Utusan Amerika Dorong Gencatan Senjata di Ethiopia
GAZA MEDIA, WASHINGTON – Utusan Amerika dan Afrika berupaya memecahkan kebuntuan dan memulai dialog antara para pihak yang bertikai di Ethiopia untuk segera mengakhir perang yang berkecamuk di negara tersebut.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, mengatakan dalam konferensi pers di Washington, Rabu (10/10) bahwa, utusan AS, Jeffrey Feltman, telah berada di Ibu Kota Addis Ababa untuk melanjutkan upaya mediasi dan mendukung upaya utusan Uni Afrika, Olusegun Obasanjo.
Price mencatat bahwa ada sedikit peluang untuk menyelesaikan krisis di Ethiopia secara damai. Dalam komentar terakhir Perdana Menteri, Abi Ahmed, dalam tweetnya di Twitter, mengatakan bahwa tantangan yang dihadapi negaranya adalah prasangka antarmasyarakat. Ia menambahkan bahwa tantangan ini dapat diatasi dengan persatuan.
Dengan bangga sebagai orang Afrika, ia mengatakan “Tidak ada yang lebih mendesak untuk direbut kembali, kecuali sejarah benua kita.”
Sejak November 2020, setidaknya 60.000 pengungsi Ethiopia telah melarikan diri ke Sudan karena perang di wilayah Tigray antara Tentara Federal dan pasukan Front Pembebasan Tigray.
Seperti diberitakan, tanggal 4 November 2020, bentrokan bersenjata meletus antara kedua pihak Ethiopia di wilayah Tigray, setelah pasukan pemerintah memasuki wilayah tersebut sebagai tanggapan atas serangan sebuah pangkalan militer.
PBB melaporkan setidaknya 16 staf lokalnya di Ethiopia ditahan setelah serangan pemerintah yang menargetkanpemberontak etnis Tigray. Ini terjadi di tengah desakan sejumlah negara untuk mengakhiri perang selama setahun di negara itu.
Penahanan di Addis Ababa mengikuti deklarasi keadaan darurat nasional enam bulan pekan lalu setelah pemberontak Tigray dan Oromo mengklaim kemajuan besar di lapangan, meningkatkan kekhawatiran di Ibu Kota Addis Ababa. []