GAZAMEDIA, TEPI BARAT – Israel berdalih bahwa ada ‘kemungkinan besar’ jurnalis senior Al-Jazeera yang terbunuh, Shireen Abu Akleh terjadi secara ‘tidak sengaja’ akibat terkena tembakan tentara Zionis (7/9/2022). Tanggapan ini muncul seiring dengan tidak adanya upaya serius penyelidikan kriminal yang dilakukan pihak terkait.
Bersdasarkan penyelidikan terperinci yang dilakukan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Otoritas Palestina, CNN, Asosiasi Pers, dan berbagai organisasi hak asasi manusia lainnya menyatakan bahwa seorang tentara Israel terbukti telah membunuh wartawan senior Al Jazeera, Shireen Abu Akleh yang saat itu sedang meliput operasi penyerangan tentara Israel terhadap pejuang Palestina Tepi Barat pada 11 Mei lalu.
Laporan yang dirilis melalui Al-Jazeera English, Senin (9/5/2022) menyebutkan, pihak berwenang Israel rilis hasil penyelidikan mereka: “Ada kemungkinan besar bahwa Ms. Abu Akleh tidak sengaja terkena tembakan IDF yang ditembakkan ke arah tersangka karena target teridentifikasi sebagai pria bersenjata Palestina”.
Laporan itu juga mengatakan Israel tidak akan meluncurkan penyelidikan kriminal lebih lanjut. Militer Israel mengatakan bahwa pasukan mereka yang tengah menteror warga Jenin telah mendapat serangan berat dari pria bersenjata Palestina termasuk dari daerah di mana Abu Akleh berdiri.
Mariam Barghoti, Koresponden Senior Palestine Mondowwels mengatakan “Begitulah fungsi rezim Israel sehingga jika mereka terjebak dalam kejahatan, mereka secara otomatis berkata, “Oh maaf, itu tidak disengaja, itu kecelakaan. Itu semua tidak benar karena mereka melakukan secara sistemik. Hal ini dibuktikan sejak strategi mereka dalam melahirkan negara Israel sejak sebelum 1948 dan terus berlanjut hingga kini. Jadi saya pikir apa yang terjadi saat ini adalah pendalihan Israel untuk lolos dari kasus pembunuhan seperti yang telah terjadi secara konsisten sebagaimana sebelumnya.
Berdasarkan laporan kantor hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan Juni lalu: Abu Akleh berdiri dengan rekan reporter lain dan jelas mereka hadir sebagai jurnalis dengan helm dan jaket antipeluru biru yang ditandai dengan lencana pers. Israel juga mengatakan bahwa ada kemungkinan Abu Akleh ditembak oleh orang-orang bersenjata Palestina.
Keluarga Abu Akleh telah mengatakan mereka percaya dia dibunuh dengan sengaja dan tidak ada pria bersenjata Palestina di dekat tempat dia berdiri. Abu Akleh, yang juga warga negara Amerika terkenal dengan kharismatiknya di seluruh dunia karena meliput konflik Israel-Palestina selama dua dekade.
Victor Abu Akleh, keponakan Shireen Abu Akleh mengatakan, “Kenyataannya, tentu saja karena permasalahan ini terjadi di Palestina. Kesedihan keluarga yang begitu tertantang untuk mengungkapkan bahwa Shiren bukan hanya Warga Negara AS pertama yang dibunuh oleh Israel tahun ini (dan dibiarkan begitu saja). Presiden Biden mengatakan bahwa pembunuhan Shireen adalah kehilangan mendalam bagi Amerika dan kami menghargai kata-kata ini. Tapi sekarang yang kami butuhkan adalah waktunya bagi presiden untuk bertindak secara tegas!” pungkas Victor. (ofr/ofr)