Azerbaijan

Menhan Turki: Armenia Harus Sambut Uluran Tangan dari Azerbaijan dan Turki

GAZA MEDIA, BAKU – Armenia harus merespons uluran tangan perdamaian yang diberikan oleh Turki dan Azerbaijan dan tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, kata Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar pada Selasa.

Menhan Akar mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers di Baku bahwa dia mengharapkan pembicaraan antara Azerbaijan, Armenia, Turki, Georgia, Rusia, dan Iran akan membantu memastikan “suasana yang stabil” di wilayah tersebut.

Dia mengatakan Turki senang melihat bahwa gencatan senjata telah didirikan, pelanggaran telah berkurang secara signifikan, dan langkah-langkah penting telah diambil menuju stabilitas.

“Ada konflik dan masalah di banyak bagian dunia, tetapi tempat-tempat di mana orang berkumpul untuk berbicara dan mencari solusi politik sekarang jauh lebih aman dan lebih sejahtera,” kata Akar.

“Jika Armenia memahami hal ini, memberikan kontribusi yang diperlukan dan merespons secara positif, kemajuan serius dapat dicapai dalam hal keamanan dan kesejahteraan,” ungkap dia.

Dia mengatakan inisiatif di koridor Zangezur “tidak merugikan siapa pun” dan harus didukung.

Zangezur adalah koridor transportasi utama yang menghubungkan wilayah Azerbaijan yang berdekatan dengan wilayah Nakhchivan.

Zangezur adalah bagian dari Azerbaijan, tetapi pada 1920-an, Soviet memberikan wilayah itu kepada Armenia, memutuskan hubungan darat Azerbaijan dengan Nakhchivan.

Akar mengatakan Deklarasi Shusha yang ditandatangani antara Turki dan Azerbaijan Juni ini adalah bukti dari visi Presiden Recep Tayyip Erdogan dan rekannya Ilham Aliyev.

Turki Peringati Kemenangan Azerbaijan di Karabakh

GAZA MEDIA, ANKARA – Presiden Turki pada Senin memperingati Hari Kemenangan Azerbaijan pada peringatan pertama pembebasan kota strategis bersejarah di wilayah Nagorno-Karabakh.

“Saya dengan tulus mengucapkan selamat atas Hari Kemenangan Azerbaijan dan hari yang bagus ini yang menandakan pembebasan tanah Karabakh,” kata Presiden Recep Tayyip Erdogan di Twitter.

Seperti diberitakan Anadolu Agdency, Erdogan juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada para “pahlawan yang berjuang tanpa henti” untuk tanah air dan gugur dalam pertempuran, serta para veteran pemberani.

Pembebasan kota Shusha 8 November lalu memainkan peran penting dalam nasib Perang Karabakh Kedua, juga dikenal sebagai Perang Patriotik, di mana Azerbaijan membebaskan sekitar 300 permukiman dari pendudukan Armenia.

Wakil Presiden Turki Fuat Oktay juga mengeluarkan pesan di Twitter untuk memperingati hari itu.

Menyebut Azerbaijan memahkotai perjuangan kerasnya selama 44 hari dengan kemenangan tersebut, Oktay menyampaikan doa terbaik bagi mereka yang gugur dalam pertempuran.

Dia juga menyuarakan slogan “Satu Bangsa, Dua Negara,” yang berarti Turki dan Azerbaijan.

Pada 3 Desember 2020, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menandatangani dekrit yang menetapkan Hari Kemenangan Nasional pada 8 November.

Shusha, ibu kota budaya dan sejarah Azerbaijan, dibebaskan dari tentara Armenia pada musim gugur yang lalu setelah 28 tahun pendudukan Armenia.

Selama konflik 44 hari, yang berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi Rusia November lalu, Azerbaijan membebaskan beberapa kota strategis dan hampir 300 pemukiman dan desa dari hampir tiga dekade pendudukan Armenia. []