#palestinianprisoner

Tentara Zionist Membabi Buta Teror Warga Palestina di Wilayah Tepi Barat

GAZAMEDIA, TEPI BARAT – Pasukan Zionist “Israel” terus melancarkan tindakan teror penangkapan dan serangan mereka di berbagai wilayah Tepi Barat Palestina.

Asosiasi Urusan Tahanan melaporkan, pasukan penjajah menangkap setidaknya 13 warga Palestina setelah operasi teror besar-besaran, di mana mereka menyerbu rumah warga, menangkap dan mengirim pesan ancaman kepada beberapa dari mereka.

Dua pemuda terluka oleh peluru tentara “Israel” selama konfrontasi dan bentrokan bersenjata di kota Nablus. Kota Tal di Barat Daya serta menyergap rumah para petinggi Hamas.

Perwakilan Hamas, Ahmed Al-Haj Ali mengkonfirmasi rumahnya digrebek dan petugas intelijen Zionist mengirimi surat peringatan dan ancaman kepadanya.

Sementara itu, konfrontasi juga pecah di Jalan Al-Sikka dan Jenin. Diketahui seorang pemuda ditembak dengan peluru tajam tepat di bagian bahu dan satu lagi di kaki. Bom molotov dan bebatuan menjafi senjata handal warga usir kedatangan kelompok pasukan penjajah.

Saksi mata mengatakan kepada koresponden Gaza Media bahwa lebih dari 30 tentara “Israel” menyerbu warga di jalanan Nazareth dan Nablus. Buldoser dan unit khusus “Israel” juga dikerahkan menuju wilayah Timur, sekolah-sekolah dan pemukiman warga Palestina lainnya. Seorang pemuda bernama Raad Hazem yang syahid beberapa waktu lalu diketahui penyebab utama atas insiden tersebut, seperti yang dikonfirmasi pihak oleh Mahkamah Agung beberapa waktu lalu.

Pasukan penjajah dikerahkan di daerah itu dan membentuk tim penembak jitu, sementara pejuang Palestina berhasil pukul mundur pasukan penjajah yang hendak membongkar beberapa rumah warga.

Di sisi lain, kota Al-Quds menyaksikan kampanye serangan setelah seorang anggota pasukan penjajah terluka akibat lemparan batu menjelang tengah malam di Kota Al-Isawiya.

Di Ramallah, pasukan penjajah menangkap seorang pemuda, Amin Bassam Jarabaa dari kota Beitin dan Jad Ahmed Malish dari Mazraa Al Sharqiah, beberapa warga dari Tammun, wilayah Tubas bernama Jihad Hamza Bani Ouda dan Mustafa Jalal Bisharat turut ditangkap pasukan penjajah. [ml/ofr]

Tahanan Palestina Lanjutkan Aksi Mogok Makan Tolak Tuntutan Sepihak “Israel”

GAZAMEDIA, PALESTINA – Asosiasi Informasi Tahanan Palestina mengkonfirmasi para tahanan Palestina yang tidak akan menarik kembali langkah eskalasi mereka kecuali administrasi penjara ‘Israel’ menarik kembali hukuman yang dijatuhkan pasca operasi “Terowongan Kebebasan Penjara Gilboa”. Ahad (20/2/22).

Media para tahanan mengatakan: “Langkah-langkah tersebut dapat meningkat dalam beberapa hari mendatang di penjara ‘Israel’ dengan melanjutkan aksi mogok makan terbuka.”

Dia menjelaskan penjara ‘Israel’ menyaksikan pemberontakan nyata setelah administrasi penjara merampok hak tuntutan yang duajukan tahanan Palestina.

Diketahui, sejumlah tawanan Palestina beberapa hari yang lalu mengumumkan dimulainya langkah- eskalasi untuk menolak hukuman sepihak terutama penutupan semua departemen dan pembubaran badan pengatur di dalam penjara.

Tahanan Palestina di penjara ‘Israel’ terus memboikot pengadilan ‘Israel’ selama lebih dari 50 hari untuk menuntut diakhirinya kebijakan penahanan administratif di bawah slogan ‘keputusan kami adalah kebebasan’. [terj/nb].

Acuhkan HAM, ‘Israel’ Langgar Hak Dasar Tahanan Palestina

Tepi Barat, Gaza Media – Qadri Abu Bakr, kepala Otoritas Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina di Tepi Barat membenarkan apa yang terjadi di penjara penjajah adalah respons alami para tahanan Palestina atas pencabutan hak-hak mereka yang ditolak oleh ‘administrasi penjara penjajah “Israel”. Di mana belakangan ini jumlah tahanan yang menderita meningkat tajam pasca aksi tahanan penjara Gilboa yang berusaha mendapatkan kebebasan setelah menggali terowongan bawah tanah.

Dalam pernyataan pers, Abu Bakar mengatakan para tahanan menghadapi pelecehan paling parah oleh administrasi penjara penjajah “Israel”.

Dia merujuk pada inspeksi represif yang dilakukan oleh petugas ‘Israel’ dari waktu ke waktu, dan pelarangan para tahanan untuk pergi ke Al-Fura (ruang besuk) selama lebih dari dua jam dalam jumlah yang sangat terbatas, serta pelarangan mereka mendapatkan selimut di tengah cuaca ekstrim yang saat ini melanda. Serta larangan memberi akses perawatan kesehatan kepada narapidana, mengakibatkan tahanan rentan terinfeksi virus Corona dan mengidap penyakit kronis lainnya.

Kamis lalu (10/2/22), Administrasi Penjara “Israel” melakukan operasi inspeksi represif terhadap para tahanan Palestina di Penjara Ofer yang terdapat berusaha untuk mebebaskan diri. Di mana penjara tersebut adalah terbesar kedua dengan kapasitas seribu lebih tahanan Palestina yang ditahan di sana. [Terj/Nb]