solidaritas

Dukung Solidaritas Palestina, Atlet Tenis Cilik Kuwait Tolak Bermain dengan Israel

GAZAMEDIA, KUWAIT – Sebagai wujud aksi solidaritas terhadap warga Palestina, seorang atlet tenis cilik Mohammed Al-Awadi asal Kuwait menolak bertanding dengan atlet asal Israel dalam kejuaraan tenis yang digelar di Dubai, Uni Emirat Arab.

Sontak sikap ini langsung mendapat pujian dari para nitizen dijaga maya. Sejumlah aktivis pro Palestina mengucapkan kegembiraanya melalui sejumlah platform sosial media.

Sementara itu, di kota Kuwait sendiri sejumlah banner dan baliho besar bergambarkan Mohammed Al-Awadi terpasang di jalan-jalan Kuwait dengan tulisan “Terima kasih, pahlawan”. Pemasangan banner berukuran besar menuai pujian dan dukungan secara luas oleh aktivis Kuwait dan Arab.

Dalam publikasinya, mereka bangga pada Al-Awadi dan Negara Kuwait karena penolakan secara tegas mereka terhadap normalisasi dengan negara Israel. Hal ini menegaskan bahwa Kuwait menanamkan makna kejantanan dan mempertahankan keteguhan di hati anak-anak mereka.

Mereka juga menilai bahwa atlet cilik, Muhammad Al-Awadi, patut diapresiasi dan dipuji. Pasalnya, ia dinilai mewakili masa depan bangsa, apa yang ia peroleh hari ini seribu kali lebih baik dari pada apa yang dicetak oleh para penjilat yang menjalin hubungan dengan Israel

Petenis Kuwait, Muhammad Al-Awadi, mengundurkan diri Jumat lalu dari menghadapi pemain Israel di semifinal kejuaraan internasional untuk profesional di bawah usia 14 tahun, yang diadakan di Emirat Dubai.

Al-Awadi memilih mundur meskipun diprediksi dapat memenangkan pertandingan dan bisa melenggang ke final dalam turnamen bergengsi tersebut. []

Emma Watson Dukung Solidaritas untuk Palestina, Picu Kemarahan Israel

GAZA MEDIA, INGGRIS — Solidaritas aktris internasional Emma Watson untuk rakyat Palestina tuai kemarahan pihak penjajah Israel dan para pendukungnya secara global.

Aktris Inggris yang terkenal dengan perannya sebagai Hermione Granger dalam serial film Harry Potter itu kembali memublikasikan postingan solidaritas untuk rakyat Palestina, yang juga disupport seorang aktivis bernama Sarah Ahmed.

Aktris Inggris kelahiran Prancis ini memiliki 64,2 followers instagram.

Postingan tersebut, dilihat oleh Gaza Media Agency, menunjukkan gambar puluhan warga Palestina dengan kalimat “Solidaritas adalah sebuah tindakan.”

Dalam sebuah posting blog yang diterbitkan ulang Watson pada hari Senin (3/1, aktivis Sarah Ahmed menulis: “Solidaritas tidak menganggap bahwa perjuangan kita sama, bahwa rasa sakit kita sama, atau bahwa harapan kita untuk masa depan adalah sama.”

“Solidaritas melibatkan komitmen dan tindakan serta mengakui bahwa bahkan jika kita tidak memiliki perasaan yang sama, kehidupan yang sama atau tubuh yang sama, kita hidup di landasan yang sama,” tambahnya.

Unggahan tersebut memicu kemarahan duta besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan.

Menanggapi Watson, Erdan menulis di Twitter: “Fantasi mungkin berhasil di Harry Potter, tetapi kenyataannya tidak.”

Ini bukan postingan pertama seniman internasional yang bersolidaritas dengan rakyat Palestina, seperti banyak postingan sebelumnya.

Pada hari Senin, Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid mengatakan bahwa Israel akan menghadapi kampanye intensif untuk menyebutnya sebagai negara “apartheid” pada tahun 2022.

Dia menambahkan selama wawancara pers melalui Zoom dengan jurnalis Israel: “Kami percaya bahwa di tahun mendatang, akan ada diskusi yang belum pernah terjadi sebelumnya tentang frasa (Israel sebagai negara apartheid).”[]

Abu Hawash Tolak Hentikan Mogok, Kuwait Sampaikan Solidaritas

GAZA MEDIA, KUWAIT – Sebuah tim pemuda Kuwait yang pro Palestina menyampaikan solidaritasnya terhadap tawanan Palestina, Hisham Abu Hawash yang mogok makan selama 134 hari yang menolak penahanan administratifnya di tengah peringatan akan situasi kesehatan berbahaya yang mengancam nyawanya.

