#savealaqsa

Kementrian Wakaf Al-Quds: Bahaya! Zionis Berencana Runtuhkan Kubah As-Sakhrah di Masjid Al-Aqsha

GAZAMEDIA, AL-QUDS – Wakil Direktur Jenderal Departemen Wakaf Islam Al-Quds, Syaikh Najeh Bakirat memyampaikan peringatan bahaya mengenai rencana ekstremis “Yahudi” menghancurkan Kubah As-Sakhrah di Masjid Al-Aqsa pada akhir Mei ini, Rabu (18/5/2022).

Bakirat mengatakan dalam wawancara dengan sejumlah media lokal Al-Quds “Rencana bahaya ini tak lain dan tak bukan adalah misi negara “Yahudi” yang mereka “yakini dan klaim” Al-Quds/ Yerusalem adalah kota bagi bangsa “Yahudi”. Serta bentuk “superioritas” mereka dengan megenoside/hapus kehadiran ras Arab dan Islam Palestina dari Masjid Al-Aqsa dan kota suci”.

Syaikh Najeh menyerukan ini bukanlah hal baru, misi penjajahan mereka sejak awal adalah merobohkan masjid Al-Aqsha, lebih dari satu buku telah diterbitkan oleh penulis dan peneliti radikal “Israel” yang mendesak pembongkaran Kubah Sakhrah, termasuk sebuah buku berjudul “Daydreams ” di mana penulisnya menyarankan untuk memindahkan Kubah Sakhrah ke tempat lain”.

Dia menambahkan: “Beberapa ekstremis menyarankan para insinyur untuk memindahkan Kubah Batu tersebut ke wilayah komplek lainnya yang dihancurkan gunakan granit. Proyek mereka sudah dimulai sejak tahun 1981 dengan menggali terowongan dan menyedot air dari sumur Sabil Qaitbay hingga tangga Al-Baikah yang mencapai pintu Barat Kubah Sakhrah untuk diruntuhkan. Serta upaya mereka menemukan Kuil Solomon”.

Ancaman Besar

Najeh mengingatkan kelompok ekstremis ini ingin mengakhiri simbol syiar Islam yaitu Kubah As-Sakhrah Masjid Al-Aqsha karena eksistensi kehadiran Islam dan Arab yang begitu kuat dan keirian mereka melihat keberedaan kubah mempengaruhi kota Yerusalem/Al-Quds.

“Kelompok ekstremis ini mencuri kesempatan dalam kesempitan, merasa bahwa sekarang adalah waktu yang tepat melancarkan penghancuran, mengingat keasyikan dunia dengan perang Rusia-Ukraina dan manfaatkan kelemahan sejumlah negara Arab & Islam lainnya yang acuh”.

Di sisi lain, proses penggalian bawah tanah dan tindakan provokatif para ektremis maupun pemukim ilegal “Yahudi” di bawah pengawasan pasukan Zionist berhasil dihalau oleh warga Al-Quds maupun murabith & murabithat yang rela mengorbankan dirinya untuk marwah umat Islam, yaitu masjid Al-Aqsha. [ml/ofr]

Perempuan Pejuang Al-Aqsha: Ustadzah Zena Said, MA

Penulis: Yani Nuraeni

GAZAMEDIA, – Kisah pejuang wanita Palestina yang bertahan hidup dalam penjajahan bertahun-tahun lamanya demi memperjuangkan kiblat pertama umat Islam, pejuang itu Ustadzah Zena Said beliau merupakan guru Majlis Taklim di Masjidil Aqsha. Zionis Israel menggunakan berbagai cara untuk menjadikan impian kota Al Quds menjadi milik mereka, dengan memiliki ciri-ciri keyahudian, menjadikan kota Al Quds kota “Yahudi” semata, begitulah impian “Yahudi”.

Penyerangan yang dilakukan Zionis “Israel” membuat kondisi Palestina buruk, berbagai penderitaan yang dialami di Al Quds, tidak dapat digambarkan karena nyatanya lebih dari apa yang digambarkan. Zionis yang sengaja mempersulit aktivitas kehidupan warga di kota Al Quds, serta kondisi sosial yang sengaja dihancurkan, penghancuran rumah, pelecehan terhadap perempuan dan anak-anak menjadi pihak yang terpengaruh dengan kondisi ini tidak mendapat tempat yang teduh dan nyaman.

Tak hanya permasalahan penghancuran rumah, kisah Ustadzah Zena Said yang selalu khawatir ketika mengantarakan anaknya ke sekolah, khawatir bisa pulang atau tidak, yang dialaminya Zionis menangkap anaknya di penjara 10 tahun lamanya, beliau hanya berharap anaknya bisa pulang dengan kondisi syahid, kondisi terhormat, dibandingkan pulang dengan kondisi tak bermoral. Zionis sengaja menargetkan moral aqidah, agar mereka rusak dan tidak melanjutkan perjuangannya, menjadi sosok manusia yang tidak berguna yang menjadi sampah masyarakat, dan Zionis berupaya menyebarkan Narkoba kepada anak-anak dan pemuda.

