konfrontasi

Puluhan Warga Palestina Terluka Akibat Serangan Tentara “Israel” di Nablus dan Qalqilya

GAZAMEDIA, TEPI BARAT – Puluhan warga Palestina terluka akibat peluru karet pasukan Zionist “Israel” dan alami gangguan pernapasan akibat gas air mata selama konfrontasi yang meletus di beberapa wilayah; Kota Beit Dajan, Burin Timur Nablus, Kafr Qaddoum dan Timur Qalqilya di Tepi Barat, Jumat (24/6/2022).

Sumber medis menyebutkan, sejumlah pemuda terluka akibat tembakan peluru karet dan dibawa ke rumah sakit dalam kondisi sedang, sementara puluhan lainnya alami sesak nafas akibat gas air mata dan beruntung dapat pertolongan medis pertama di lokasi kejadian.

Bentrokan meletus setelah kelompok pemukim illegal Yahudi provokatif menyerang warga Palestina di Kota Nablus dan Qalqilya di bawah perlindungan pasukan penjajah.

Intensitas serangan dan ketidakseimbangan itu meningkat pada saat internal “pemerintahan Zionist alami kekosongan politik menyusul jatuhnya pemerintahan yang dipimpin oleh “Perdana Menteri” Naftali Bennett. [as/nb]

Respon Pembunuhan Shehadeh, Hanini Serukan Konfrontasi Lawan Penjajah

GAZAMEDIA, RAMALLAH – Hamas menyerukan eskalasi konfrontasi melawan penjajah Israel dengan semua cara, sebagai respon atas kejahatan pembunuhan seorang remaja, Mohamad Shehadeh di kota Khidir, Betlehem Selatan, seperti dikutip dari Palinfo, Rabu (23/2).

Tokoh Hamas Abdul Hakim Hanini dalam siaran persnya mengatakan, Hamas menyampaikan takziyah kepada segenap rakyat Palestina atas gugurnya syahid Palestina, Mohamad Shehadeh, ditembak peluru pasukan Israel di kota Khidir.

Kejahatan pembunuhan keji dengan peluru tajam, dan larangan pihak medis ke lokasi, kemudian menculik jenazahnya, menegaskan kebrutalan penjajah dan terornya terhadap anak-anak dan warga sipil Palestina, ungkap Hanini.

Hanini menegaskan, darah suci syahid Shehadeh akan menjadi laknat bagi penjajah dan pimpinan keji mereka, dan menjadi obor yang akan menyalakan revolusi dan Intifadah melawan musuh, untuk membebaskan Palestina dan memulangkan para pengungsi.

Tokoh Hamas ini menyerukan kepada segenap elemen bangsa Palestina dan para pemuda revolusioner di Tepi Barat, untuk melanjutkan konfrontasi melawan penjajah, dan memperbarui bentrokan dengan semua cara, untuk membela anak-anak, wilayah dan tempat suci, hingga penjajah hengkang dari bumi Palestina.

Mohamad Shehadeh (14 tahun) gugur ditembus peluru penjajah zionis di kota Khidir, seperti diinformasikan kementerian Kesehatan Palestina.

Sejumlah media Israel mengklaim remaja Palestina tersebut tengah bersiap melempari tentara Israel dengan batu, kemudian langsung ditembak tentara Israel, awalnya mengalami luka parah, hingga kemudian meninggal di lokasi.

Sementara itu menurut beberapa saksi mata, bocah Mohamad Shehadeh dibunuh usai dilukai dan ditangkap dalam jebakan yang dipasang pasukan Israel di antara rumah warga di kota Khidir. Pasukan Israel melarang pihak medis Sabit Merah Palestina mendekat ke lokasi.

