Internasional

Olmert: “Israel” Masuki Ancaman Perang Saudara

GAZA MEDIA, AL-QUDS – Mantan Perdana Menteri Israel (2005-2009) Ehud Olmert menyebutkan, “Israel telah memasuki awal perang saudara. Pembatalan undang-undang “uji kewajaran” kemarin menandai hari kelam dalam sejarah “Yahudi”, Selasa (25/7/2023).

Melalui wawancaranya dengan British Channel 4, Olmert menyampaikan “Ini adalah ancaman serius yang belum pernah kami temui di masa rezim sebelumnya. Kami sekarang memasuki perang saudara.”

“Kita berbicara tentang pembangkangan para pemukim sipil, dengan segala akibat stabilitas negara dan kemampuan pemerintah dalam mengelola urusannya. Kita berbicara tentang kegagalan sebagian besar rakyat untuk mematuhi pemerintah yang dianggap tidak sah oleh mayoritas publik,” tambahnya.

Olmert menunjukkan, “otoritas rezim Netanyahu memutuskan untuk mengancam fondasi demokrasi Israel. Sungguh ini tidak dapat ditoleransi sedikitpun.

Kemarin malam, Knesset akhirnya menyetujui RUU untuk menghapus “uji kewajaran” dengan dukungan 64 deputi-tanpa abstein-setelah pihak oposisi meninggalkan ruang parlemen Knesset selama pemungutan suara sebagai protes atas proposal tersebut.

“Tes kewajaran” adalah undang-undang yang memungkinkan pengadilan Israel untuk memantau dan meninjau keputusan pemerintah dan membatalkan beberapa di antaranya jika tidak sesuai dengan kepentingan publik.

Undang-undang “pengujian kewajaran” mengatur pemberian wewenang hukum dan administratif kepada lembaga peradilan untuk menolak keputusan pemerintah, baik yang berkaitan dengan penunjukan dalam pelayanan publik dari kementerian dan lainnya, atau yang bertentangan dengan kepentingan publik dan tidak memberikan bobot kepentingan yang sesuai.

Dilaporkan, belasan pemukim ilegal Israel terluka dan ditangkap selama protes kekerasan yang terjadi di beberapa wilayah entitas menyusul penghapusan undang-undang tersebut. Sebelumnya demonstrasi kebijakan rezim Netanyahu sudah berlangsung sejak 20 pekan lebih.

Kekacauan di wilayah jajahan “Tel Aviv” antara demonstran dan petugas polisi terus berlangsung setelah 170 ribu lebih pemukim ilegal terjun di jalanan.

Para pengunjuk rasa memblokir jalan-jalan utama dan persimpangan jalan, ribuan demonstran berkumpul di depan gedung Knesset dan Mahkamah Agung Al-Quds, “Kaplan” di Tel Aviv, dan jalan utama “Ayalon” diportal sementara waktu.

Polisi penunggang kuda dan water cannon dikerahkan untuk membubarkan pengunjuk rasa. Seseorang menabrak sejumlah demonstran di dekat Kfar Saba, beberapa pemukim dilaporkan luka ringan.

Polisi mengatakan mereka menangkap 18 provokator karena dicurigai menyerang petugas polisi, membakar dan melakukan tindakan tidak tertib selama acara protes di kota.

Menurut pernyataan polisi, 10 petugas keamanan terluka dalam bentrokan dengan pengunjuk rasa dan lainnya menerima perawatan medis. (Ofr/ofr).

Source: Safa Agency

Translator: Ofr, Gaza Media

 

Menolak Lupa Kisah Dua Bangsa, Indonesia-Palestina

GAZA MEDIA, JAKARTA – “Terimalah semua kekayaan saya ini untuk memenangkan perjuangan Indonesia,” kata saudagar kaya Palestina, Muhammad Ali Taher saat membantu perjuangan kemerdekaan Indonesia pada 1944.

Dukungan Ali Taher ini merupakan respon atas dukungan mufti besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini, perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sejak dukungan itu disiarkan radio pada 6 September 1944, jalanan di Palestina dipenuhi gelombang aksi solidaritas dan dukungan kepada Indonesia oleh masyarakat Timur Tengah.

