Internasional

Polemik Kehadiran Timnas “Israel”, Ketum PP Muhammadiyah Berharap Pemerintah Konsisten Pada Amanat Konstitusi

Repost: https://muhammadiyah.or.id

Foto: Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir dalam tausiah Isra’ Mi’raj (18/2).

JAKARTA – Indonesia dipastikan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023. Salah satu dilema sebagai tuan rumah, adalah kehadiran ‘negara’ Israel sebagai salah satu kontestannya.

Kedatangan Israel menjadi polemik karena Republik Indonesia dalam amanat Pembukaan UUD 1945 menyatakan secara tegas untuk menolak segala bentuk imperialisme dan penjajahan.

Sebagaimana diketahui, Israel merupakan komunitas yang sedang mempraktekkan sistem negara apartheid dan melakukan kolonisasi terhadap rakyat Palestina. Apalagi, Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Menanggapi polemik ini, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir berpendapat agar negara bersikap konsisten sesuai amanat konstitusi.

Ajang internasional apapun, termasuk gelaran turnamen sepak bola semestinya sejalan antara penyelenggaraannya dan ideologi politik negara tuan rumahnya.

“Baik sepak bola maupun urusan-urusan lain itu harus dalam satu kesatuan sistem dengan policy negara,” kata Haedar di Yogyakarta, Selasa (14/3).

Haedar menekankan, sejauh negara memiliki perspektif tertentu terhadap sebuah ideologi politik, di samping ada tidaknya hubungan diplomatik, maka urusan lain bisa menyesuaikan.

“Sejauh negara itu masih punya kebijakan antiimperialisme, antikolonialisme, lalu tidak punya hubungan diplomatik dengan satu negara, yang lain itu harus menyesuaikan. Akibat tidak menyesuaikan, lalu terjadi masalah,” pungkasnya.

Sementara itu Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat melalui Ketua bidang Hubungan Luar Negeri, Sudarnoto Abdul Hakim, Selasa (14/3) menyatakan jika kehadiran timnas Israel cukup sensitif mengingat masih terjadinya represi yang dilakukan oleh negara tersebut kepada rakyat Palestina.

“Pemerintah dan para pejabat tinggi termasuk PSSI seharusnya mencontoh Presiden Sukarno yang tegas dan berani menolak kehadiran kontingen Israel di event Asian Games tahun 1962, karena Israel adalah penjajah. Meskipun harus keluar dari IOC, akan tetapi dengan penolakan ini Indonesia saat itu justru memperoleh posisi politik yang diperhitungkan secara internasional,” kata dia lewat keterangan tertulis.

Sementara itu, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyebut keamanan timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023 merupakan domain atau urusan pemerintah RI. Erick menegaskan jika PSSI hanya berfokus dalam penyelenggaraan acara.

Menyahut Erick, Menko Polhukam RI, Mahfud MD menyebut keikutsertaan timnas Israel di Piala Dunia U-20 yang menuai pro-kontra sudah diantisipasi Pemerintah RI.

“Sudah dibahas dan disiapkan semua jalur. Politik, diplomatik, keamanan, dan sebagainya sudah dibicarakan. Ditunggu aja nanti dirundingkan,” kata Mahfud di kampus UII, Sleman, DI Yogyakarta, beberapa waktu lalu. (afn)

Sambut Bulan Ramadhan, “Israel” Perintahkan Rubuh Paksa Rumah Warga Palestina di Al-Quds

GAZA MEDIA, AL-QUDS – Dilansir dari laman middleeasteye, Menteri Keamanan “Israel”, Itamar Ben Gvir perintahkan polisi Zionist hancurkan rumah-rumah milik warga Palestina di Al-Quds Timur meski beberapa hari ke depan umat muslim Palestina sambut bulan suci Ramadan. (Senin, 06/03/23).

Di tahun sebelumnya, otoritas “Israel” menahan diri untuk tidak menghancurkan rumah-rumah warga Palestina selama Ramadan. Bagaimanapun juga menghancurkan rumah warga sipil adalah kejahatan perang. Akan tetapi, di tahun ini media “Israel” melaporkan, polisi akan mengikuti tuntutan Itamar Ben Gvir hancurkan rumah warga Palestina meski dalam beberapa tahun terakhir ketegangan meningkat atas pelanggaran “Israel” terhadap Al-Quds dan Masjid Al-Aqsa.