Menurut saksi mata, bocah Mohamad Shehadeh tengah bermain bersama rekan-rekannya di antara rumah-rumah warga, di kawasan yang cukup jauh dari tembok pemisah rasial, kemudian ditembus peluru tajam yang ditembakan pasukan Israel.[]

Brigade Al-Quds: Tingkatkan Konfrontasi Jika Pembebasab Abu Awash Diabaikan

GAZA MEDIA, PALESTINA – Seorang juru bicara Saraya al-Quds, sayap militer Jihad Islam, Abu Hamza, mengatakan pada hari Sabtu (26/12), “Penjajah “Israel” terus abaikan pembebasan Hisham Abu Hawash, mengingat perjuangan kematiannya picu konfrontasi di semua lini ke situasi yang berbeda dan membara.”

Tahanan Abu Hawash (40 tahun), lanjutkan aksi mogok makan selama 131 hari, menentang keputusan penahanan administratif tidak jelas oleh penjajah “Israel” terhadapnya.

Menurut keluarga tahanan, putra mereka mengirim pesan kepada istrinya: “Entah kita bertemu di kehidupan ini atau di akhirat kelak, saya tetap lanjutkan mogok makan sampai syahid dan tidak akan memaafkan mereka yang gagal penuhi hak saya, ingatlah! Tuhan tidak menyia-nyiakan hak (hamba-Nya).”

Imad Abu Hawash, saudara laki-laki tahanan, berkata, “Kondisi kesehatannya sangat serius dan resiko kematian mengancamnnya setiap hari, Ia juga menolak kosumsi garam dengan air selama empat hari, kini ia kritis.”

Sementara itu Komite Internasional Palang Merah ajukan permintaan sehari kunjungan untuk melihat kondisi kesehatannya yang begitu miris.[]

Aksi Perlawanan dan Konfrontasi Meletus di Gerbang Beita Nablus

GAZA MEDIA, NABLUS – Bentrokan meletus pada Sabtu (25/12/2021) malam, antara para pemuda revolusioner Palestina dan pasukan pendudukan Israel di pintu masuk kota Beita, selatan Nablus, wilayah utara Tepi Barat.

Puluhan pemuda berkumpul di pintu masuk Beita. Mereka membakar ban karet, sebagai bagian dari aksi kekacauan malam yang terus berlangsung di kota itu sejak pertengahan tahun untuk memprotes pendirian koloni permukiman Israel Avitar, seperti dikutip dari Palinfo.

Sumber-sumber lokal mengatakan bahwa para pemuda anggota unit irbak laili (aksi yang dilakukan untuk menciptakan kekacauan untuk membuat kebingungan pasukan pendudukan Israel) juga melemparkan bom molotov ke patroli pendudukan Israel yang ditempatkan di sekitar Jabal Sabih, wilayah pegunungan yang terancam oleh pembangunan koloni permukiman Israel.

Sebelumnya, pasukan pendudukan Israel menyerang tenda-tenda yang didirikan oleh para aktivis di daerah Karm Nimr di Jabal Sabih dan menghancurkan isinya.

Tenda-tenda ini didirikan sebagai tempat mereka bersiaga dan mempertahankan Jabal Sabih.

Seruan disampaikan melalui pengeras suara di masjid-masjid kota Beita untuk pergi ke Jabal Sabih. Dengan tujuan untuk menghidupkan kembali aksi irbak laili setelah pasukan pendudukan Israel menyerbu gunung dan menghancurkan tenda-tenda.

Senin lalu, para pejuang perlawanan menembaki koloni permukiman Israel Avitar, sebagai bentuk eskalasi baru yang dilakukan di gunung tersebut.

Sejak konfrontasi yang hampir terjadi setiap hari meletus di kota Beita pertengahan Juni lalu, sebagai protes terhadap pendirian koloni permukiman Israel Avitar, kota Beita telah mempersembahkan 9 syuhada dan ratusan lainnya terluka.[]

Konfrontasi di Tepi Barat, Ratusan Warga dan Tentara Israel Terluka

GAZA MEDIA, TEPI BARAT – Konfrontasi sengit meletus pada Sabtu (25/12/2021) malam, antara puluhan pemuda Palestina dengan pasukan pendudukan Israel dan pemukim pendatang Yahudi di berbagai wilayah Nablus dan Jenin. Di mana raturan warga sipil terluka dan seorang tentara Israel juga terluka di wajahnya di kota Burqa, utara Nablus.