Situasi itu tercatat dalam buku “Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri” karya M. Zein Hassan, yang saat itu menjabat Ketua Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia. Buku ini diberi kata sambutan oleh Wakil Presiden RI Mohammad Hatta.

Setelah merdeka, saat Indonesia membutuhkan pengakuan sebagai negara berdaulat, lagi-lagi rakyat Palestina bergerak, mendorong Mesir mengakui Indonesia. Pengakuan kedaualatan dari Mesir dan Palestina pada 1947 itu merupakan buah diplomasi H. Agus Salim melalui jaringan Ikhwanul Muslimin, yang berbasis di Palestina.

Pada 1960-an, giliran Indonesia menentang penjajahan Israel atas bangsa Palestina. Sikap itu ditunjukkan oleh Presiden RI Soekarno dalam sejumlah pidato di panggung-panggung internasional.

“Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel,” ucap Soekarno dalam sebuah wawancara pada 1962. Ucapan itu dibuktikan dengan menolak keikutsertaan Israel dalam Asian Games 1962 di Jakarta.

Pergantian pemerintahan kepada Soeharto tidak lantas membuat perubahan sikap. Pada 1984 untuk pertama kalinya pemimpin PLO (alm) Yasser Arafat bertandang ke Jakarta. Atas undangan Soeharto pula pada 1992 dan 1993, Arafat menghadiri KTT Non-blok di Jakarta. Pada Agustus 2000, Arafat kembali ke Jakarta untuk menemui Presiden Abdurrahman Wahid.

Pada masa pemerintahan SBY, dukungan RI kepada persiapan kemerdekaan Palestina diperkuat lagi. Delegasi RI di PBB sangat gencar menggalang simpati agar dijatuhkan sanksi tegas kepada Israel atas serangan militer ke Gaza dan blokade ekonomi kepada Palestina pada 2008.

“Perang habis-habisan Israel terhadap Hamas yang tak seimbang dengan sejumlah besar korban jiwa adalah tragedi kemanusiaan yang tak terlupakan. Kami mengundang semua pihak untuk membantu menghentikan serangan Israel dan kami akan terus mendukung perjuangan Palestina. Indonesia merasa perlu untuk Dewan Keamanan PBB untuk membuat pertemuan formal dan mengeluarkan resolusi untuk memaksa Israel menghentikan agresinya,” seru Presiden SBY dalam SU PBB 2010.

Hasil terbaru dari perjuangan di forum PBB ini adalah pengibaran secara resmi bendera Palestina di Markas Besar PBB, New York, AS, pada 2015.

Jauh sebelumnya, Presiden SBY juga mengundang para diplomat muda Palestina untuk belajar di faslitas pelatihan Kementerian Luar Negeri RI sebagai bekal perjuangan di meja diplomasi. Ini merupakan salah satu hasil kunjungan kenegaraan Presiden Mahmoud Abbas ke Indonesia pada Oktober 2007 yang menandatangani kerjasama di bidang komunikasi, kesehatan dan pendidikan.

Kini, komitmen Indonesia untuk Palestina kembali dibuktikan. Presiden Joko Widodo mengambil peran sebagai pelopor gerakan negara-negara Islam untuk mendukung kemerdekaan Palestina, melalui KTT Luar Biasa OKI yang digelar di Jakarta pekan ini.

Bentuk dukungan itu juga ditegaskan dalam ajakan kepada dunia Internasional untuk menolakan masuknya produk Israel.

Semoga upaya mendukung perdamaian dunia dan menolak bentuk penjajahan ini berbuah positif, sebagaimana dikutip Pembukaan UUD 1945, “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”.

#repost Copyright @2017 medco.id

Selasa, 08 Maret 2016 03:58

✍️ Coki Lubis

Editor : Luhur Hertanto

Foto: Buku Diplomasi Revolusi RI di Luar Negeri

 

Mohammad Salah (23), Tentara Mesir yang Gugur Setelah Menewaskan 3 Pasukan Israel di Perbatasan

GAZA MEDIA, CAIRO – Seorang tentara Mesir, Mohamed Salah (23 tahun) berhasil lakukan operasi penembakan di wilayah perbatasan Palestina (Jajahan Israel)-Mesir di mana tiga pasukan Zionist tewas pada Sabtu lalu (3/6/2023) sebagai pengorbanannya untuk mendukung Palestina.

