GAZA MEDIA, AL-QUDS – Mantan Perdana Menteri Israel (2005-2009) Ehud Olmert menyebutkan, “Israel telah memasuki awal perang saudara. Pembatalan undang-undang “uji kewajaran” kemarin menandai hari kelam dalam sejarah “Yahudi”, Selasa (25/7/2023).
Melalui wawancaranya dengan British Channel 4, Olmert menyampaikan “Ini adalah ancaman serius yang belum pernah kami temui di masa rezim sebelumnya. Kami sekarang memasuki perang saudara.”
“Kita berbicara tentang pembangkangan para pemukim sipil, dengan segala akibat stabilitas negara dan kemampuan pemerintah dalam mengelola urusannya. Kita berbicara tentang kegagalan sebagian besar rakyat untuk mematuhi pemerintah yang dianggap tidak sah oleh mayoritas publik,” tambahnya.
Olmert menunjukkan, “otoritas rezim Netanyahu memutuskan untuk mengancam fondasi demokrasi Israel. Sungguh ini tidak dapat ditoleransi sedikitpun.
Kemarin malam, Knesset akhirnya menyetujui RUU untuk menghapus “uji kewajaran” dengan dukungan 64 deputi-tanpa abstein-setelah pihak oposisi meninggalkan ruang parlemen Knesset selama pemungutan suara sebagai protes atas proposal tersebut.
“Tes kewajaran” adalah undang-undang yang memungkinkan pengadilan Israel untuk memantau dan meninjau keputusan pemerintah dan membatalkan beberapa di antaranya jika tidak sesuai dengan kepentingan publik.
Undang-undang “pengujian kewajaran” mengatur pemberian wewenang hukum dan administratif kepada lembaga peradilan untuk menolak keputusan pemerintah, baik yang berkaitan dengan penunjukan dalam pelayanan publik dari kementerian dan lainnya, atau yang bertentangan dengan kepentingan publik dan tidak memberikan bobot kepentingan yang sesuai.
Dilaporkan, belasan pemukim ilegal Israel terluka dan ditangkap selama protes kekerasan yang terjadi di beberapa wilayah entitas menyusul penghapusan undang-undang tersebut. Sebelumnya demonstrasi kebijakan rezim Netanyahu sudah berlangsung sejak 20 pekan lebih.
Kekacauan di wilayah jajahan “Tel Aviv” antara demonstran dan petugas polisi terus berlangsung setelah 170 ribu lebih pemukim ilegal terjun di jalanan.
Para pengunjuk rasa memblokir jalan-jalan utama dan persimpangan jalan, ribuan demonstran berkumpul di depan gedung Knesset dan Mahkamah Agung Al-Quds, “Kaplan” di Tel Aviv, dan jalan utama “Ayalon” diportal sementara waktu.
Polisi penunggang kuda dan water cannon dikerahkan untuk membubarkan pengunjuk rasa. Seseorang menabrak sejumlah demonstran di dekat Kfar Saba, beberapa pemukim dilaporkan luka ringan.
Polisi mengatakan mereka menangkap 18 provokator karena dicurigai menyerang petugas polisi, membakar dan melakukan tindakan tidak tertib selama acara protes di kota.
Menurut pernyataan polisi, 10 petugas keamanan terluka dalam bentrokan dengan pengunjuk rasa dan lainnya menerima perawatan medis. (Ofr/ofr).
Source: Safa Agency
Translator: Ofr, Gaza Media