Bulan Sabit Merah Palestina Palestina melaporkan bahwa kru lapangannya menangani 247 orang yang terluka di desa Burqa, barat laut Nablus. Bulan Sabit Merah mencatat ada 10 orang luka dengan peluru tajam, satu luka berat, dan 48 luka dengan peluru karet berlapis logam, dan satu orang luka dibawa ke RS Rafidia, seperti dikutip dari Palinfo.

Bulan Sabit Merah juga menyatakan bahwa ada 185 warga mengalami sesak nafas akibat terkena tembak gas air mata. Seorang wanita hamil dievakuasi ke rumah sakit karena mengalami sesak nafas saat melahirkan.

Sebelumnya, sumber-sumber lokal melaporkan bahwa dua pemuda terluka oleh peluru logam berlapis karet, dan puluhan lainnnya mengalami sesak nafas, selama konfrontasi dengan pasukan pendudukan Israel di pintu masuk ke kota Barqa dan Bazaria, utara Nablus.

Pasukan pendudukan Israel menutup pintu masuk ke Barqa, di tengah pecahnya konfrontasi dengan para pemuda dan penembakan peluru dan gas air mata secara massif, yang menyebabkan puluhan warga mengalami sesak nafas.

Di pintu masuk ke kota Bazaria juga terjadi konfrontasi, sebagai upaya untuk menghentikan pawai para pemukim pendatang Yahudi. Konfrontasi lain meletus di pintu masuk kota Silat al-Dhaher, selatan Jenin, setelah pendudukan Israel menutup tempat tersebut, dengah dalih untuk mencegah kedatangan sekelompok pemuda baru yang mendukung desa Barqa.

Menurut sumber-sumber Israel, seorang tentara Israel terluka di wajahnya akibat lembaran batu yang dilakukan Palestina saat terjadi konfrontasi di kota Burqa.

Pada Sabtu malam, para pemukim pendatang Yahudi menyerang rumah warga di kota Sebastia, utara Nablus.[]

Konfrontasi dengan Israel di Utara Nablus, 67 Warga Terkena Tembak

GAZA MEDIA, NABLUS – Pada Ahad (19/12/2021) malam, sebanyak 67 warga sipil Palestina terkena tembak oleh peluru logam berlapis karet dan gas air mata dalam bentrokan dengan pasukan pendudukan Israel di desa Burqa, barat laut Nablus, wilayah utara Tepi Barat.

Direktur Pusat Darurat di Bulan Sabit Merah Palestina di Nablus, Ahmed Jibril, mengatakan bahwa kru ambulans menangani 15 luka-luka akibat terkena tembak peluru logam, dan 52 lainnya sesak nafas karena terkena tembak gas air mata, selama konfrontasi yang meletus di desa tersebut.

Pada Ahad malam, empat warga sipil Palestina terluka akibat serangan yang dilakukan oleh pemukim pendatang Yahudi terhadap kendaraan warga yang lewat di dekat desa.

Selain itu, pasukan pendudukan Israel pada Ahad malam menyerbu kampung Sath Marhaba di kota al-Bireh.

Para saksi mata melaporkan bahwa bentrokan meletus di kampung tersebut setelah penyerbuan, di mana pasukan pendudukan Israel menembakkan peluru logam berlapis karet, tabung gas air mata, dan bom suara, tetapi tidak ada korban luka yang dilaporkan.

Pada hari Ahad, pasukan pendudukan Israel dan para pemukim pendatang Yahudi melanjutkan pelanggaran mereka terhadap warga Palestina, tempat-tempat suci dan harta benda mereka, ketika mereka menangkap 20 warga, menyerahkan surat pemberitahuan penyitaan 20.000 meter persegi di barat Salfit, dan menyita sebuah traktor pertanian di Lembah Yordan.[]