Salah sempat menulis postingan di halaman Facebook-nya pada 19 Mei 2021: “Tuhan berdiri bersama Palestina”. Dengan menggunakan bendera Palestina dan tagar #GazaUnderAttack.

Postingan tersebut bertepatan dengan pertempuran “Saif al-Quds” yang dilancarkan faksi pejuang Jalur Gaza melawan penjajah Israel untuk mempertahankan dan melindungi Masjid Al-Aqsa dan Kota Al-Quds.

Unggahan Salah juga muncul sebagai tanggapan atas cuitan mantan Wakil Presiden AS Mike Pence yang menulis: “Amerika Berdiri Bersama Israel.”

Puluhan rudal ditargetkan menuju Ashdod, Ashkelon, Beersheba, pangkalan darat pangkalan udara “Tselem”, “Hatzrim” dan “Palmachim”, dan pangkalan “Raim” berdasarkan ancaman faksi pejuang.

Drone “Al-Zawari” dari Brigade Al-Qassam juga melakukan penerbangan pemantauan dan pengintaian untuk sasaran dan lokasi pasukan penjajah dan kembali ke pangkalannya dengan selamat.

Kemarin, media Ibrani mengungkapkan beberapa detail operasi yang dilakukan oleh Mohamed Salah mengklaim sepihak baku tembak tersebut terjadi karena “motif agama”.

Framing media Saluran Ibrani 7 -menurut terjemahan dari agen Safa Agency-mengklaim, tentara penjajah menemukan Al-Qur’an, pisau militer, dan enam butir peluru dari jasad Salah.

Saluran tersebut melaporkan peralatan ini dalam membuktikan perencanaan yang matang.untuk melancarkan operasi tersebut.

Salah berjalan sekitar lima kilometer dari lokasinya di dalam wilayah Mesir sampai dia mencapai pagar perbatasan, sebelum melintasinya dan melakukan operasinya.

Adapun para perwira Israel, menyebutkan, 3 pasukan Zionist yang ditembak mati di perbatasan tidak sempat menembakkan peluru apapun ke arah Salah

Juru bicara militer Zionist yang bertanggung jawab atas area operasi penembakan kepada situs web Ibrani, Wala menyebutkan: “Dengan memeriksa senjata prajurit wanita kami terdeteksi terbunuh lebih dulu serta ditemukan tidak adanya indikasi menggunakan senjata sedangkan sistem keamanan ditemukan di salah satu dari dua senjata yang berarti mereka tidak sempat melakukan serangan balasan, namun satu peluru berhasil target tentara Mesir tersebut.

Jasad pasukan Zionist wanita ditemukan di dalam pos jaga, sedangkan jasad Salah ditemukan beberapa meter jauhnya. Hal ini membuktikan bahwa tentara Mesir tersebut berhasil membunuh pasukan kami secara tiba-tiba tanpa ada pemberitahuan.

Dia menambahkan, “Setelah membunuh kedua pasukan, seorang tentara Mesir menuju ke timur (wilayah jajahan) dan berjalan berkeliling dengan senapan Kalashnikov, sejumlah amunisi, Al-Quran, dan pisau komando.”

Menurut para perwira Israel, “ketika komandan brigade tiba di daerah itu, dia menemukan tentara Mesir sedang berdoa dari jauh, dan tentara pada awalnya tidak yakin bahwa dia adalah eksekutor karena dia terlalu jauh dari pasukan.”

Setelah drone memantau keberadaan tentara Mesir di dalam wilayah jajahan sontak bentrokan terjadi antarkedua musuh dan Salah dinyatakan gugur.

Diketahui, Mohamad Salah menewaskan dua pasukan Zionist bernama Uri Yitzhak Iluz dan Ohad Dahan serta seorang pasukan wanita, Leah Ben Noun selama operasi yang berlangsung lebih dari 5 jam tersebut.

