#gazaupdate

Lebanon Tangguhkan Izin Kerja Pengungsi Palestina

Palestina, Gazamedia.net – Sabtu (12/2/2), Dewan Negara di Lebanon memutuskan untuk menangguhkan pekerjaan Menteri Tenaga Kerja, Mustafa Bayram. Hal ini membuat warga Palestina yang lahir di Lebanon tidak dapat bekerja, karena hukum Lebanon telah dibatasi hanya untuk warga Lebanon.

Ketua Liga Maronit, mantan anggota parlemen Neamatlah Abi Nasr, mengumumkan: “Dewan mengeluarkan keputusan untuk menghentikan pelaksanaan keputusan Menteri Tenaga Kerja yang dikeluarkan pada 25 Oktober 2021, alasannya karena melampaui batas wewenang dengan mengizinkan warga Palestina yang lahir di Lebanon untuk berprofesi yang dibatasi undang-undang untuk warga Lebanon.”

Ia menambahkan bahwa “keputusan tersebut didasarkan pada alasan yang serius dan penting dan menjadi jelas dari data file makalah yang terpantau, kondisi tersebutuntuk menangguhkan implementasi yang tersedia dalam peninjauan saat ini, dan Dewan menemukan Liga Maronit dan berkepentingan dalam menentang keputusan Menteri Tenaga Kerja dan semua keputusan yang mempengaruhi kepentingan umum.” [Terj/AF]

Pemukim Ilegal “Yahudi” Teror Warga Syaikh Jarrah di Bawah Pengawasan Tentara “Israel”

Al-Quds, Gazamedia – Sabtu malam (12/2), puluhan pemukim ilegal “Yahudi” serang rumah warga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah, Al-Quds, dengan melemparkan batu dan menyemprot gas merica.

Saksi mata mengatakan, beberapa geromobolan pemukim ilegal berkumpul di dekat rumah keluarga Salem, di mana rumahnya terancam akan digusur oleh pihak penjajah. Kemudian segerombolan lagi datang lakukan aksi teror dan tindakan brutalisme mengganggu seisi rumah yang ditempati warga Palestina.

Osama Edkidik yang sudah lanjut usia menderita luka bakar di wajah akibat semprotan gas merica oleh para pemukim ilegal. Sesaat kejadian ambulans datang membawanya ke rumah sakit untuk jalani perawatan.

Aksi teror pemukim ilegal dibantu pasukan penjajah “Israel” dengan menembakkan granat kejut ke rumah warga Palestina. Selain itu mereka juga mengejar dan menargetkan para pemuda Palestina untuk ditangkap tanpa ada tuntutan hukum yang jelas.

Kini, ketegangan terus meningkat antara penjajah “Israel” dan warga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah, setelah puluhan pemukim ilegal menyerbu menyerang warga di bawah perlindungan pasukan penjajah “Israel” [].

Musim Kemarau dan Kelaparan Kian Hantui Warga Somalia

Gazamedia – Ribuan warga Somalia, Jumat (11/2) berbondong-bondong menuju pinggiran ibu kota Mogadishu, setelah berjalan berhari-hari hindari kekeringan yang saat ini melanda sebagian besar daerah pedesaan di Somalia.

Program Pangan Dunia dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan, 13 juta orang di kawasan itu, termasuk sebagian Ethiopia dan Kenya akan menghadapi kelaparan parah pada kuartal pertama 2022.

Di lain sisi, pemerintah Somalia mengumumkan darurat kemanusiaan karena kekeringan di daerah yang paling terkena dampak, termasuk wilayah Selatan-Tengah, Juba Bawah, Gedo dan Shabelle Bawah.

Diketahui, 250.000 warga Somalia, setengah dari mereka anak-anak, meninggal karena kelaparan pada tahun 2011 yang melanda sebagian besar Somalia pada waktu itu.

Sipir “Israel” Persulit Tahanan Palestina Laksanakan Ibadah Solat Jumat

Palestina, Gazamedia – Jum’at (11/2/22), Lembaga Urusan Pembebasan Tahanan Palestina (Hay’ah Syu’un Al-Usra wa Al-Muharririn) membenarkan adanya kebijakan baru sipir “Israel” yang mempersulit akses pelaksanaan ibadah solat Jumat bagi tahanan Palestina dengan menerapkan pemeriksaan privasi ketat.

Melalui pernyataan pers, lembaga tersebut mengatakan, para tahanan menolak keputusan dan berupaya bisa laksanakan shalat Jum’at meski di dalam kamar. Bagaimanapun mereka tidak akan tunduk oleh kebijakan penjara ‘Israel’ yang mencoba menggoyahkan langkah perjuangan mereka.

“Pemeriksaan ini dilakukan oleh unit sipir represi khusus “Israel”, yaitu “Dur”, “Al-Yamam” dan “Al-Yamaz”. Lanjut laporan pihak lembaga.

Administrasi penjara ‘Israel’, Nafha, memberi tahu para tahanan di semua bagian bahwa mereka akan digeledah sebelum laksanakan shalat Jumat di halaman penjara, dan hal ini membuat tahanan tidak nyaman, sehingga perlawanan di beberapa unit kamar penjara  mulai meningkat. [terj/nb],

Acuhkan HAM, ‘Israel’ Langgar Hak Dasar Tahanan Palestina

Tepi Barat, Gaza Media – Qadri Abu Bakr, kepala Otoritas Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina di Tepi Barat membenarkan apa yang terjadi di penjara penjajah adalah respons alami para tahanan Palestina atas pencabutan hak-hak mereka yang ditolak oleh ‘administrasi penjara penjajah “Israel”. Di mana belakangan ini jumlah tahanan yang menderita meningkat tajam pasca aksi tahanan penjara Gilboa yang berusaha mendapatkan kebebasan setelah menggali terowongan bawah tanah.

Dalam pernyataan pers, Abu Bakar mengatakan para tahanan menghadapi pelecehan paling parah oleh administrasi penjara penjajah “Israel”.

Dia merujuk pada inspeksi represif yang dilakukan oleh petugas ‘Israel’ dari waktu ke waktu, dan pelarangan para tahanan untuk pergi ke Al-Fura (ruang besuk) selama lebih dari dua jam dalam jumlah yang sangat terbatas, serta pelarangan mereka mendapatkan selimut di tengah cuaca ekstrim yang saat ini melanda. Serta larangan memberi akses perawatan kesehatan kepada narapidana, mengakibatkan tahanan rentan terinfeksi virus Corona dan mengidap penyakit kronis lainnya.

Kamis lalu (10/2/22), Administrasi Penjara “Israel” melakukan operasi inspeksi represif terhadap para tahanan Palestina di Penjara Ofer yang terdapat berusaha untuk mebebaskan diri. Di mana penjara tersebut adalah terbesar kedua dengan kapasitas seribu lebih tahanan Palestina yang ditahan di sana. [Terj/Nb]