#jail

Lawan Keputusan Sepihak, Tahanan Palestina Kompak Jalani Aksi Mogok Makan di Penjara “Israel”

GAZAMEDIA, PALESTINA- Asosiasi Nasional Tawanan Palestina mengumumkan aksi perlawanan di penjara penjajah tidak akan berhenti kecuali tuntutan tahanan Palestina dipenuhi untuk menghentikan hukuman administrasi sepihak dari penjara “Israel”, Ahad (27/2/2022).

 

Para tahanan memperingatkan pernyataan, mereka satukan sikap untuk terapkan aksi mogok makan terbuka dengan partisipasi semua penjara dan faksi perjuangan tanpa kecuali.  Menegaskan kepada rakyat Palestina lainnya untuk mendukung mereka selama pemogokan ini.

 

Diketahui, beberapa bulan yang lalu setelah operasi Terowongan Kebebasan Penjara “Gilboa” yang menggeparkan internasional berubah menjadi arena konfrontasi terbuka bagi seluruh tahanan Palestina. Mengingat upaya pemaksaan dan intimidasi semakin masif dilakukan oleh sipir penjara penjajah yang dengan terang-terangan melanggar hukum HAM Internasioal. []

Hamas Sangkal Klaim “Israel” Adanya Kemajuan Negosiasi Pertukaran Tahanan

Palestina, Gazamedia.net – Seorang anggota Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), Zaher Jabarin mengkonfirmasi,  “Israel” menyebarkan berita palsu tentang kemajuan dalam negosiasi kesepakatan pertukaran tahanan, Sabtu (19/2).

Jabarin mengatakan dalam siaran pers : “Pemerintahan penjajah “Israel” berbohong dan menyesatkan keluarga tahanan mereka yang ditahan oleh Hamas, mereka berupaya mencegah gerakan rakyat yang menekan “Israel”.”

Pernyataan Jabarin muncul pasca pernyataan mengejutkan dari anggota Knesset, Partai Buruh Emily Haya Mwati, yang menyebutkan : “Ada kemajuan dalam negosiasi tidak langsung dengan Hamas mengenai pengembalian mayat tentara “Israel” dan tahanan sipil.”

Mwati menolak memberikan rincian lebih lanjut tentang hal ini, ia menegaskan bahwa para tahanan “Israel” “akan segera kembali ke rumah mereka.”

Jabarin dengan tegas menegaskan bahwa tidak ada mediator yang berhubungan dengan Hamas saat ini, adapun tujuan melakukan negosiasi tidak langsung tidak menghasilkan kesepakatan pertukaran.

Seorang anggota biro politik Hamas menyatakan bahwa para pejuang Palestina memiliki tuntutan yang jelas, dan tidak akan menyerah pada mereka untuk mencapai kesepakatan pertukaran yang terhormat. Adapun “Israel” bertaruh pada faktor waktu, penundaan dan penyebaran berita palsu.

Ada 4 warga “Israel” di tangan Hamas di Gaza, termasuk dua tentara yang ditangkap dalam agresi “Israel” 2014, sementara dua lainnya memasuki Gaza secara misterius.

Di lain sisi, sekitar 5.000 tahanan Palestina ditahan di penjara “Israel”. 34 wanita dan 300 anak-anak. Di antara mereka alami kondisi kesehatan yang memburuk serta dijatuhi hukuman seumur hidup. [terj/AF].

Swiss Buka Wisata Baru Jadi Narapidana di Balik Jeruji Besi

Gazamedia.net Departemen Penjara di Provinsi Zurich, Swiss menerbitkan iklan pendaftaran jadi sukarelawan untuk menguji penjara baru sebelum  diresmikan.

Majalah Prancis, Le Point mengatakan: “Jenis pariwisata baru telah muncul di Swiss, dan terlepas dari keanehannya, wisata ini dapat berkembang dan mendatangkan daya tarik tersendiri di masa mendatang.”

Keunikan wisata ini bertujuan untuk menguji penjara baru dengan konsep penjara menerima tahanan yang akan dipenjara sementara waktu di balik jeruji besi.

Kemudian sipir penjara bersama dengan Departemen Pemasyarakatan Distrik datang  mengumpulkan informasi penting tentang kualitas ‘penjara’ baru ini, dampaknya terhadap kualitas hidup ‘narapidana’, efektivitas berbagai sistem dan peralatan di dalamnya, dan tanggapan terhadap keselamatan dan standar keamanan yang diterapkan.

Tahanan sukarelawan ini nantinya mendapat hak khusus untuk mengakhiri eksperimen dan diperbolehkan kembali ke rumah kapan pun mereka mau. Beberapa sel tahanan terdapat ruang bebas merokok dan fasilitas makanan disediakan sesuai keinginan narapidana untuk merasakan sensasi wisata baru yang unik dan aneh ini nantinya. []

Masuki Hari Kedua, Tahanan Palestina di Penjara “Israel” Jalani Aksi Mogok Makan

Palestina, Gazamedia – Para tahanan Palestina di penjara penjajah “Israel” mulai jalani aksi mogok makan hari pertama terhitung sejak Senin (14/2), sebagai penolakan atas hukuman administrasi terhadap mereka.

Asosiasi Tahanan Palestina mengkonfirmasi adanya tindakan hukuman untuk menolak kunjungan keluarga dan kantin selama sebulan penuh.

Langkah pemogokan adalah bagian dari program perjuangan yang diumumkan baru-baru ini oleh Komite Darurat Nasional, berdasarkan “pemberontakan dan penolakan terhadap undang-undang administrasi penjara “Israel” dengan dukungan dari semua faksi.

Untuk diketahui, perlawanan juga timbul di penjara “Israel” selama sembilan hari berturut-turut setelah administrasi penjara kurangi waktu kunjungan bagi keluarga tahanan di penjara “Fora”, dan pembatasan kunjungan tahanan pasca Operasi Terowongan Kebebasan di penjara Gilboa beberapa bulan yang lalu.

Perlu dicatat bahwa jumlah tahanan Palestina di penjara penjajahan “Israel” kini mencapai 4.500 tahanan hingga akhir Januari lalu. 34 diantaranya tahanan wanita dan sekitar 180 anak-anak.