Sementara itu, isu hubungan keamanan Israel-Mesir sempat memanas akibat operasi tersebut, di mana pihak Mesir mengklaim penembakan terjadi akibat pengejaran pelaku sindikat narkoba. Sedangkan Israel mengklaim sebaliknya, bahwa ada unsur kesengajaan tentara Mesir menerobos wilayah perbatasan. (mhg/ofr)

source: safa.ps

Rutuki “Israel”, Geng Shuang Nyatakan Dukungan Resmi Cina untuk Palestina

GAZA MEDIA, BEIJING – Dukungan resmi Cina untuk kemerdekaan dan kedaulatan Palestina tampak dalam seruan perwakilan tetap Cina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam sidang Dewan Keamanan PBB hari Rabu, 25 Mei 2023.

Geng Shuang, wakil dari perwakilan tetap Cina untuk PBB, mengatakan Cina telah memperingatkan Israel untuk menghentikan aksi pencaplokan wilayah Palestina ketika Dewan Keamanan PBB membicarakan situasi di Timur Tengah.

“Kami mendesak Israel untuk segera menghentikan aksinya dan berhenti mencaplok tanah dan sumber daya rakyat Palestina,” kata Geng Shuang dikutip dari sebuah laporan tertulis.

Geng Shuang mengatakan aktivitas Israel dalam membangun pemukiman baru di atas wilayah Palestina telah melanggar hukum internasional dan Resolusi DK PBB 2334. Geng juga mengatakan pentingnya menjaga status quo Yerusalem karena menyangkut kepentingan berbagai pemeluk agama.

“Status quo sejarah tempat suci keagamaan di Yerusalem harus dihormati dan dijunjung tinggi,” ujarnya.

“Mengenai masalah situs suci keagamaan, Israel harus berhenti melakukan provokasi, menjamin hak untuk beribadah bagi umat Islam, menjunjung tinggi perdamaian dan ketenangan tempat suci keagamaan, serta menghormati perwalian Yordania,” imbau Geng Shuang.

Geng Shuang menjabarkan pencaplokan Israel atas wilayah Palestina telah berulang selama beberapa tahun terakhir dan meningkat pada awal tahun ini. Diketahui Israel telah dua kali menerabas kompleks Masjid Al-Aqsa dan mengklaim kepemilikan tempat suci tersebut. Hal ini telah menimbulkan “ketegangan baru”.

Israel juga telah melakukan tindakan-tindakan sepihak untuk membangun pemukiman baru dan melegalkannya di atas tanah Palestina dan menyebabkan lebih banyak penduduk Palestina menjadi pengungsi yang terusir dari tanahnya sendiri.

Karena itu, Geng Shuang menegaskan dalam penjelasannya di hadapan DK PBB, bahwa Cina dengan tegas akan terus mendukung perjuangan rakyat Palestina. Dan akan terus mendorong agar hak-hak nasional rakyat Palestina dipulihkan secara sah.

Cina akan terus mendukung hingga negara Palestina terbentuk, merdeka, dan berdaulat penuh berdasarkan perbatasan pada tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina. (*)

Repost: ✍️Patricia Pawestri tangerangdaily.id, Kamis (26/5/2023)

Sourch foto: Quds News Network

Wali Kota Brasil Utara Bekukan Hubungan Diplomasi dengan “Israel” Buntut Apartheid terhadap Palestina

GAZA MEDIA, BRASILIA – Pemerintahan Kota Belem di Brasil Utara resmi umumkan pembekuan semua hubungan diplomatik termasuk pembatalan kesepakatan bilateral dengan “Tel Aviv, Israel”, Kamis (18/5/2023).

Walikota Belem, Edmilson Rodriguez menegaskan keputusan tersebut karena tanggapan atas kejahatan secara terang-terangan apartheid “Israel” terhadap hak dan warga Palestina yang terus terjadi.

Dilansir dari situs resmi pemerintahan Palestina, mengutip pernyataan Rodriguez, “prinsip kendali pemerintahan kota kami adalah steril dari sistem kolonial, mengecam pengusiran Israel terhadap bangsa Palestina dari tanah leluhur mereka, ini adalah bentuk apartheid yang nyata.”

Belém, ibu kota negara bagian Pará di Amazonas Brazil ini dikenal karena budaya persatuan masyarakat adat dan sosial mereka dalam memperjuangkan keadilan dan kepedulian terhadap sesama.