“Israel” hancurkan rumah-rumah Palestina karena berbagai alasan. Termasuk klaim sepihak tidak ada izin bangunan dan dalih penggusuran rumah pelaku kejahatan perang. Kebijakan tersebut dilarang hukum internasional karena dianggap sebagai hukuman kolektif.

Dikutip dari Smart171, Data Badan Koordinasi Kemanusiaan PBB wilayah Palestina (OCHAoPt) melaporkan, saat ini terdapat 108 rumah di Area C, 50 rumah di Al-Quds Timur, 10 rumah di Area A dan B milik warga Palestina sudah dirubuh paksa oleh alat milter Zionist. Penghancuran rumah mengakibatkan warga Palestina kehilangan tempat tinggal, termasuk anak-anak dan orang tua. Data OCHAoPt terdapat 252 warga Palestina yang terpaksa mengungsi saat ini.

Sementara itu, dilansir dari Yedioth Ahronoth, polisi “Israel” peringatkan Itamar Ben-Gvir mengingat antisipasi situasi eskalasi bulan Ramadan yang tidak stabil. Apalagi sebelumnya, otritas Zionis tidak pernah lakukan penggusuran selama bulan Ramadan karena menghindari perlawanan masif dari pejuang Palestina (di Gaza & Tepi Barat).

Tidak berhenti sampai di situ. Pada pertemuan tertutup, dinas keamanan “Israel” menemui Itamar Ben Gvir bahas sebab penghancuran rumah-rumah warga Palestina selama Ramadan yang dapat menyebabkan terjadinya kerusuhan besar di semua lini.

Dalam pertemuan terpisah dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Dinas Kemanan khawatir adanya konsensus yang terjadi. Maka operasi penegakan hukum yang diprakarsai Itamar Ben Gvir di Al-Quds Timur harus segera dihentikan. (ofr/sti)

Source: middleeasteye
Translator/editor: AqlamOFR/Penaabiru

Jana, Gadis Palestina Tewas Dibunuh Pasukan Israel di Atap Rumahanya

GAZA MEDIA, TEPI BARAT – Pasukan Israel kembali lakukan operasional brutal menyerbu kamp pengungsi Jenin di distrik Al-Bayader Utara wilayah Tepi Barat dan bunuh seorang gadis Palestina, Jana Zakarnah (16 tahun) yang tengah berada di beranda rumahnya, Senin malam (12/12/2022).

Berdasarkan laporan Defense for Children International-Palestine (DCIP), Jana menerima tiga luka tembakan. Saat itu dirinya berada di atap rumah dan melihat pasukan Israel lakukan operasi penangkapan di rumah tetangganya namun nahas Jana menjadi sasaran tembakan. Setelah pasukan Israel mundur dari daerah tersebut, ambulans membawanya ke rumah sakit Jenin namun dia dinyatakan meninggal.

Jana menderita dua luka tembak di dada bagian atas dan satu di sisi kanan kepalanya. Dokter yang memeriksa tubuh Jana di rumah sakit Jenin mengkonfirmasi serpihan peluru berasal dari pasukan militer Israel.

Pasukan Israel memasuki lingkungan Al-Bayader Jenin sekitar pukul 10 malam. Di mana mereka menggerebek sebuah supermarket dan menangkap tiga pria Palestina. Setelah mendapat konfrontasi dari warga Palestina setelah sekitar satu jam, pasukan Israel mundur dari daerah tersebut.

Dilaporkan, pasukan Israel sedang menahan tiga pria Palestina di sebuah apartemen lantai empat, dan satu pria lainnya di ruangan keluarga. Kemudian para pasukan pergi ke kamar tamu menghadap ke rumah keluarga Jana yang berjarak 300 meter dan penembakan dilakukan oleh sniper Israel menyasar ke arah Jana yang tengah berada di rooftop rumahnya.

Setelah pasukan Israel mundur dari apartemen, keluarga tersebut menemukan selongsong peluru kosong di lantai bawah jendela selatan ruang tamu. Keluarga juga melaporkan mendengar suara tembakan dari ruangan tempat mereka ditahan.