Para perempuan, para murobithun menjadi target Zionis, perempuan disana waktu luang dimanfaatkan dengan mengadakan Majlis Taklim di Masjidil Aqsha, namun Zionis marah dan berusaha untuk melenyapkan para perempuan disana, karena para perempuan yang mengadakan Majlis Taklim itu menjadi penghalang mereka untuk menjadikan Haikal Sulaiman di atas Masjidil Aqsha.

Ustadzah Zena Said, mengalami tindak kekerasan yang dilakukan oleh Zionis pertama kali pada tahun 2014 karena maksa untuk masuk ke Masjidil Aqsha. Beliau mengalami patah rahang gigi dan pipi beliau sobek karena dipukul oleh senjata, di beberapa tahun berikutnya kepalanya sampai terluka karena di serang, terjadi juga dengan anak-anak dan suaminya, selain itu mendapatkan ancaman rumah dirobohkan, dan sudah dirobohkan sebagian, sempat dilarang masuk juga ke Masjid Al-Aqsha 4 tahun, padahal posisi rumah dekat dengan Masjid Al-Aqsha.
Ustadzah Zena Said hidup sendirian di kota Al Quds, saudara keluarga yang lain tinggal di luar Al Quds. Keluarganya tidak bisa masuk padahal hanya berapa km, ini disebabkan karena adanyanya tembok rasial. Zionis melarang renovasi, tidak memberikan izin membuat rumah, warga disana terpaksa memasang tenda di tanah mereka, demi tetap berada di tanah mereka.

Ditengah segala kesulitan yang dialami para pejuang Al-Aqsha, para perempuan disana berusaha mendidik anak-anaknya dengan baik. Para perempuan mengkhawatirkan anak dan suaminya apakah bisa pulang atau tidak karena ditangkap, mengkhawatirkan rumah. Namun yang lebih mereka khawatirkan adalah tempat Isra’ Mi’Raj Rasulullah SAW yaitu Masjidil Aqsha, karena itu adalah amanah Rasulullah SAW dan mereka menjaganya melebihi anak, suami, dan rumah mereka.

“Kami akan tetap teguh kokoh bertahan, bersumpah kepada kita, saudara kita di Al Quds akan tetap bertahan dengan apapun yang akan di alami, sehingga suatu saat datangnya kemenangan, yang in syaa Alloh kemenangan itu dekat. Hendaklah umat Islam di seluruh dunia mengarahkan arah perjuangan mereka ke Baitul Maqdis karena itu dalam kompas perjuangan umat Islam saat ini.” Ucap Ustadzah Zena Said.

Mereka bukan membutuhkan bantuan materi, tapi mereka membutuhkan agar bagaimana caranya agar mereka bisa merdeka dari cengkraman penjajahan ini, dan mereka berharap semua Muslim laki-laki dan perempuan mempersiapkan agar kita sampai ke fase berikutnya, fase kemenangan, menguatkan perspesi bahwa kita akan menang in syaa Allah dengan waktu yang dekat, beliau menunggu kedatangan kita di halaman Masjid Al-Aqsha dalam kondisi Masjid Al-Aqsha sudah dibebaskan dan kita sama sama sholat di sama, dan in syaa Allah tidak ada yang sulit bagi Allah.

Sumber: Duka Perempuan dan Anak Al-Quds, Duka Kita. Channel Youtube Rasil TV

Editor: Ofr

Waspada! Asosiasi Zionist Lanjutkan Penggalian Terowongan Bawah Tanah di Masjid Al-Aqsa

GAZAMEDIA, AL-QUDS – Peneliti urusan Al-Quds, Fakhri Abu Diab mengkonfirmasi adanya terowongan dan penggalian bawah tanah yang sedang dilakukan asosiasi zionist, “Elad Israel” secara rahasia sedalam 130 meter dari dinding Tenggara Masjid Al-Aqsa.

Para pekerja ilegal tersebut memasukkan peralatan dan mesin ke dalam lubang terowongan yang benar-benar berdekatan dengan sumber air Ain al-Adara -disebutkan dalam sejarah- digali orang Kanaan, sampai ke kompleks bawah tanah sumur Ain Silwan dengan panjang 533 meter.

Asosiasi “Zionist Elad” klaim merebut sumber mata air tersebut bertahun-tahun yang lalu dengan menutupnya serta membangun tangki besar yang tertutup rapat di bawah pengawasan keamanan yang ketat, meskipun faktanya itu adalah sumbangan umat Islam dengan Departemen Wakaf Islam di Al-Quds.

Abu Diab berkata: “Kami memperhatikan beberapa hari yang lalu pada malam hari, sejumlah kru ‘Israel’ memasukkan peralatan dan mesin ke dalam lubang terowongan yang sedang dibangun oleh asosiasi pemukiman ilegal di daerah yang ditargetkan, dekat dengan istana Umayyah dan aula Mushalla Marwani.”