Komite Nasional BDS (BNC), koalisi terbesar komunitas Palestina menyambut baik keputusan walikota Belem, juga mendesak kota-kota di seluruh dunia untuk mengikuti langkah tegas tersebut dan meningkatkan solidaritas bersama untuk membebaskan Palestina.

Kampanye solidaritas rakyat Palestina baru-baru ini mengalami peningkatan besar di banyak ibu kota bahkan di benua Eropa dan Amerika. Di mana demonstrasi masal dimediasi oleh pemerintah kota yang mengecam segala bentuk penjajahan dan kebijakan apartheid yang saat ini secara terang-terangan dilakukan “Israel”.

Banyak universitas dan dewan mahasiswa di kota-kota Barat dan Amerika bahkan meboikot negara penjajah tersebut. Termasuk acara kemahasiswaan dan perhelatan wisuda akademik.

Di tengah situasi saat ini, keputusan munisipalitas Brasil juga didahului oleh dua keputusan serupa yang diambil sebelumnya oleh walikota Barcelona dan Dewan Kota Liège di Belgia.

Dewan Kota Oslo di Norwegia juga mengecualikan perusahaan pengadaan publik yang berkontribusi langsung atau tidak langsung pada proyek pemukiman ilegal dengan “Israel”.

Perlu dicatat bahwa Amnesty International menyatakan “Israel” sebagai negara “apartheid” dan menyeru masyarakar internasional untuk mengutuk tindakan pembunuhan dan penyiksaan yang dilakukan Zionist “Israel” terhadap warga Palestina dengan kejahatan terhadap kemanusiaan.

(mhg/ofr)

Source: وكالة رأي

Dalam Sepekan Terakhir, Pasukan Zionist “Israel” Bunuh 11 Warga Palestina

GAZA MEDIA, TEPI BARAT – Pasukan Zionist “Israel” dan pemukim ilegal “Yahudi” semakin menunjukkan kebiadaban mereka di hadapan kasat mata internasional. Dilansir dari laman Quds Network (@qudsnen) dan @eye.on.palestine terhitung sejak 27 April hingga 6 Mei 2023, “Israel” telah membunuh 11 warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Menambah jumlah syahid 111 jiwa, 20 di antaranya anak-anak (17 tahun ke bawah) dan 2 lainnya wanita, Sabtu (1/5).

Salah satu pembunuhan yang menyorot perhatian publik adalah syahidnya Syaikh Khader Adnan, aktivis Palestina ternama dari Jenin yang meninggal di balik jeruji besi. Setelah 86 hari melakukan aksi mogok makan terbuka, menolak ketidakadilan dan kezaliman otoritas pengadilan serta 5 kali berturut-turut dijatuhi hukuman keluar masuk penjara, “Israel” sengaja/abai berikan perawatan medis dan membebaskan tuntutan Syaikh Adnan, mengancam keselamatan jiwa hingga mengantarkan dirinya meninggal dunia.

Merespon kematian Syaikh Adnan, faksi pejuang Palestina di Jalur Gaza mengancam pemukiman ilegal “Yahudi” dengan serangan roket. Jual beli serangan tak terelakkan. Meski beberapa rudal pejuang berhasil menghantam wilayah “Shederot” dan melukai 7 para pemukim ilegal lainnya, namun pesawat tempur F16 milik Zionist gempur sejumlah hunian warga sipil di Gaza, seorang kakek, Hashil Mubarak (56) dinyatkan meningal dunia.

Defense for Children International – Palestine melaporkan pada 1 Mei 2023, Jebril Mohammad Said Kamal (17 tahun) syahid ditembak di bagian kepala dengan peluru tajam pasukan Zionist sekitar pukul 6:45 pagi waktu setempat di Kamp Aqbat Jabr, Kota Jericho. Di mana pasukan khusus “Israel” menyerang warga sipil setempat sekitar pukul 06.00 pagi dan melakukan operasi penangkapan. Setelah menembak kepalanya, Jibril sempat mendapat perawatan medis dan dilarikan ke Rumah Sakit Pemerintah Jericho namun dokter menyatakan dia meninggal sekitar pukul 7:15 pagi.