Diketahui, pasukan Israel telah membunuh 27 gadis kecil Palestina di Tepi Barat, termasuk Al-Quds Timur sejak tahun 2000. Tahun ini, 53 jiwa anak Palestina termasuk Gaza tewas dibunuh, khusus 36 anak Palestina lainnya ditembak dan dibunuh oleh pasukan Israel dan pemukim ilegal “Yahudi” di Tepi Barat, menambah angka 250 lebih warga sipil Palestina tidak berdosa yang ingin memperjuangkan kemerdekaan tanah airnya dibunuh oleh Israel penjajah yang secara terang-terangan melanggar hak asasi manusia internasional.
(ofr/ofr)

Source:
@dcipalestine
@palestineyouthmovement
@theimeu

Diimami WNI, Ratusan Warga Gaza Adakan Shalat Ghaib untuk Korban Gempa Cianjur

GAZA MEDIA, JALUR GAZA- Ratusan warga Palestina di Jalur Gaza mengadakan shalat Ghaib untuk korban gempa bumi Cianjur dengan di-Imami oleh seorang Aktivis kemanusiaan asal Indonesia, Muhammad Husein, Selasa (22/11).

Shalat Ghaib yang diadakan di masjid Syaikh Ajlin yang berlokasi di Barat Kota Gaza tersebut dilakukan usai melaksanakan shalat Maghrib berjama’ah.

Sebelum shalat Ghaib dilaksanakan, Husein terlebih dahulu menyampaikan informasi tentang kabar duka bencana gempa yang tejradi kepada para jama’ah shalat seraya memimpin do’a bersama dan lanjut mengimami sholat Ghaib tersebut.

Perlu diketahui, masjid Syaikh Ajlin, tempat sholat Ghaib itu diselenggarakan adalah masjid yang dibangun dari dana masyarakat
Indonesia dan diarsiteki oleh Gubernur Jawa Barat, Dr. Ridwan Kamil.

Diberitakan sebelumnya bahwa lebih dari 260 warga meninggal dunia dan 700 lainnya luka – luka dalam peristiwa gempa bumi yang terjadi di Cianjur, Senin (21/11).
(mh/ofr)

Dalih Israel atas Pembunuhan Jurnalis Senior Al-Jazeera Shireen: ‘Tidak Sengaja’

GAZAMEDIA, TEPI BARAT – Israel berdalih bahwa ada ‘kemungkinan besar’ jurnalis senior Al-Jazeera yang terbunuh, Shireen Abu Akleh terjadi secara ‘tidak sengaja’ akibat terkena tembakan tentara Zionis (7/9/2022). Tanggapan ini muncul seiring dengan tidak adanya upaya serius penyelidikan kriminal yang dilakukan pihak terkait.

Bersdasarkan penyelidikan terperinci yang dilakukan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Otoritas Palestina, CNN, Asosiasi Pers, dan berbagai organisasi hak asasi manusia lainnya menyatakan bahwa seorang tentara Israel terbukti telah membunuh wartawan senior Al Jazeera, Shireen Abu Akleh yang saat itu sedang meliput operasi penyerangan tentara Israel terhadap pejuang Palestina Tepi Barat pada 11 Mei lalu.

Laporan yang dirilis melalui Al-Jazeera English, Senin (9/5/2022) menyebutkan, pihak berwenang Israel rilis hasil penyelidikan mereka: “Ada kemungkinan besar bahwa Ms. Abu Akleh tidak sengaja terkena tembakan IDF yang ditembakkan ke arah tersangka karena target teridentifikasi sebagai pria bersenjata Palestina”.

Laporan itu juga mengatakan Israel tidak akan meluncurkan penyelidikan kriminal lebih lanjut. Militer Israel mengatakan bahwa pasukan mereka yang tengah menteror warga Jenin telah mendapat serangan berat dari pria bersenjata Palestina termasuk dari daerah di mana Abu Akleh berdiri.

Mariam Barghoti, Koresponden Senior Palestine Mondowwels mengatakan “Begitulah fungsi rezim Israel sehingga jika mereka terjebak dalam kejahatan, mereka secara otomatis berkata, “Oh maaf, itu tidak disengaja, itu kecelakaan. Itu semua tidak benar karena mereka melakukan secara sistemik. Hal ini dibuktikan sejak strategi mereka dalam melahirkan negara Israel sejak sebelum 1948 dan terus berlanjut hingga kini. Jadi saya pikir apa yang terjadi saat ini adalah pendalihan Israel untuk lolos dari kasus pembunuhan seperti yang telah terjadi secara konsisten sebagaimana sebelumnya.