“Penggalian dilakukan di bawah tanah pada kedalaman 40 meter, sedangkan pembukaan terowongan dilakukan sedalam 2 hingga 3 meter” Abu Diab mengungkapkan.

Dia menekankan, “Penjajah “Israel” tampaknya memiliki strategi dan program yang mereka rencanakan dengan ‘matang” untuk merebut Masjid Al-Aqsa, baik di bawah tanah atau di atasnya. [ml/as/terj. nb]

Ribuan Warga Palestina Antusias Ramaikan Subuh Berjamaah di Masjid Al-Aqsha

GAZAMEDIA, AL-QUDS – Ribuan warga Palestina laksankan shalat Subuh berjamaah di Masjid Al-Aqsha sekaligus menyemarkkan semangat “Fajar Saif Al-Quds” sebagai momen perjuangan melawan penjajah “Israel”. Jumat (1/4/2022)

 

Di lain sisi, pasukan “Israel” berusaha menghalangi jemaah dari Tepi Barat ke Masjid Al-Aqsha, mereka tiba di gerbang subuh hari ini mencegah sejumlah jamaah memasuki masjid. Pasukan “Israel” menutup gerbang di tembok pemisah.

Sejumlah komunitas Islam meminta warga memenuhi seruan “Fajar Agung,” untuk hari Jumat keempat belas berturut-turut. [ml/as/ter. af]

Semarak Warga Palestina Peringati Hari Tanah Kelahiran di Masjid Al-Aqsha

GAZAMEDIA, PALESTINA – Sekelompok aktivis Tepi Barat dan Al-Quds mengajak rakyat Palestina laksanakan gerakan subuh  berjamaah Jumat depan di Masjid Al-Aqsha yang diberkati dalam rangka memperingati 46 tahun Hari Tanah Palestina, Selasa (23/3/2022).

Seruan tersebut mengajak warga Al-Quds dan sekitarnya untuk mengintensifkan kehadiran dan partisipasi aktif dalam kampanye “Fajar Agung” yang membuktikan solidaritas dan minangkatkan kepedulian mereka terhadap hak kepemilikan masjid milik umat Islam dunia, juga menggagalkan skema Yahudisasi “Israel” maupun ambisi pemukim ilegal.

Kampanye ini diluncurkan untuk pertama kalinya dari Masjid Ibrahimi di Al-Khalil pada November 2020 atas respon menghadapi bahaya yang dihadapi sejumlah masjid di Al-Quds dari penyerbuan beruntun pasukan “Israel” dan para pemukim ilegal “Yahudi”. Begitupun dengan upaya pelarangan  Yudaisasi yang saat ini semakin mengkhawatirkan  pindah ke lingkungan komplek Masjid Al-Aqsha. Sebelumnya, kampanye ini sangat antusias diikuti oleh seluruh elemen masyarakat Palestina yang menyebar ke seluruh lini kota bahkan diaspora di mancanegara.

Pekan lalu, Masjid Al-Aqsha menjadi saksi partisipasi ribuan jamaah Palestina dalam melaksanakan shalat shubuh berjamaah setiap Jumatnya dengan hari ke-12 berturut-turut, meskipun ada pembatasan ketat dari pihak penjajah “Israel” untuk memasuki masjid. [ml/terj.af]

Dikawal Tentara “Israel”, Ratusan Ekstrimis Yahudi Serbu Masjid Al-Aqsa

GAZAMEDIA, AL-QUDS – Puluhan ekstrimis pemukim ilegal “Yahudi” menyerbu komplek Masjid Al-Aqsa melalui Gerbang Mughrabi, yang dijaga ketat oleh pasukan penjajah “Israel”. Rabu (2/3/2022).

Departemen Wakaf Islam Al-Quds melaporkan 134 pemukim ilegal, termasuk 85 siswa Yahudi, menyerbu Masjid Al-Aqsa secara berkelompok dengan dalih lakukan tur provokatif di sejumlah komplek masjid.

Pihak Departemen menambahkan, selama penyerbuan ke komplek Al-Aqsa, para pemukim ilegal menerima penjelasan tentang rencana pembungan kuil “Yahudi” sambil lakukan ritual Talmud di Bab Al-Rahma, Timur Al-Aqsa.

Seperti yang diketahui, pasukan penjajah “Israel” terus membatasi masuknya warga atau jamaah Palestina ke Masjid Al-Aqsa. Jika diperbolehkan, identitas beberapa dari mereka mendapat penahanan di gerbang masuk.

Di lain sisi, pihak penjajah terus menteror warga Al-Quds melalui penangkapan, denda, dan deportasi dari Masjid Al-Aqsha, agar meninggalkan komplek dan mengosongkan wilayah tersebut dari keberadaan umat muslim. Dengan rencana para ekstrimis pemukim ilegal “Yahudi” untuk dapat menguasi tempat suci umat beragama. [ml/as/ofr].