Pasukan Zionist juga membunuh Mustafa Amer Ali Sabbah (15 tahun) di bagian dada dengan peluru tajam sekitar pukul 2 siang pada 28 April di Desa Tuqu, Betlehem. Mustafa menderita luka tembak di dada kiri hingga keluar dari punggung kanannya. Serpihan peluru melukai jantung, paru-paru, hati, serta tenggorokan. Mustafa juga sempat dilarikan ke pusat kesehatan Tuqu namun dokter menyatakan ia meninggal dunia.

Jumat 5 Mei 2023, pasukan Zionist secara brutal membunuh 3 pemuda Nablus bernama Hasan Qatnani, Muadz Masri, dan Ibrahim Jaber. Beberapa jam kemudian, seorang ibu muda Palestina, Iman ‘Audah (26 tahun) di distrik Huwara dibunuh karena tuduhan hendak melakukan serangan penikaman.

Ahad 6 Mei pukul 11.00 pagi waktu setempat, 2 pemuda Palestina bernama Samir Asy-Syafi’i dan Hamzah Kharyoush syahid dibunuh pasukan khusus Zionist yang juga menteror beberapa warga Tulkram lainnya. Terlihat dalam video yang tersebar, jasad Samir dan Hamzah diperlakukan tidak layak, hal ini mengundang kemarahan dan kesedihan mendalam bagi warga Palestina lainnya.

Terbaru, pukul 18.30 pm, Ditar Umri (19 tahun) syahid akibat luka tembak air soft gun seorang pemukim ilegal “Yahudi” dengan jarak 0 meter saat cekcok di jalanan “Sandalah Town” wilayah jajahan 48.

Hidup di bawah penjajahan adalah hari-hari warga Palestina yang penuh dengan ancaman nyawa serta kendali penuh sistem apartheid “Israel”. Tak hanya pasukan Zionist yang sadis dan brutal dengan serangkaian teror tak pandang bulu, para pemukim ilegal “Yahudi”-pun didoktrin dengan perilaku terorist dan rasis akut yang “kebal” terhadap kecaman masyarakat maupun hukum internasional. (ofr/ofr)

Credit Foto: Reuters – Pasukan Zionits saat menyerang warga Palestina yang tengah beri’tikaf di Masjid Al-Aqsha selama bulan Ramadhan 1442 H/2021 M.

Penuhi Undangan MBS, Mahmoud Abbas Harap Kerajaan Saudi Konsisten Dukung Kemerdekaan Palestina

GAZA MEDIA, RIYADH – Presiden Palestina Mahmoud Abbas bertemu dengan Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi dan Perdana Menteri Kerajaan, Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) di Kota Jeddah atas undangan khusus dari Riyadh, Senin (17/4/2023)

Abbas menyampaikan informasi kepada MBS tentang perkembangan politik dan situasi terkini di Palestina.

Kantor berita dan informasi resmi pemerintah, Wafa menyebutkan, “pertemuan tersebut membahas lebih lanjut hubungan persaudaraan Palestina-Saudi dan cara untuk mempererat soliditas ke depannya, menanggapi hal tersebut pihak kerajaan Saudi sepakati untuk melanjutkan koordinasi di semua tingkatan.”

Mereka juga membahas – menurut (Wafa) – solusi dari ketidakadilan di wilayah tersebut, dan cara-cara untuk menyukseskan KTT Arab yang akan datang di Riyadh.

Abbas memuji inisiatif ini, “pencapaian besar dan kebangkitan komprehensif yang dicapai oleh Kerajaan Arab Saudi di berbagai bidang sehubungan dengan Visinya 2030 adalah upaya untuk meningkatkan kehadiran Kerajaan di sektor regional dan internasional.”

Dia juga menghargai peran aktif dan penting Arab Saudi dalam mendukung perjuangan Palestina di garis terdepan untuk mencapai hak sah mereka atas kebebasan, kemerdekaan dan kedaulatan dalam bernegara dengan Al-Quds sebagai ibukotanya merujuk pada kepatuhan Inisiatif Perdamaian Arab.

Sementara itu, bin Salman menegaskan posisi tegas Kerajaan untuk mendukung penuh perjuangan rakyat Palestina dalam meraih kebebasan dan kemerdekaan mereka.

