#updatetimteng

Taliban: Kami Memiliki Persyaratan Lengkap Agar Diakui Internasional

Kabul, Gazamedia.net – Selasa (15/2), Pimpinan gerakan Taliban, Suhail Shaheen, menekankan situasi di Afghanistan kini lebih stabil daripada pemerintahan sebelumnya. Taliban kembali mengimbau kepada masyarakat internasional untuk mengakui pemerintahan dan kondusifitas negara tersebut.

“Apa yang dibutuhkan dunia adalah mencabut sanksi dari rakyat Afghanistan. Menimbang kemiskinan dan situasi kemanusiaan di Afghanistan saat ini diwarisi oleh pemerintah sebelumnya.  Sanksi yang dijatuhkan lebih tepat kepada pejabat negara sebelumnya.” Sahut Shaheen.

Shaheen menambahkan, “Pemerintahannya terus mengabarkan Uni Eropa bahwa situasi di Afghanistan sekarang jauh lebih baik dibandingkan periode sebelumnya, dan tidak ada cara untuk membandingkan situasi sebelumnya hinggaa saat ini.”

Shaheen mengulangi seruan masyarakat internasional untuk pengakuan pemerintah gerakannya, menekankan bahwa Taliban memiliki semua bahan untuk mendapatkan pengakuan, menikmati dukungan rakyat, dan mengontrol negara dan mengelola perbatasan dengan negara-negara tetangga. []

Taliban Peringatkan Amerika Sudahi Kebijakan Provokatif Bekukan Keuangan Negara Afghanistan

Kabul, Gazamedia.net – Ahad (13/2/22), juru bicara pemerintah sementara Afghanistan, Zabihullah Mujahid, memperingatkan kembali kebijakan Amerika Serikat, dalam hal ini Washington untuk hentikan tindakan provokatif dalam membekukan dana keuangan Afghanistan di bank sentral Amerika.

Dalam pernyataan pers, pemerintah Afghanistan mengecam keputusan Washington dengan menyita lebih dari setengah dana yang dibekukan, menekankan bahwa itu melanggar hak semua warga Afghanistan yang tidak ada hubungannya dengan peristiwa 11 September.

Seperti yang diketahui, Jumat (11/2/22), Presiden AS menandatangani perintah eksekutif untuk membekukan $7 miliar dana Bank Sentral Afghanistan yang disimpan di lembaga keuangan Amerika, di mana setengah dana tersebut dialokasikan untuk keluarga para korban serangan 11 September 2001.

Afghanistan kini dihadapi krisis kemanusiaan terbesar setelah perang 20 tahun yang menghancurkan kondisi negara tersebut. Bantuan internasional 75% yang dianggarkan untuk Afghanistan, telah ditangguhkan sejak Taliban kembali berkuasa. [terj/nb].