#israeloccupationsoldiers

Lagi, Tentara “Israel” Bunuh 3 Pemuda Palestina di Kamp Jenin

GAZAMEDIA, TEPI BARAT – 3 pemuda Palestina syahid dalam operasi pembunuhan yang dilakukan tentara Zionist dengan menembaki kendaraan mereka di wilayah Timur kamp Jenin Tepi Barat pada Jumat pagi (17/6/2022) waktu setempat.

Sumber media lokal mengatakan bahwa tiga syuhada tersebut adalah Youssef Salah, Laith Abu Surur dan Bara’a Lahluh yang sempat dibawa ke Rumah Sakit Ibnu Sina dalam kondisi kritis namun tak dapat diselamatkan, sementara 8 warga Palestina lainnya dilaporkan luka-luka dalam penembakan tersebut.

Diketahui, pasukan penjajah menyerbu kamp saat larut malam dan dengan sengaja menargetkan pemuda Palestina dengan timah panas.

Pada gilirannya, faksi pejuang Palestina turut menyampaikan belasungkawa atas ketiga pemuda tersebut dan mengecam kejahatan yang dilakukan penjajah tidak akan dibiarkan begitu saja. [ml/ofr]

“Israel” Kerahkan Pasukan Penjajah Tangkap dan Persekusi Warga Palestina di Tepi Barat

GAZAMEDIA, TEPI BARAT – Pasukan penjajah melakukan kampanye penangkapan besar-besaran terhadap sejumlah warga di bagian terpisah dari Tepi Barat yang diduduki, Selasa (14/6/2022) dini hari.

Sumber media lokal melaporkan, tentara penjajah menyerbu kota Nablus, melukai dua pemuda dengan peluru tajam, dan menangkap beberapa warga lainnya.

Sumber menyatakan bahwa pasukan menyerbu daerah Nablus Baru di Barat kota, dikonfirmas menangkap seorang pemuda Palestina bernama Abdel Rahman Istiya, setelah mengepung rumah keluarganya dan memintanya melalui pengeras suara untuk menyerah.

Intensitas serangan pasukan penjajah “Israel” terhadap rakyat Palestina telah meningkat secara signifikan dalam beberapa pekan terakhir disebabkan perintah operasi penangkapan dan penculikan genosida dari petinggi Zionist lainnya. [ml/ofr]

Buntut Platform Gas Ilegal, “Israel” Sebar Iron Dome Antisipasi Rudal Hizbullaah

GAZAMEDIA, BEIRUT – Surat kabar Lebanon Al-Akhbar mengkonfirmasi “Israel” telah mengerahkan beberapa sistem pertahanan udara (Iron Dome) di daerah Tel al-Rabee, Palestina Tengah dan Kota Haifa di Utara, Sabtu pagi (11/6/2022).

Surat kabar yang berafiliasi dengan Hizbullah mengatakan, “Menurut informasi lapangan, tentara penjajah mengerahkan beberapa sistem pertahanan udara di Tel Aviv dan Haifa di Utara Palestina bertepatan dengan ancaman yang di sampaikan Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah beberapa hari lalu.”

Hassan Nasrallah menekankan pada Kamis (9/6) lalu bahwa “Lebanon siap menghadapi tahap baru setelah pemasangan platform gas ilegal milik perusahaan Inggris-Yunani di ladang Karish yang disetujui “Israel” dalam waktu 3 bulan menempatkan mereka dalam situasi yang sulit.”

Nasrallah menambahkan dalam pidato yang disiarkan televisi tentang perkembangan politik terbaru, “Berkenaan dengan perbatasan laut dan kekayaan di perairan, Lebanon menghadapi masalah nasional utama.”

“Aset kekayaan di perairan Lebanon sangat besar, dan itulah yang disebut harta karun di sekitarnya, menekankan bahwa kekayaan ini adalah milik semua warga Lebanon karena itu harapan yang tersisa untuk menyelamatkan Lebanon dari krisis yang kian parah.”

Nasrallah menekankan perlunya “menetapkan tujuan untuk melindungi dan mengekstraksi kekayaan minyak dan memanfaatkannya secara maksimal setelah ekstraksi,” mencatat bahwa di kawasan itu hanya Suriah dan Lebanon yang dilarang mengeksplorasi minyak dan gas mereka di bawah sanksi.”