Berdasarkan laporan kantor hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan Juni lalu: Abu Akleh berdiri dengan rekan reporter lain dan jelas mereka hadir sebagai jurnalis dengan helm dan jaket antipeluru biru yang ditandai dengan lencana pers. Israel juga mengatakan bahwa ada kemungkinan Abu Akleh ditembak oleh orang-orang bersenjata Palestina.

Keluarga Abu Akleh telah mengatakan mereka percaya dia dibunuh dengan sengaja dan tidak ada pria bersenjata Palestina di dekat tempat dia berdiri. Abu Akleh, yang juga warga negara Amerika terkenal dengan kharismatiknya di seluruh dunia karena meliput konflik Israel-Palestina selama dua dekade.

Victor Abu Akleh, keponakan Shireen Abu Akleh mengatakan, “Kenyataannya, tentu saja karena permasalahan ini terjadi di Palestina. Kesedihan keluarga yang begitu tertantang untuk mengungkapkan bahwa Shiren bukan hanya Warga Negara AS pertama yang dibunuh oleh Israel tahun ini (dan dibiarkan begitu saja). Presiden Biden mengatakan bahwa pembunuhan Shireen adalah kehilangan mendalam bagi Amerika dan kami menghargai kata-kata ini. Tapi sekarang yang kami butuhkan adalah waktunya bagi presiden untuk bertindak secara tegas!” pungkas Victor. (ofr/ofr)

Malming Faedah Eps.1 Bareng Husein Gaza Bahas 3 Strategi Pembebasan Palestina, Cek!

GAZAMEDIA, BOGOR – Save Aqsa Movement (SAM) Save the World by Saving Aqsa adakan program diskusi dan kajian online perdana dengan tema “Nge-BAKSO (ngobrol bebas perkara Aqsa): “Israel”-Palestina Rebutan Apa?” pada Sabtu malam (27/8/2022) waktu Indonesia Barat. Diskusi virtual ini turut dihadiri beberapa ustadz ternama; Dr. Yazen Al-Hakimi (Bandung) dan Babe Hassan Haikal (Jakarta). Muhamamad Husein Gaza dan istri, Jinan Muslim hadir sebagai pembicara menyampaikan salam hangat dari warga Gaza sekaligus mengabarkan informasi terkini seputar Palestina.

Berikut pembahasan yang disampaikan Husein Gaza dan Jinan:

“Sebenarnya apa sih konflik utama di Palestina?
Konflik utama di Palestina adalah Konflik Eksistensi (Asshiraa’ Al-Wujudiah). Berbicara eksistensi otomatis membahas menyinggung tentang kemanusiaan dan permasalahan Palestina murni berawal dari penjajahan”

“Saya selama kuliah di Universitas Islam Gaza, mengikuti program diploma tentang Asy-Syu’un Al-Israiliah, struktur “pemerintahan Israel” mulai dari ekonomi, militer, politik, bahasa dan media. Mengenai media, “Israel” begitu masif meletakkan judul berita dengan mendahulukan nama Palestina-“Israel”/ Arab-Israel. Hati-hati! Hal ini secara tidak sadar mengirimkan pesan sikologis kepada pembaca awam bahwa konflik itu seolah-olah bermula dari Palestina. Ini adalah pemahaman yang keliru!”.

“Sederhana bagaimana cara pandang kita dalam membuat sebuah hipotesa menepis eksistensi “Israel” dan pemukim ilegalnya. Karena konflik Ini sejatinya bukan merebutkan sebuah wilayah, “Israel” bukanlah sebuah negara. Mereka tidak mempunyai kebudayaan, mereka adalah pendatang. Hal ini dibuktikan saat mereka diberikan pertanyaan tentang siapa dan dari mana asal nenek moyang asli mereka, beberapa dari mereka terdiam dan ada yang menjawab dari Amerika atau Rusia.” Jinan menambahkan.

“Dr. Abdul Fattah Al-Uwaisi (spesialis pakar ke-Palestinaan) mencatat ada 3 cara membebaskan Palestina dari cengkraman penjajah yang disebut dengan Al-Mutsallats At-Tahrir (Segitiga Pembebasan). Pertama, Pembebasan Pemahaman (At-Tahrir At-Tafkiiri), artinya memberikan edukasi dan menggali informasi berupa sejarah dan enslikopedia Palestina, darinya akan tumbuh rasa cinta. Sebagaimana hadits: Allah menetapkan hamba-hamba pilihannya di Syam (termasuk Palestina). Dengan hadits ini bisa memberikan kita motivasi untuk semangat mempelajari ilmu agama Islam dan sejarah khusunya. Kedua adalah Pembebasan Politik (kolaborasi, sinergitas), dan ketiga dengan Pembebasan Senjata (At-Tahrir ‘Askariy).