Tim Al-Quds Amanati menulis dalam postingan di Instagram, “Pembiaran menggerogoti tulang tawanan Hisyam Abu Hawash. Dia layu – bukan karena kekurangan makanan – tetapi layu oleh umat yang berpaling meninggalkannya di medan pertempuran dengan “lambung kosong” yang berjuang sendirian.”

Tim meminta agar dukungan untuk tawanan Abu Hawash dilanjutkan dan tidak tinggal diam tentang hal itu, seperti dikutip dari Palinfo, Kamis (30/12).

Tim menerbitkan di halamannya sebuah adegan pertemuan pertama dengan putra tawanan Abu Hawash dengan ayah mereka dan mengomentarinya, dengan mengatakan: “Tuhan memotong hati para penjahat Zionis.”

Postingan tersebut mendapat komentar dukungan dari asosiasi Pemuda untuk Yerusalem dengan mengatakan, “Ya Allah, kuatkan hati pahlawan kami Hisham Abu Hawash, dan buat dia kaya dengan-Mu daripada selain-Mu.”

Pada hari Minggu kemarin, otoritas pendudukan memutuskan untuk membekukan penahanan administratif tahanan Hisham Abu Hawash, beberapa saat tak lama setelah kesehatannya memburuk dan dia dipindahkan ke Rumah Sakit Assaf Harofeh, tetapi dia menolak untuk menghentikan mogok makannya dan meminta penahanan administratifnya dihentikan.

Dalam konteks terkait, aktivis Al-Quds, Hanadi Al-Halawani menceritakan informasi mengejutkan tentang kondisi kesehatan tahanan Abu Hawash dari dalam kamar tempat sang tawanan tinggal.

Al-Halawani menjelaskan bahwa tahanan, Hisham Abu Hawash kehilangan pendengaran dan penglihatannya serta tidak dapat berbicara. Bahkan dilarang mandi selama lebih dari 70 hari.

Pengadilan pendudukan Israel memainkan peran kunci dalam prosedur pelecehan terhadap tawanan Palestina melalui keputusan mereka tergantung pada keputusan badan intelijen pendudukan, “Shin Bet.”

Pada 12 Desember, Pengadilan Pendudukan Militer menolak banding dalam kasus Abu Hawash, dan menyetujui perintah penahanan administratifnya selama empat bulan, meskipun kondisi kesehatannya menurun serius.

Abu Hawash menikah dan ayah dari lima anak. Dia telah ditahan sejak Oktober 2020, dan dua perintah penahanan administratif dikeluarkan terhadapnya untuk jangka waktu 6 bulan. Dia juga mantan tawanan yang menghabiskan total 8 tahun dalam pendudukan penjara.

Para tawanan Palestina selalu terlibat dalam serangkaian pertempuran “lambung kosong” (mogok makan) untuk menekan otoritas pendudukan Israel agar berhenti menggunakan kebijakan yang kejam dan zhalim terhadap mereka.[]

MUI Ajak Masyarakat Semarakkan Pekan Solidaritas Palestina

GAZA MEDIA, JAKARTA  – Majelis Ulama Indonesia Rabu (24/11) meminta para kepala dewan provinsi, kota dan organisasi Islam di seluruh Indonesia, untuk aktif menyelenggarakan Pekan Solidaritas Palestina.

Seruan itu mengacu pada Resolusi PBB No. 32/40, yang menetapkan Solidaritas Palestina setiap tanggal 29 November.

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri, Bunyan Sabtomo menjelaskan, resolusi tersebut memuat dua hal penting, yaitu menugaskan Sekjen PBB membentuk unit kajian khusus mesosialisasi hak-hak Palestina, serta menyerukan semua negara dan organisasi di seluruh dunia agar aktif menyemarakkan resolusi tersebut.

Serangkaian kegiatan dari resolusi ini termasuk diskusi/seminar, program bincang-bincang, dan ceramah yang akan diadakan di masjid, universitas, televisi, radio, dan lainnya, dalam rangka mendukung perjuangan rakyat Palestina atas kemerdekaannya.

Pada saat yang sama, penjajah Israel tengah mencoba membuka hubungan politik dengan Indonesia, namun diabaikan.

Hal ini menegaskan bahwa perjuangan kemerdekaan Palestina akan terus meningkat dan mendapat andil dari masyarakat Indonesia khususnya. []