“Bahaya pertama menyerang perbatasan laut adalah melucuti wilayah Lebanon yang sangat luas, dengan ladang dan kekayaannya, sedangkan bahaya kedua adalah Libanon dilarang mengekstraksi minyak di wilayah sendiri, dan ini adalah masalah yang harus dipikirkan solusinya oleh Lebanon.” Ungkap Nasrallah

Hizbullah telah mengkonfirmasi kesiapannya untuk mengambil tindakan tegas termasuk dengan kekerasan,” terhadap operasi eksplorasi gas ilegal oleh “Israel” di wilayah lepas pantai sengketa. Tak lama setelah pencurian wilayah tersebut, pemerintah “Lebanon” tegas menyatakan “Israel” terang-terangan curi perbatasan laut Lebanon.” [ml/ofr]

Puluhan Warga Palestina Terluka Akibat Peluru “Israel” di Nablus dan Qalqilya

GAZAMEDIA, TEPI BARAT – Puluhan warga Palestina terluka akibat serangan peluru dan gas air mata tentara “Israel” selama konfrontasi yang pecah di kota Beita, Selatan Nablus dan Kota Kafr Qaddoum di Timur Qalqilya, Tepi Barat pada Jumat sore (10/6/2022).

Sumber medis menyebutkan, sejumlah pemuda yang terluka terkena peluru karet berhasil dibawa ke rumah sakit dengan kondisi luka sedang, sedangkan sisanya dirawat di lokasi kejadian dengan korban gangguan pernapasan akibat gas air mata.

Konfrontasi meletus setelah kelompok pemukim ilegal “Yahudi” menyerang kota Nablus dan Qalqilya di bawah perlindungan pasukan penjajah. [ml/ofr]

Setelah Bebas, Polisi Zionist Larang 2 Tahanan Palestina Pulang Temui Keluarga

GAZAMEDIA, AL-QUDS – Kepolisian Zionist “Israel” beri keputusan bebas bersyarat kepada tahanan Al-Quds bernama Muawiya Alqam dengan syarat dideportasi ke kota Jericho untuk jangka waktu lima hari, Kamis (9/6/2022).

Sebelumnya sumber media lokal melaporkan, “Intelijen Zionist penjarakan Alqam (21) pada saat di penjara Negev dan menjalani hukuman enam tahun tujuh bulan di penjara Pusat Al-Maskobiya. Setelah bebas, selama berjam-jam kemudian kepolisian Zionist memberinya bebas bersyarat dan melarangnya mengunjungi rumahnya di Al-Quds selama beberapa hari”.

Alqam berasal dari kamp pengungsi Shuafat di Al-Quds. Dia ditangkap pada usia 14 tahun bersama sepupunya Ali yang menderita banyak luka akibat brutalisme polisi “Israel”.

Kepolisian Zionist juga mengusir Muhammad Hassan Firawi yang dibebaskan menuju rumahnya di Kota Tua Al-Quds selama seminggu.

Termasuk pemuda Palestina, Muhammad yang dibebaskan pagi ini dari rumahnya di komunitas Afrika, membawanya ke kantor polisi Qishla, dan membebaskannya setelah berjam-jam dengan syarat dia akan dideportasi.

Firawi dibebaskan dua hari lalu dari penjara gurun Negev, setelah menjalani hukuman 8 tahun di penjara penjajah. [ml/ofr]

 

Lagi, Tentara “Israel” Bunuh Seorang Pemuda Palestina di Hebron

GAZAMEDIA, TEPI BARAT – Mahmoud Abu Ayhour (27 tahun) syahid karena luka serius yang dialaminya akibat ditembak tentara Zionist “Israel” di Kota Halhul, Utara Hebron Tepi Barat pada Kamis siang waktu setempat (9/6/2022).

Kementerian Kesehatan Palestina mengkonfirmasi dalam siaran pers bahwa Ayhour tiba di rumah sakit dalam kondisi kritis dan tak terselamatkan, sementara 3 rekannya luka-luka akibat peluru tajam yang tertancap di tubuh mereka, kini kondisi ketiganya sedang menjalani perawatan medis.

Diketahui, konfrontasi massa pecah di beberapa kota Tepi Barat setelah pasukan penjajah teror dan menyerang rumah warga Palestina tanpa alasan yang jelas. [ml/ofr]

Lagi, Tentara “Israel” Bunuh Seorang Remaja Palestina di Ramallah

GAZAMEDIA, TEPI BARAT – Seorang remaja Palestina, Odeh Muhammad (17 tahub) syahid setelah ditembak tentara “Israel” di Desa Medea Ramallah pada Kamis malam (2/6/2022).

Untuk diketahui Odeh adalah syahid Palestina keempat yang dibunuh tentara “Israel” dalam 24 jam terakhir.

Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan bahwa Odeh tiba di Rumah Sakit Pusat Palestina dengan luka tembak di dada. Para dokter telah berusaha menyelamatkan nyawanya tetapi ia tewas karena luka parah yang dialami.

Pada gilirannya, sumber media lokal mengkonfirmasi bahwa tentara penjajah menembak langsung ke arahnya dan dengan sengaja membunuhnya.

Sementara itu, Parlemen Arab mengutuk eksekusi lapangan “Israel” yang semakin brutal, menekankan bahwa hal itu akan membuat konflik kawasan menjadi lebih memanas. [ml/ofr]

Lagi, Tentara Zionist Bunuh Seorang Wanita Palestina di Hebron

GAZAMEDIA, TEPI BARAT – Wanita muda Palestina, Ghufran Rasna (31 tahun) ditembak mati oleh pasukan penjajah “Israel” di pintu masuk kamp pengungsi Al-Aroub Hebron di Tepi Barat pada Rabu pagi waktu setempat (1/6/2022).

Sumber medis setempat mengkonfirmasi, Rasna meninggal dunia setelah tiba di rumah sakit dalam kondisi kritis.

Pada gilirannya, sumber media lokal melaporkan bahwa tentara penjajah dengan sengaja mengeksekusi wanita muda itu dari jarak yang sangat dekat dan mencegah tim media berikan perawatan untuknya selama 20 menit.

Patut dicatat bahwa Ghufran Rasna adalah tahanan yang baru dibebaskan yang telah dijatuhi hukuman penahanan di penjara “Israel” tanpa ada hukuman yang jelas. [ml/ofr]

Pasukan Zionist Tangkap Saudara Pelaku Operasi Gerilya di “Tel al-Rabie”

GAZAMEDIA, TEPI BARAT – Pasukan khusus Zionist tangkap Hammam Hazem merupakan saudara laki-laki pejuang gerilya Raad Hazem yang berlokasi antara kota Nablus dan Jenin di Tepi Barat,Senin malam (23/5/2022).

Sumber media setempat melaprokan, pihak keluarga menyaksikan bagaimana pasukan Zionist menabrak mobil Hamam dengan jip militer dan menangkapnya dengan paksa.

Hamam melarikan diri beberapa minggu sebelum upaya pembunuhan, setelah tentara Zionist menembaki mobilnya secara langsung.

Patut dicatat bahwa martir Raad melakukan serangan penembakan komando di jantung kota “Tel Al-Rabee” yang dijajah, di mana 3 pemukim ilegal “Yahudi” tewas yang dipicu akibat tindakan provokatif mereka ke Masjid Al-Aqsa. [ml/ofr]

“Israel” Tolak Penyelidikan Kasus Pembunuhan Jurnalis Shireen

GAZAMEDIA, AL-QUDS – Pihak pasukan militer Zionist “Israel” memutuskan menahan diri membuka kasus penyelidikan seorang pasukan snipernya yang membunuh jurnalis Al-Jazeera, Shiren Abu Aqilah saat meliput konfrontasi di kamp Jenin dengan dalih “tidak ada bukti “kecurigaan” bahwa tentaranya terlibat dalam pembunuhan tersebut”, Rabu (18/5/2022).

Surat kabar Ibrani, “Haaretz” melaporkan, tentara memutuskan untuk tidak memulai penyelidikan atas kematian Abu Aqila di Jenin.

Surat kabar itu menunjukkan bahwa alasan lainnya adalah, “ketakutan pihak internal tentara penjajah bahwa membuka penyelidikan akan menyebabkan kekacauan serius bagi pemukim ilegal “Israel”.

Laporan resmi “Israel” tentang pembunuhan jurnalis Abu Aqila tampak bertentangan mereka berasumsi, Shireen berada dalam lingkaran api pertempuran dengan demikian kemungkinan salah satu tentara penjajah menargetkan Shireen secara tidak sengaja.

Seperti diketahui, jurnalis Abu Aqila tewas akibat sniper “Israel” di kota Jenin, sementara rekannya Ali Al-Samudi terluka pada Rabu pagi 11 Mei lalu. Sssaat setelah pembunuhan, “Israel” mencoba menghindari tanggung jawabnya atas insiden tersebut, dengan menyiarkan akun yang berbeda dan memberikan tekanan siap terlibat penyelidikan dengan pihak Palestina.

Keadaan sedih dan marah muncul setelah kesyahidan Abu Aqila baik secara lokal maupun global, bersamaan dengan kecaman resmi dan kutuk dari masyarakat internasioalnal atas kejahatan tersebut dengan tuntutan penyelidikan transparan dan akuntabilitas oleh “Israel”. [ml/ofr]