi antara pihak-pihak yang berkonflik.”
Senin lalu (28/2), Dewan Keamanan PBB dengan dukungan UEA dan beberpa anggota koalisi yang dipimpin Saudi, mengeluarkan keputusan yang memperpanjang larangan pengiriman senjata ke semua Houthi, setelah itu terbatas pada individu dan perusahaan tertentu.
Sementara itu, Muhammad Ali al-Houthi kepala Komite Revolusi Tertinggi Houthi, mengkritik keputusan tersebut karena mengabaikan “kejahatan” koalisi, dan mengatakan dalam sebuah tweet: “Setiap embargo senjata tidak berlaku bagi koalisi yang didukung Barat , dan otomatis kehilangan nilainya.”
UEA baru-baru ini diserang oleh Houthi dengan rudal balistik dan drone. Sementara pertahanan udaranya menangkis sebagian besar serangan pertama, namun menewaskan 3 warga pekerja asing di Abu Dhabi 2 bulan lalu. [ml/as/ofr].