“Seperti kita ketahui, Yahudi sudah membuat rencana strategis perebutan wilayah Palestina dimulai dari pergerakan ideologi Zionist sejak tahun 1800 an yang diprakarsai Theodor Hetzl. Kemudian puncak gerakan politik mereka terjadi pada Perjanjian Sayks Piccot 1916. Di mana Inggris membagi wilayah jajahan Palestina. Sejak saat itulah konspirasi dan imigrasi besar Yahudi terjadi.”

“Nabi Muhammad Saw. dan para sahabatnya memperjuangkan Baitul Maqdis belasan tahun lamanya, Terbilang tidak terlalu lama. Karena perjuangan beliau Saw. terbangun dengan sistematis menanamkan semangat bahwa Baitul Maqdis adalah lahan medan perjuangan, membutuhkan kemampuan intelijen (at-tafkiir an an-Naqib); Stabilitas Mental; Work Smart (kerja cerdas) sehingga melahirkan pemahaman adanya keutamaan dan keberkahan dalam memperjuangkan Baitul Maqdis hingga hari ini Palestina bagi kita”. Papar Husein Gaza

“Semoga, dari wadah Save Aqsa Movement (SAM) yang dimediasi Internasional Networking for Humanitarian ini, bisa memberi kontribusi bagi teman-teman untuk membantu perjuangkan pembebasan Baitul Maqdis dan saudara kita di Palestina dengan semangat ilmu dan persatuan yang semakin komit dan konsisten ke depannya!” Pungkas Husein Gaza.
[ofr]

Wajah Anak-anak Gaza Korban Kebengisan Zionist “Israel”

GAZAMEDIA, GAZA – Inilah wajah 15 anak-anak Gaza berusia 18 tahun ke bawah yang syahid terbunuh akibat kebrutalan serangan udara “Israel” selama tiga hari terakhir.

Zionist “Israel” dan pejuang Palestina, Jihad Islami umumkan gencatan senjata pada Ahad malam melalui mediasi Mesir setelah tiga hari agresi jet tempur “Israel” bombardir masyarakat sipil di Jalur Gaza, Senin (8/8/2022).

Menurut informasi resmi terbaru dari kementerian kesehatan Palestina, 44 warga Palestina meninggal dunia, termasuk 15 anak-anak, sementara 350 lainnya luka-luka.

Dari total 350 korban luka-luka akibat agresi #israel ke Jalur Gaza, mungkin yang terbayang oleh kita adalah hanya luka ringan akibat serpihan kaca atau benturan ringan mengenai tubuh.

Kenyataannya tidaklah demikian, memang ada luka ringan seperti yang disebut di atas, namun luka dengan kehilangan anggota badan adalah yang paling banyak dirasakan warga Gaza.

Rahaf Khalik Salman adalah salah satunya, gadis berusia 11 tahun ini kehilangan kedua kaki serta satu tangannya akibat serangan jet tempur “Israel” yang menghantam rumahnya di Kamp Jabalia.

Patut diketahui, sejak 2008 “Israel” terang-terangan lakukan pelanggaran HAM berat atas empat perang besar di wilayah Palestina, menewaskan hampir 4.000 jiwa warga sipil– yang mana seperempat dari mereka adalah anak-anak.

Berdasarkan data yang dikumpulkan Defense for Children International, terhitung sejak tahun 2000an awal dimulainya Gerakan Intifada kedua, setidaknya 2.200 anak-anak Palestina tewas dibunuh pasukan penjajah dengan peralatan tempurnya di Gaza bahkan akibat tindakan anarkis para pemukim ilegal “Yahudi” di wilayah Tepi Barat. [ofr]

Source: @aj_labs, @aljazeeraenglish, @islamify

Dalam 3 Hari, Israel Bunuh 44 Warga Gaza, 15 Di Antaranya Anak-anak

GAZAMEDIA, GAZA – 44 warga Palestina di Gaza “Syahid” terbunuh dan 360 lainnya terluka dalam serangan udara Zionis Israel sejak jum’at (5/8) sore hingga Senin (8/8) dini hari.

