#palestineprisoneers

Tahanan Palestina: Semangat Persatuan adalah Optimisme Kemerdekaan Kita

GAZAMEDIA, TEPI BARAT – Asosiasi Tahanan Palestina menegaskan bahwa para tahanan di penjara “Israel” tidak lagi khawatir mengenai kondisi Al-Aqsa dan Al-Quds mengingat optimisme kebebasan mereka setelah faksi pejuang siap mematuhi persyaratan gencatan senjata pasca agresi Saif Al-Quds tahun lalu, Sabtu (28/5/2022).

“Apa yang disaksikan masyarakat dunia saat sudah mengungkapkan sebagian kecil keberhasilan operasi pejuang pada agresi Saif al-Quds dengan tersendiri bagi mereka, hal ini menegaskan bahwa kesepakatan pertukaran tahanan terjadi dalam waktu dekat”. Tambah pihak asosiasi.

“Mereka para tahanan juga memperbaharui cara pandang mereka dengan semanagat optimisme pebih atas aksi pejuang Palestina. Bersatu dan bangkit adalah pesan yang sering disampaikan para tahanan kepada rakyat Palestina di segala lini. Karena 2 kunci utama itu menjadi langkah terdepan dan tercepat untuk merebut kemerdekaan”

Asosiasi tahanan sangat menghargai peran pejuang Palestina untuk memutuskan rantai penahanan dengan lobi menukar tawanan tentara “Israel” yang saat ini disinyalir beberapa orang berada di pihak pejuang. [ml/ofr]

Baru Hirup Udara Bebas, Sharafi Kembali Ditangkap Tentara “Israel”

GAZAMEDIA, PALESTINA – Pasukan penjajah “Israel” menangkap kembali tahanan Al-Quds, Shadi Al-Sharfi (45 tahun) yang baru saja dibebaskan dari gerbang Penjara Gurun Ramon, Selasa (5/4/2022).

Ketua Asosiasi Tahanan Al-Quds, Amjad Abu Assab menyatakan “20 tahun mendekap di penjara, sesaat meninggalkan gerbang penjara Ramon, “Israel” kembali menangkap Sharfi”.

Sebelumnya, Al-Sharafi ditangkap pada 6 April 2002 atas aksi perlawanannya terhadap penjajahan. Satu tahun mengasingkan diri hingga “Israel” berhasil menangkapnya.

Selama di penjara, Sharfi lakukan perlawanan dengan lebih dari sekali lakukan mogok makan.  Atas aksinya, Sharfi dideportasi ke sejumlah penjara “Israel”. Dia pemuda dari Wadi Al-Joz, Al-Quds.

Menurut laporan Asosiasi, keluarga tahanan Al-Shurafi begitu kecewa dan sedih- sebagaimana keluarga tahanan Palestina lainnya- atas pengabaian medis dan keadilan hukum yang dilakukan pihak penjajah “Israel”. Hingga saat ini mencegahnya menerima perawatan medis atas penyakit mata yang dideritanya. [ml/as/ofr]