Pertemuan tersebut dari pihak Palestina dihadiri oleh Sekretaris Komite Eksekutif Pembebasan Palestina (PLO) Hussein Al-Sheikh, Kepala Dinas Intelijen, Majid Faraj, penasehat Mahmud Abbas sekaligus diplomat, Majdi Al-Khalidi, serta staf diplomat kedutaan Palestina lainnya.

Dari pihak Saudi, Menteri Pertahanan Pangeran Khalid bin Salman, Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal bin Farhan, Musaed Al-Aiban, Kepala Intelijen Khaled Humaidan, dan sejumlah pejabat kerajaan lainnya.
(as/ofr).

The Jerusalem Post: Hackers Indonesia Bobol Situs Vital Kementerian “Israel”

GAZA MEDIA, GAZA – Sejumlah media Ibrani melaporkan bahwa sekelompok hacker dari Indonesia retas sejumlah situs milik kementerian “Israel” dengan menyita aset file dan mepublish sebagian data lainnya, Senin (17/4/2023).

Surat kabar The Jerusalem Post mengkonfirmasi hacker Indonesia yang menyebut dirinya “VulzSecTeam” berhasil bobol situs kementerian pendidikan, kesehatan, luar negeri, kepolisian, perusahaan bus dan kereta api milik “Israel” dalam beberapa hari terakhir. Khusus dalam kesehatan, data lengkap hasil tes Covid yang berasal dari tahun 2020 milik “Israel” juga dalam sitaan hacker.

Selain itu, kelompok Anonymous Sudan dikonfirmasi melakukan hal yang sama selama bulan April dengan mentarget sejumlah bank dan kantor pos “Israel” serta menyerang salah satu sistem keamanan website resmi “Israel” yaitu Check Point.

Grup tersebut juga meretas situs web beberapa universitas besar yang menyebabkan pelayanan akademik kampus tidak aktif selama beberapa jam.

Serangan ini adalah bagian dari kampanye yang disebut OPIsrael, di mana para hacker dunia satu aksi berupaya menyerang cyber milik “Israel”.

Sumber: “The Jerusalem Post”, arabic.rt.com, ynetnews.com
(mhg/ofr).

Polemik Kehadiran Timnas “Israel”, Ketum PP Muhammadiyah Berharap Pemerintah Konsisten Pada Amanat Konstitusi

Repost: https://muhammadiyah.or.id

Foto: Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir dalam tausiah Isra’ Mi’raj (18/2).

JAKARTA – Indonesia dipastikan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023. Salah satu dilema sebagai tuan rumah, adalah kehadiran ‘negara’ Israel sebagai salah satu kontestannya.

Kedatangan Israel menjadi polemik karena Republik Indonesia dalam amanat Pembukaan UUD 1945 menyatakan secara tegas untuk menolak segala bentuk imperialisme dan penjajahan.

Sebagaimana diketahui, Israel merupakan komunitas yang sedang mempraktekkan sistem negara apartheid dan melakukan kolonisasi terhadap rakyat Palestina. Apalagi, Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Menanggapi polemik ini, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir berpendapat agar negara bersikap konsisten sesuai amanat konstitusi.

Ajang internasional apapun, termasuk gelaran turnamen sepak bola semestinya sejalan antara penyelenggaraannya dan ideologi politik negara tuan rumahnya.

“Baik sepak bola maupun urusan-urusan lain itu harus dalam satu kesatuan sistem dengan policy negara,” kata Haedar di Yogyakarta, Selasa (14/3).

Haedar menekankan, sejauh negara memiliki perspektif tertentu terhadap sebuah ideologi politik, di samping ada tidaknya hubungan diplomatik, maka urusan lain bisa menyesuaikan.

“Sejauh negara itu masih punya kebijakan antiimperialisme, antikolonialisme, lalu tidak punya hubungan diplomatik dengan satu negara, yang lain itu harus menyesuaikan. Akibat tidak menyesuaikan, lalu terjadi masalah,” pungkasnya.

Sementara itu Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat melalui Ketua bidang Hubungan Luar Negeri, Sudarnoto Abdul Hakim, Selasa (14/3) menyatakan jika kehadiran timnas Israel cukup sensitif mengingat masih terjadinya represi yang dilakukan oleh negara tersebut kepada rakyat Palestina.

