GAZAMEDIA, BETHLEHEM – Selasa malam kemarin, seorang pemuda ditembak mati oleh Israel dalam bentrokan di kota Al-Khader, selatan Betlehem, seperti dikutip dari Palinfo, Rabu (23/2).
Kementerian Kesehatan Palestina mengkonfirmasi gugurnya bocah, Muhammad Shehadeh selama bentrokan yang meletus di daerah Bakush, sebelah barat kota Al-Khader, antara pemuda Palestina dan pasukan pendudukan Israel yang menargetkan warga sipil dengan peluru tajam dan peluru karet serta gas beracun dan gas air mata.
Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa pasukan Israel menembak bocah itu dengan peluru tajam sebelum ditangkap, dan mencegah kru ambulans Bulan Sabit Merah untuk mencapainya.
Desa Al-Khader terletak di sebelah barat Betlehem, sekitar 5 kilometer dari sana.
Pihak otoritas penjajah Israel mencoba mengontrol tanah subur dengan membangun tembok apartheid di sana.
Pasukan penjajah Israel mencuri sebagian dari tanahnya, dan membangun di atasnya pemukiman Yahudi “Kfar Etzion”, sebuah kibbutz (pemukiman kolektif) yang didirikan pada tahun 1967 di atas tanah seluas 4.500 dunum dan dihuni oleh 461 pemukim, dan pemukiman “Daniel” , sebuah desa perumahan yang didirikan pada tahun 1983 di atas tanah seluas 200 dunam.
Desa tersebut sering menjadi ajang konfrontasi setelah pasukan penjajah menyerbu jalan-jalan dan pintu masuk desa, mengubah desa menjadi titik panas konfrontasi dalam menghadapi pendudukan.
Sebuah laporan Palestina memantau eskalasi operasi perlawanan terhadap pendudukan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki Januari lalu.
Laporan yang dikeluarkan oleh Pusat Informasi Palestina “Maaty” mendokumentasikan gugurnya 5 warga Palestina, 13 warga Israel terluka, dan tercatat 623 tindakan perlawanan.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa 28 serangan penembakan dan bentrokan bersenjata dengan pasukan pendudukan dilakukan, 15 di antaranya terjadi di Nablus.
Kegubernuran Nablus, Al-Quds dan Hebron menjadi jumlah tertinggi operasi perlawanan, masing-masing mencapai 169, 97, dan 88.[]