Rayan

5 Hari Terjebur dalam Sumur, Balita di Maroko Ditemukan Tak Bernyawa

GAZAMEDIA, RABAT – Rayan Awram bocah berusia 5 tahun asal Maroko yang terjebur kedalam sumur sedalam 32 meter (100 kaki) di perbukitan dekat Chefchaouen pada hari Selasa lalu akhirnya berhasil dievaluasi oleh tim penyelamat.

Sayangnya, operasi penyelamatan peristiwa yang sempat membuat gempar warga setempat dan jagat maya tersebut tak membuahkan hasil maksimal, Rayan ditemukan tak lagi bernyawa saat dievakuasi tim penyelamat.

Abdelhadi Thamrani ketua Tim penyelamatan mengatakan, proses evakuasi berjalan dramatis dan mengalami kesulitan hingga memakan waktu selama 5 hari berlangsung.

“Operasi penyelamatan yang rumit dan berbahaya terus-menerus mengalami penundaan oleh batu dan ancaman tanah longsor, ” kata Thamrani.

Menurutnya, para kru tiba di lokasi Rayan berupaya menggali dengan intensif dan hati-hati, tetapi mereka terkejut dengan meninggalnya Rayan.

“Saat detemui Rayan meringkuk di dasar sumur bekas, yang menyempit,” imbuhnya

Kasus Rayan menduduki puncak tanding di sejumlah platform media sosial di tingkat global, dan aktivis meluncurkan tagar “Save Ryan” bertepatan dengan operasi penyelamatan, dunia Arab hancur oleh meninggalnya Rayan, harapan besar seluruh warga dunia agar ia dibawa keluar dari dalam sumur hidup-hidup, tetapi takdir berkata lain.

Kini Rayan telah bergi mendahului kita untuk selama-lamanya, selamat jalan Rayan. []

Seorang Pemuda Palestina Syahid Akibat Peluru Tajam Penjajah Israel

GAZA MEDIA, TEPI BARAT – Pemuda bernama Amir Atef Rayan (36 tahun), dari kota Qarawat Bani Hassan, ditembak mati oleh pasukan penjajah pada Jumat pagi (31/12), karena diduga mencoba lakukan serangan penusukan di Persimpangan Haris, sebelah Barat Salfit.

Sumber militer “Israel” mengklaim bahwa sebelum penembakan terjadi, pemuda itu tiba di persimpangan Getty Avishar, dekat pemukiman Ariel antara Nablus dan Salfit, membawa pisau mencoba tiikam seorang tentara penjajah di tempat tersebut”.

Laporan itu menambahkan Atef alami luka serius di bagian perut akibat peluru tajam pasukan penjajah sehingga ia syahid karena gagal mendapat peetolongan medis.[]