“Pemerintah dan para pejabat tinggi termasuk PSSI seharusnya mencontoh Presiden Sukarno yang tegas dan berani menolak kehadiran kontingen Israel di event Asian Games tahun 1962, karena Israel adalah penjajah. Meskipun harus keluar dari IOC, akan tetapi dengan penolakan ini Indonesia saat itu justru memperoleh posisi politik yang diperhitungkan secara internasional,” kata dia lewat keterangan tertulis.

Sementara itu, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyebut keamanan timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023 merupakan domain atau urusan pemerintah RI. Erick menegaskan jika PSSI hanya berfokus dalam penyelenggaraan acara.

Menyahut Erick, Menko Polhukam RI, Mahfud MD menyebut keikutsertaan timnas Israel di Piala Dunia U-20 yang menuai pro-kontra sudah diantisipasi Pemerintah RI.

“Sudah dibahas dan disiapkan semua jalur. Politik, diplomatik, keamanan, dan sebagainya sudah dibicarakan. Ditunggu aja nanti dirundingkan,” kata Mahfud di kampus UII, Sleman, DI Yogyakarta, beberapa waktu lalu. (afn)

Sambut Bulan Ramadhan, “Israel” Perintahkan Rubuh Paksa Rumah Warga Palestina di Al-Quds

GAZA MEDIA, AL-QUDS – Dilansir dari laman middleeasteye, Menteri Keamanan “Israel”, Itamar Ben Gvir perintahkan polisi Zionist hancurkan rumah-rumah milik warga Palestina di Al-Quds Timur meski beberapa hari ke depan umat muslim Palestina sambut bulan suci Ramadan. (Senin, 06/03/23).

Di tahun sebelumnya, otoritas “Israel” menahan diri untuk tidak menghancurkan rumah-rumah warga Palestina selama Ramadan. Bagaimanapun juga menghancurkan rumah warga sipil adalah kejahatan perang. Akan tetapi, di tahun ini media “Israel” melaporkan, polisi akan mengikuti tuntutan Itamar Ben Gvir hancurkan rumah warga Palestina meski dalam beberapa tahun terakhir ketegangan meningkat atas pelanggaran “Israel” terhadap Al-Quds dan Masjid Al-Aqsa.

“Israel” hancurkan rumah-rumah Palestina karena berbagai alasan. Termasuk klaim sepihak tidak ada izin bangunan dan dalih penggusuran rumah pelaku kejahatan perang. Kebijakan tersebut dilarang hukum internasional karena dianggap sebagai hukuman kolektif.

Dikutip dari Smart171, Data Badan Koordinasi Kemanusiaan PBB wilayah Palestina (OCHAoPt) melaporkan, saat ini terdapat 108 rumah di Area C, 50 rumah di Al-Quds Timur, 10 rumah di Area A dan B milik warga Palestina sudah dirubuh paksa oleh alat milter Zionist. Penghancuran rumah mengakibatkan warga Palestina kehilangan tempat tinggal, termasuk anak-anak dan orang tua. Data OCHAoPt terdapat 252 warga Palestina yang terpaksa mengungsi saat ini.

Sementara itu, dilansir dari Yedioth Ahronoth, polisi “Israel” peringatkan Itamar Ben-Gvir mengingat antisipasi situasi eskalasi bulan Ramadan yang tidak stabil. Apalagi sebelumnya, otritas Zionis tidak pernah lakukan penggusuran selama bulan Ramadan karena menghindari perlawanan masif dari pejuang Palestina (di Gaza & Tepi Barat).

Tidak berhenti sampai di situ. Pada pertemuan tertutup, dinas keamanan “Israel” menemui Itamar Ben Gvir bahas sebab penghancuran rumah-rumah warga Palestina selama Ramadan yang dapat menyebabkan terjadinya kerusuhan besar di semua lini.

Dalam pertemuan terpisah dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Dinas Kemanan khawatir adanya konsensus yang terjadi. Maka operasi penegakan hukum yang diprakarsai Itamar Ben Gvir di Al-Quds Timur harus segera dihentikan. (ofr/sti)

Source: middleeasteye
Translator/editor: AqlamOFR/Penaabiru