GAZAMEDIA, TEPI BARAT – Organisasi perkumpulan pemukim ilegal “Yahudi” tengah mempersiapkan pendirian 10 pos pemukiman ilegal baru di seluruh Tepi Barat antisipasi keamanan atas kunjungan Presiden AS Joe Biden ke wilayah jajahan tersebut, Rabu (22/6/2022).
Surat kabar “Yediot Aharonot” melaporkan, organisasi pemukim ilegal “Nakhla” mulai mengorganisir misi eksplorasi ke perbukitan dan daerah-daerah strategis di Tepi Barat selama 3 hari ke depan, dengan tujuan menentukan lokasi yang tepat untuk mendirikan pos-pos ilegal.
Para pemukim menyebut pendirian posi ilegal tersebut dengan skema “Avitar 10” mengacu pada pos terdepan “Avitar” yang dibangun di Gunung Sabih Selatan Nablus, di mana pemerintah “Israel” sebenarnya belum memiliki izin bangunan, alias tindakan tersebut sama dengan merampas. Mereka memutuskan untuk membangun 10 pos ilegal serupa sebagai tanggapan atas keengganan pemerintah untuk memenuhi janji yang dibuat.
Para pemukim ilegal tetap getol dirika 10 pos ilegal terdepan pada tanggal dua puluh Juli mendatang, karena rencana tersebut mendukung beberapa dewan pemukiman ilegal “Yahudi” lainnya, termasuk di Hebron, Betlehem, Ramallah dan Tepi Barat Utara. [ml/ofr]