#moscow

Rusia Larang 29 Warga Amerika Masuki Wilayahnya

GAZAMEDIA, MOSKOW – Rusia melarang 29 pejabat AS memasuki wilayahnya, sebagai pembalasan atas sanksi Washington yang dijatuhkan pada Moskow atas invasinya ke Ukraina. Kamis (21/4/2022).

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Mereka yang dikenai sanksi akan dicegah memasuki wilayah Rusia untuk waktu yang tidak terbatas.”

Daftar sanksi Rusia termasuk Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris dan suaminya Doug Imhoff, Wakil Menteri Pertahanan Pertama Kathleen Hicks, Wakil Ketua Kepala Staf Gabungan Christopher Grady, juru bicara Pentagon John Kirby, dan juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price.

Moskow juga memberlakukan sanksi terhadap sejumlah pejabat Gedung Putih, pakar, jurnalis dan pengusaha, termasuk Ketua Dewan Direksi “Meta” (sebelumnya Facebook) Mark Zuckerberg.

Daftar itu termasuk nama-nama kepala sejumlah perusahaan Amerika yang dituduh Moskow “terlibat dalam pengembangan dan produksi senjata dan peralatan militer.”

Washington telah menjatuhkan sanksi pada beberapa pejabat Rusia dan pengusaha “oligarki” karena diduga mendukung Presiden Rusia Vladimir Putin dalam perangnya melawan Ukraina.

Patut dicatat bahwa pada tanggal 24 Februari, Rusia melancarkan serangan ke Ukraina, diikuti oleh penolakan internasional dan sanksi ekonomi yang berat terhadap Moskow, yang menetapkan sanksi agar Rusia mengakhiri operasinya dan kota Kyiv membatalkan rencana untuk bergabung dengan entitas militer dan mematuhi netralitas, yang dianggap sebagai yang “campur tangan” terakhir dalam kedaulatannya. [ar/nb]

Tempatkan Diplomat di Moskow, Rusia Akui Pemerintahan Taliban

GAZAMEDIA, MOSKOW – Rusia mengumumkan bahwa mereka telah menerima mandat diplomatik Taliban untuk berkomunikasi dengan pemerintah Afghanistan yang baru, sementara itu mereka menolak kehadiran infrastruktur militer AS atau NATO di wilayah Afghanistan, Kamis (31/3/2022).

 

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan dalam konferensi pers, “Meningkatnya hubungan perdagangan dan ekonomi antara Afghanistan dan sejumlah negara berkontribusi pada kemungkinan pengakuan internasional terhadap pemerintahan Taliban.”

 

Lavrov menambahkan “Utusan Taliban kini sudah aktif di Moskow, tercatat diplomat Afghanistan pertama yang tiba di Moskow pada Februari lalu didelegasikan oleh otoritas Kementerian Luar Negeri Rusia.”

 

Dalam konteks yang sama, Lavrov mengatakan bahwa Moskow dengan tegas menganggap kehadiran infrastruktur militer AS atau NATO di negara-negara yang berbatasan dengan Afghanistan tidak dapat diterima. [ml/as/terj. nb]

Bantu Ukraina, Para Hacker Berhasil Retas Sejumlah Situs Pemerintahan Milik Rusia

GAZAMEDIA, MOSKOW – Kelompok peretas yang dikenal sebagai “Anonymous” berhasil mengganggu beberapa situs web pemerintah Rusia, termasuk layanan “Russia Today News” yang dikelola negara.

“Serangan penolakan layanan terdistribusi yang secara teknis dikenal sebagai “DDos” membanjiri situs berita dengan lalu lintas berbahaya, memblokir akses setidaknya selama beberapa jam.

Peretas yang bergabung dengan kelompok Anonymous mengumumkan bahwa mereka meluncurkan operasi siber yang secara singkat menghapus situs web “Russia Today”, serta situs Kremlin, pemerintah Rusia, dan situs web Kementerian Pertahanan Rusia lainnya. []

Rusia Usir Wakil Duta Besar AS dari Moskow

Gazamedia.net – Kementrian Luar Negeri AS konfirmasi bahwa Rusia telah mengusir Bart Gorman, wakil kepala Duta Besar AS di Moskow, Kamis (17/2).

Kementerian mengatakan: “Langkah Rusia tidak dapat dibenarkan dan perlu pertimbangan. Sudah semestinya Moskow berhenti mengusir diplomat dengan alasan lemah.”

Pengamat memperkirakan, pengusiran terjadi karena dua alasan kemungkinan. Pertama terletak pada dugaan hubungan intelijen yang mungkin diungkapkan Moskow di lain waktu, dan yang kedua adalah, Rusia mengambil keputusan karena berakhirnya masa jabatannya.

Di masa lalu, Amerika Serikat dan Rusia saling bertukar pengusiran diplomat dan penarikan duta besar, setelah hubungan di antara mereka kembali memanas dengan berbagai masalah, seperti menuduh Rusia ikut campur dalam pemilihan presiden Amerika. []

Rencana NATO Kerahkan Pasukan Tambahan di Eropa Timur & Wilayah Perbatasan Ukraina

Gazamedia.net – Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengkonfirmasi telah menugaskan para pemimpin militernya menyusun rencana detail kerahkan kelompok tempur mereka di sisi Tenggara aliansi. Kebijakan tersebut dalam rangka menanggapi pembentukkan militer Rusia di perbatasan Ukraina, Rabu (16/2).

Stoltenberg mengatakan dalam pernyataan pers : “Aliansi sedang mempertimbangkan proses penempatan kembali pasukannya di wilayah Timur Eropa dan penempatan titik landasan rudal, jika disetujui, unit tempur baru akan dikerahkan di Rumania dan wilayah Laut Hitam.”

Ia menambahkan aliansi tidak melihat tanda-tanda de-eskalasi di lapangan atau penarikan pasukan Rusia. Terlihat bahwa Moskow sedang mencoba menciptakan kesepakatan baru menggunakan kekuatan militer menantang prinsip kedaulatan di Eropa.

Sementara itu, Moskow menggambarkan posisi NATO adalah salah. Menuduh aliansi tersebut memiliterisasi wilayah Laut Hitam, dan mengeksploitasi krisis dengan Ukraina untuk memperkuat kehadiran militernya di Eropa Timur. Hal ini dilakukan sambil menyambut kesiapan Washington untuk berdialog dengannya. [terj/AF].