#shireenabuaaqilah

Eropa Murka ke “Israel” karena Cegah Delegasi Ungkap Kasus Pembunuhan Shireen

GAZAMEDIA, TEPI BARAT – Sejumlah anggota Parlemen Eropa menyatakan kemarahan mereka kepada “Israel” yang mencegah delegasi parlemen Eropa masuk ke Palestina ungkap kasus pembunuhan koresponden Al-Jazeera, Shireen Abu Aaqilah, Senin (23/5/2022).

“Delegasi Parlemen Eropa yang bertanggung jawab dengan Otoritas Palestina membatalkan rencana kunjungan ke Tepi Barat dan Jalur Gaza, setelah “Israel” menolak berikan izin kepada kepala delegasi” Manu Pineda, salah satu tim delegasi membenarkan kejadian tersebut.

Kepala delegasi Parlemen Eropa mengatakan dalam sebuah pernyataan pers, Bahwa “keputusan itu sangat disayangkan dan tidak dapat diterima. Kita akan mengatur pertemuan online dengan perwakilan lembaga Palestina dan masyarakat sipil lainnya”.

Diketahui, tim delegasi diagendakan bahas sejumlah masalah Palestina termasuk pembunuhan Shireen Abu Aqleh yang meninggal akibat pembunuhan sniper pasukan Zionist saat Shireen meliput penyerbuan mereka ke kamp Jenin di Tepi Barat pada 11 Mei lalu. [ml/ofr]

Penuhi Undangan Dubes Palestina, Husein Gaza Serukan Solidaritas untuk Jurnalis Shireen Abu Aaqilah

GAZAMEDIA, JAKARTA – Jurnalis dan aktivis kemanusiaan Indonesia di Jalur Gaza sekaligus founder lembaga International Networking for Humanitarian (INH), Muhammad Hussein bin Aji Muslim turut berpartisipasi dalam aksi solidaritas terbunuhnya jurnalis Palestina, Shireen Abu Aaqilah yang diselenggarakan Kedutaan Besar Palestina-Indonesia di Jakarta, Jumat (13/5/2022).

Hussein yang tengah berada di Indonesia saat ini menyatakan kecaman atas kejahatan “Israel” yang terus berlanjut terhadap jurnalis Palestina. Menyerukan perlunya para pemimpin “Israel” dengan tabiat pembunuh dituntut ke pengadilan internasional.

” “Israel” eksekusi jurnalis Shiiren dengan sniper mereka di Jenin Rabu lalu untuk menyembunyikan fakta kebenaran Palestina di mata dunia. Tetapi itu tidak akan berhasil karena ketulusan pesan dan orisinalitas informasi yang disampaikan Shiireen justru bangkitkan semangat perjuangan jurnalis Palestina lainnya”, tanggap Hussein.

Hussein menambahkan, “Partisipasi kami dalam memenuhi undangan duta besar Palestina di Indonesia tak lain karena tugas kami mendukung penuh kebebasan pers, mengungkap pelanggaran “Israel” yang sedang berlangsung, serta raih tujuan utama marwah umat Islam di berbagai forum internasional yaitu pembebasan Baitul Maqdis”.

Hussein juga menyerukan kepada masyarakat dunia, hentikan penindasan “Israel” terhadap rakyat Palestina serta kebijakan standar ganda dengan memihak penindas namun mengabaikan yang tertindas.

Hussein terus berpartisipasi dalam siaran langsung di platform media sosial berbicara tentang penargetan yang disengaja dilakukan Zionist “Israel” terhadap kader jurnalistik. Mengenai masalah Palestina dan menikahi seorang wanita Gaza yang juga seorang jurnalis, Hussein membagikan pengalamannya yang lebih dari sepuluh tahun di sana dan merasakan langsung bagaimana penderitaan rakyat Palestina atas blokade dan pertempuran 4 perang besar “Israel” atas Jalur Gaza yang masih terjadi hingga saat ini. [ml/ofr]