Dari total korban jiwa, 15 di antaranya adalah anak-anak dan 4 lainnya wanita, sebagaimana laporan dari koresponden Gazamedia.net di Gaza mengutip pernyataan resmi kementrian kesehatan Palestina yang dirilis Senin (8/8).

Dilansir dari Aljazeera English, dalam postingan Instagramnya: “Gaza Under Attack: Key Question Answered, Is “Israel” Targeting Civilians (Apakah “Israel” Sengaja Menyerang Warga Sipil?)” pakar analisa politik M Khimar Abusada menyebutkan, “Gaza dengan kisaran 2 juta penduduk yang membentang sejauh 365 km adalah hal mudah bagi “Israel” untuk membunuh warga sipil melalui jalur udara dengan dalih hendak menyerang kelompok pejuang Jihad Islami.”

“Motif politik petinggi “Israel” adalah penyebab utama kekejaman brutal ini, karena mereka akan menghadapi pemilihan umum baru. Salah satu cara meningkatkan elektabilitas adalah melemparkan serangan ke kelompok pejuang Gaza sekaligus dengan sengaja mentarget warga sipil”. Tambah pakar politik Universitas Al-Azhar Gaza tersebut.

Tegas! Deputi Partai Sayap Kiri Prancis Kutuk Apartheid “Israel”

GAZAMEDIA, PARIS – Hampir 40 deputi partai sayap kiri-yang sebagian besar adalah komunis- di Prancis menandatangani rancangan resolusi kutuk “rezim “Israel” atas Palestina sebagai apartheid, meskipun kecaman dari beberapa asosiasi menyebutkan tindakan mereka sebagai “anti-Semitisme”, Jumat (22/7/2022).

Resolusi tersebut menyebutkan, “Israel” dengan segala kebijakannya terbukti mendirikan sistem penindasan dan kontrol sistematis oleh satu kelompok hegemoni etnis tertentu secara parsial dan rasis.

“Sejak didirikan pada tahun 1948, “Israel” memaksakan kebijakan yang bertujuan membangun dan mempertahankan hegemoni demografis “Yahudi”,” Tulis rencana resolusi tersebut.

Para deputi mendesak pemerintah Prancis mengakui kedaulatan Palestina sebagai negara merdeka. Menuntut PBB berlakukan embargo senjata terhadap “Israel” serta penjatuhan sanksi yang berat atas tindakan genosida apartheid, bahkan jika perlu dilakukan pemboikotan produk milik “Israel” secara masal.

Teks resolusi yang diajukan anggota parlemen Komunis Jean-Paul Lecocq ditandatangani oleh 20 anggota dari blok parlementernya, termasuk mantan kandidat presiden, Fabien Roussel dan deputi partai France Proud (radikal kiri) seperti Adrien Katniss, partai Sosialis Christine Pierce-Bonn, Aurelien Tachy dan Sabrina Sabahi dari Partai Hijau.

Sementara itu, Liga Internasional Melawan Rasisme dan Anti-Semitisme (Licra) mentweet, “Kami tidak akan membiarkan anti-Semitisme kiri yang obsesif, menyinggung republik dan berusaha mengobarkan opini publik.” [as/nb]

Bawa Misi Perdamaian, Presiden Indonesia Kunjungi Rusia dan Ukraina

GAZAMEDIA, JAKARTA – Presiden Indonesia Joko Widodo tiba di Ukraina dan Rusia dalam misi untuk membawa perdamaian dan menghentikan perang, Ahad (26/6/2022).

Jokowi mengungkapkan akan mendesak pejabat pemerintahan Rusia dan Ukraina untuk memberikan kesempatan dialog selama kunjungan perdamaiannya ke kedua negara tersebut dengan harapan perang harus dihentikan dan krisis rantai makanan global segera direvitalisasi.

Jokowi juga akan mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk segera berlakukan gencatan senjata.

Di sisi lain, sumber informasi internasional mengkonfirmasi bahwa Presiden AS Joe Biden dan sejumlah negara yang tergabung di G7 menyetujui selama KTT yang berlangsung selama 3 hari di Jerman untuk melarang impor emas baru dari Rusia.

Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris sudah berhenti mengimpor minyak Rusia, sementara para pemimpin Uni Eropa menyetujui larangan yang akan berlaku penuh pada akhir 2022 sebagai bagian dari sanksi yang dikenakan pada Moskow atas invasi ke Ukraina. [ml/ofr]