#israeloccupationstate

Wamenag “Israel”: Tak Ada 2 State Solution, Usir Warga Palestina ke Swedia Gunakan Kereta Api

GAZAMEDIA, AL-QUDS – Wakil Menteri Agama “Israel”, Matan Kahane menyerukan pengusiran warga Palestina ke Swedia dengan kereta api untuk melancarkan tujuan genosida.

Media “Ibrani Kan” menunjukkan rekaman yang bocor, di mana dia berkata: “Jika saya bisa, saya akan menekan tombol untuk mengirim orang Arab ke Swedia dengan kereta api, tapi apa yang harus dilakukan! Tidak ada tombol seperti itu untuk mengirim orang Arab ke Swedia dengan mudah.”

Kahana menekankan bahwa dia tidak mengakui gagasan “solusi dua negara” mengklaim Palestina tidak memiliki hak untuk hidup di tanah ini, dan jika orang Palestina memperoleh kemenangan pada perang tahun 67 mereka tidak akan menyerah pada impian untuk kembali sejak perjuangab tahun 48.

Pada gilirannya, anggota parlemen Knesset perwakilan ras Arab, Walid Taha menyerang pernyataan Kahane, menekankan bahwa “orang-orang Palestina ada di sini sebelum kalian penjajah ada.” [ml/ofr]

Amerika Ambil Langkah Kerja Sama dengan Teluk dan ‘Israel’, Perkuat Pertahanan Udara Lawan Iran

GAZAMEDIA, AL-QUDS – Channel 12 TV Ibrani mengungkapkan bahwa pasukan ‘Israel’ mengerahkan sistem radar di wilayah di Timur Tengah, termasuk UEA dan Bahrain, sebagai bagian dari visi kerja sama bersama dalam menghadapi ancaman rudal Iran dan menciptakan sistem peringatan dini. Kamis (9/6/2022).

Anggota Kongres AS mengajukan RUU yang mewajibkan Departemen Pertahanan AS (Pentagon) untuk berupaya mengintegrasikan pertahanan udara ‘Israel’ dan negara-negara Arab.

Saluran tersebut menyatakan bahwa sistem radar ‘Israel’ “berhasil memberikan peringatan dini beberapa bulan lalu, ketika Iran meluncurkan pesawat tak berawak yang dibom menuju Palestina yang terjajah, di mana mereka ditembak jatuh di atas Irak.”

Dia berkata: “Pemerintah AS sedang berusaha untuk membangun aliansi keamanan yang mencakup ‘Israel’ dan sejumlah negara Teluk, termasuk negara-negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan ‘Israel’.” [as/nb]

Untuk ke-202 Kalinya Desa Ar-Araqib Negev Jadi Target Penggusuran “Israel”

GAZAMEDIA, TEPI BARAT – Pasukan penjajah “Israel” kerahkan alat berat hancurkan rumah warga Palestina di Desa Al-Araqib di Naqab (Negev) untuk ke-202 kalinya, Selasa (7/6/2022).

Sumber media lokal melaporkan sekelompok pasukan penjajah dikerahkan  menuju Selatan Palestina untuk mengusir anggota keluarga yang kebanyakan dari mereka anak-anak dan wanita untuk meninggalkan rumah mereka tanpa ada jaminan ganti rugi.

Sekitar sebulan yang lalu “Israel” juga mencoba menghancurkan desa ini,  tetapi warga Palestina satukan aksi untuk menghalang upaya penjajah merebut tanah kelahiran dan tempat tinggal mereka.

Tujuan utama “Israel” ini tak lain dan tak bukan adalah bagian dari rencana penjajahan mereka untuk menguasi wilayah Palestina khususnya di Tepi Barat.

Diketahui, pembongkaran paksa saat ini yang dilakukan “Israel” adalah yang keenam sejak awal tahun 2022 di mana terhitung sudah 14 kali mereka lakukan hal yang sama pada tahun lalu. Namun rakyat Palestina antisipasi dengan mendirikan tenda penjagaan dalam rangka menolak dan menghalau rencana keji penjajah untuk menghalalkan segala cara. [ml/ofr]

Langgar Garis Teritorial, Hizbullah Siap Libas Platform Gas Ilegal “Israel”

GAZAMEDIA, BEIRUT – Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, Sheikh Naim Qassem, menegaskan bahwa pihaknya siap mengambil tindakan tegas termasuk gunakan kekuatan atas penyerobotan teritorial platform gas milik penjajah “Israel” di wilayah perbatasan laut palestina Utara dan Lebanon jika pemerintah menyatakan bahwa rencana pembangunan ilegal ini melanggar hak kepemilikan teritorial laut Lebanon, Senin (6/6/2022).

Qassem mengatakan dalam pernyataan pers: “Ketika negara Lebanon mengatakan “Israel” terang-terangan curi wilayah perairan dan minyak kami, kami siap ambil bagian berikan pukulan telak dan pencegahan dengan cara yang terukur dan tepat.”

Qassem menambahkan, “Masalahnya sekarang membutuhkan keputusan dan pendapat yang tegas dari negara Lebanon. Apakah paltform gas “ilegal” ini beroperasi di wilayah yang disengketakan atau tidak? Apakah negara Lebanon telah memutuskan masalah perbatasan dan garis negosiasi atau tidak?”

Dia meminta negara Lebanon menunjukkan “lebih banyak sikap tegas dan tekanan pada penjajah, terutama dalam hal demarkasi perbatasan laut.

Pernyataan ini muncul setelah kapal operasi perusahaan swasta “Energean” terang-terangan ekstraksi gas alam yang dari ladang Basmiya Karish, mereka mengklaim itu adalah bagian dari zona ekonomi eksklusif, dan bukan milik Lebanon. [ml/ofr]