tekno

Ilmuwan Turki Berhasil Kembangkan Sistem Kendali Drone

GAZAMEDIA, ISTANBUL – Setelah dua tahun melakukan riset dan kajian secara serius, seorang Ilmuwan asal Turki Tansu Filik akhirnya berhasil mengembangkan sistem lokal untuk mengendalikan multi drone secara bersamaan. Filik merupan llmuwan yang dibesarkan di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Eskişehir.

Filik selaku pendiri perusahaan produksi (RE-SCIENCE Technology) berhasil mengembangkan produksi sistem berteknologi tinggi bersama timnya, untuk menghasilkan sebuah sistem control untuk mengendalikan 12 drone sekaligus  dengan daya jelajah sejauh 20 kilometer persegi.

Sistem baru ini diklaim mampu pengendalian 12 drone, masing-masing dengan berat antara 5,5 dan 6,5 kg saat lepas landas dan mampu berkomunikasi dan mengatur koordinasi operasional melalui jaringan komunikasi terenkripsi, di samping kemungkinan peningkatan jumlah drone dan jangkauan yang lebih jauh lagi.

Sistem kontrol baru, yang dapat digunakan dalam aplikasi militer dan sipil, memberikan kemampuan untuk melakukan survei area seluas 20 km persegi hanya dalam 55 menit, selain itu, sistem kontrol tersebut berkemampuan mencari sinyal dan mengambil gambar serta merekam klip daerah tujuan operasi drone tersebut.

Tansu Filik mengatakan, sistem yang telah dikembangkan memungkinkan drone untuk melakukan tugas-tugas multiguna seperti menemukan dan menentukan lokasi dan sumber sinyal tanpa kendali manusia.

“Sistem baru ini memungkinkan drone untuk melakukan tugas mencari orang yang membutuhkan bantuan dan menemukan mereka dengan melakukan survei di area yang luas,” jelasnya.

Kemungkinan, lanjut Filik peningkatan kapasitas penyerapan sistem, yang dikembangkan sepenuhnya secara lokal di Universitas Teknik Eskişehir, yang menunjukkan bahwa pencapaian ini adalah hasil dari penelitian dan studi yang dilakukan selama dua setengah tahun.

“Sistem ini dilengkapi dengan infrastruktur yang diperlukan untuk meningkatkan jumlah drone di skuadron, sesuai dengan kebutuhan lapangan,” imbuhnya.

Dia menjelaskan bahwa satu drone melakukan survei di area kecil, sedangkan drone lainya dapat mensurvei area yang luas sekaligus.

“Sistem tersebut dapat digunakan dalam aplikasi sipil dan militer, di bidang pengembangan pertanian, analisis tanah, dan kegiatan pencarian dan penyelamatan saat terjadi bencana alam,” tungkasnya. []

Indonesia Pelajari Regulasi Keuntungan dari Perusahaan Teknologi Ternama

GAZA MEDIA, JAKARTA – Indonesia sedang mempelajari RUU yang akan memaksa raksasa teknologi bernegosiasi dengan perusahaan media agar mencapai pendapatan yang lebih adil. Langkah ini merupakan inspirasi undang-undang baru di Australia.

“Tujuannya untuk memastikan pendapatan yang lebih adil terutama dalam menghasilkan berita dan ‘jurnalisme yang lebih baik”,” kata Wenceslaus Mangot, Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia dalam siaran persnya.

“Dengan peraturan saat ini, penelusuran konten berita menjadi lebih menguntungkan,” tambah Wenceslaus. “Namun juga sulit untuk menjaga integritas jurnalisme dalam ekosistem (regulasi) yang saat ini juga belum jelas.”

Menurut Amir Suhrlan, pakar periklanan dan direktur pelaksana Wavemaker Indonesia, hampir setengah dari pendapatan iklan digital Indonesia masuk ke Facebook dan Google, dan kedua perusahaan tersebut belum mengomentari rancangan resolusi tersebut.

Hukum Australia sejak Maret mengharuskan Facebook dan Google Alphabet untuk bernegosiasi dengan outlet Australia mengenai konten yang membawa iklan ke situs web mereka. []

 

Instagram Bagi-Bagi Uang untuk Pembuat Konten

GAZA MEDIA, WASHINGTON – Instagram mencoba memikat pembuat konten dengan menyediakan sejumlah besar uang sebagai imbalan untuk memposting video di fitur “Reels”.

Hal ini dilakukannya demi bersaing dengan “Tik Tok” yang lebih banyak memikat jutaan orang di dunia.

The Verge, mengutip “TechCrunch” dan “Business Insider”, menyatakan bahwa Instagram menyediakan sejumlah $35.000 bagi mereka yang videonya memiliki lebih dari 58 juta tampilan.

Juli lalu, CEO Meta Mark Zuckerberg mengumumkan, perusahaan akan membayar satu miliar dolar kepada pembuat konten hingga 2022 serta akan memberikan dukungan bagi para pembuat konten kecil, karena perusahaan akan mengalokasikan hadiah mulai dari 600 hingga seribu dolar, menurut Maddy Corbin, salah satu pencipta Konten dan memiliki 52.000 pengikut di Instagram.

Sejauh ini, Instagram belum mengumumkan aturan yang jelas tentang cara menentukan jumlah hadiah, hal ini dikarenakan masih dalam tahap awal. []