MUI dan Walikota Hebron Tandatangani Perjanjian Pendirian RS Indonesia
GAZAMEDIA,AMMAN – Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Walikota Hebron menandatangani nota kesepahaman untuk pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Hebron, di markas besar KBRI di Ibukota Yordania, Amman, Senin (29/11) waktu setempat.
Ketua Dewan Hubungan Luar Negeri, Sudarnoto, dalam keterangan persnya mengatakan, pembangunan rumah sakit tersebut merupakan bentuk dukungan kepada masyarakat Indonesia melalui Majelis Ulama Indonesia kepada rakyat Palestina yang belum mendapatkan haknya di tengah pendudukan dan diskriminasi yang dilakukan oleh Israel.
“Indonesia dan Palestina memiliki sejarah panjang persaudaraan dan perjuangan, dan dipersatukan oleh persaudaraan Islam. Proyek ini ada sebagai langkah untuk membawa perdamaian ke tanah Palestina,” katanya.
Walikota Hebron, Tayseer Abu Sneina, memuji perjanjian ini, yang bertujuan untuk membebaskan rumah sakit pendudukan Israel dalam hal kualitas layanan yang diberikan, mengungkapkan rasa terima kasih yang terdalam dan terima kasih kepada pihak Indonesia atas kontribusinya yang murah hati, mengingat langkah ini sangat dalam. dari hubungan kedua negara.
Rumah sakit yang akan berdiri di jantung kota Hebron, 500 meter dari Masjid Ibrahim, itu akan dibangun di atas lahan seluas 4.000 meter persegi.
“RSIH akan sangat berguna sebagai pusat pengobatan masyarakat Palestina maupun jalur Gaza, juga menjawab kebutuhan kami atas layanan kesehatan sekaligus lahan pekerjaan bagi para dokter yang terpaksa kehilangan pekerjaan,” ujar Wali Kota Hebron Tayseer Abu Sneineh yang hadir dalam penandatangan MoU Kerja Sama dengan MUI yang dilakukan secara virtual.
Hebron merupakan kota terbesar di Palestina, baik dari sisi luas wilayah maupun jumlah penduduk. Selama ini, kota tertua kedua di dunia ini juga menjadi tulang punggung perekonomian Pelestina.
Namun, sejak penjajahan Israel pada 1917, Hebron kehilangan banyak akses perekonomian baik karena pembatasan ekstrem hingga perusakan fasilitas publik besar-besaran.
“Banyak bangunan kami dihancurkan oleh rezim Yahudi dan banyak akses Hebron yang tertutup, baik pertokoan, pusat perdagangan, rumah sakit, dan sekolah, sehingga masyarakat Palestina, khususnya Hebron sangat memerlukan bantuan dan uluran tangan,” ujarnya.
Atas nama rakyat Palestina, kami berterima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah membantu dan mendukung pembangunan RSIH di Hebron. Kami juga berterima kasih kepada Indonesia yang terus menunjukkan kepedulian bagi rakyat Palestina, dan terus memperjuangkan dan membantu memenuhi hak dan keperluan kami untuk dapat bertahan hidup. []