#westbank

Baru Pulang Jadi Relawan di Turki, Sameh Tewas Dibunuh Pemukim Ilegal “Israel”

GAZA MEDIA, TEPI BARAT – Dalam video yang dirilis Middle East Eye, terlihat sejumlah pemukim ilegal “Yahudi” di Desa Zatara pada Senin malam (27/02/23) lakukan aksi teror tanpa pandang bulu ke sejumlah warga Palestina.

Salah satu korban dalam aksi teror tersebut adalah Sameh Al-Aqtash (37 tahun), ayah dari 5 orang anak yang baru pulang menjadi relawan bantu korban gempa Turki. Menurut keterangan saksi, setelah terjadi penembakan, Sameh sempat dilarikan ke rumah sakit dengan kendaraan pribadi  namun para pemukim ilegal blokir jalan sekaligus cegah ambulans bantuan medis mencapai Desa Zatara. Sampai akhirnya, Sameh meninggal selang berapa lama ketika menuju rumah sakit di Kota Beita.

The New Arab menyebutkan, saudara laki-laki Sameh yaitu Abdel Moneim Aqtash menyaksikan “semalam kami berdua sedang duduk di luar bengkel las. Seketika para para pemukim ilegal “Yahudi” meneror kami secara brutal, kami sempat pukul mundur kedatangan mereka. Namun para pemukim ilegal ini kembali dengan membawa pasukan penjajah. Berdasarkan laporan saksi, militer Zionist ini lah yang menebak saudara saya, bukan para pemukim ilegal.” Sahut Abdel

Sementara itu militer “Israel” berdalih, Sameh tidak ditembak oleh mereka. Ayah lima anak itu meninggal karena luka-luka. Mereka juga menambah, tidak ada pelaku yang ditangkap atas meninggalnya Sameh.

Salah satu saksi mata melaporkan, para pemukim ilegal itu membakar toko, supermarket, rumah, pohon, mobil, dan garasi mobil milik warga Palestina lainnya. Bahkan, tak segan-segan mereka membakar apa saja yang ada di hadapan mereka.

Pejabat Palestina mengabarkan, sejauh ini para pemukim ilegal “Yahudi” telah melakukan 300 lebih aksi teror ke warga Palestina di daerah Nablus.

Untuk diketahui, sekitar 2,9 juta warga Palestina dan sekitar 475 ribu Pemukim ilegal “Yahudi” saat ini tinggal di Tepi Barat. Para pemukim ilegal ini hidup di bawah kendali otoritas “Israel” di mana status keberadaannya dinyatakan ilegal menurut hukum internasional.

Source: @middleeasteye

Translator/Editor: spt/ofr
Gaza Media Agency

Jana, Gadis Palestina Tewas Dibunuh Pasukan Israel di Atap Rumahanya

GAZA MEDIA, TEPI BARAT – Pasukan Israel kembali lakukan operasional brutal menyerbu kamp pengungsi Jenin di distrik Al-Bayader Utara wilayah Tepi Barat dan bunuh seorang gadis Palestina, Jana Zakarnah (16 tahun) yang tengah berada di beranda rumahnya, Senin malam (12/12/2022).

Berdasarkan laporan Defense for Children International-Palestine (DCIP), Jana menerima tiga luka tembakan. Saat itu dirinya berada di atap rumah dan melihat pasukan Israel lakukan operasi penangkapan di rumah tetangganya namun nahas Jana menjadi sasaran tembakan. Setelah pasukan Israel mundur dari daerah tersebut, ambulans membawanya ke rumah sakit Jenin namun dia dinyatakan meninggal.

Jana menderita dua luka tembak di dada bagian atas dan satu di sisi kanan kepalanya. Dokter yang memeriksa tubuh Jana di rumah sakit Jenin mengkonfirmasi serpihan peluru berasal dari pasukan militer Israel.

Pasukan Israel memasuki lingkungan Al-Bayader Jenin sekitar pukul 10 malam. Di mana mereka menggerebek sebuah supermarket dan menangkap tiga pria Palestina. Setelah mendapat konfrontasi dari warga Palestina setelah sekitar satu jam, pasukan Israel mundur dari daerah tersebut.

Dilaporkan, pasukan Israel sedang menahan tiga pria Palestina di sebuah apartemen lantai empat, dan satu pria lainnya di ruangan keluarga. Kemudian para pasukan pergi ke kamar tamu menghadap ke rumah keluarga Jana yang berjarak 300 meter dan penembakan dilakukan oleh sniper Israel menyasar ke arah Jana yang tengah berada di rooftop rumahnya.

Setelah pasukan Israel mundur dari apartemen, keluarga tersebut menemukan selongsong peluru kosong di lantai bawah jendela selatan ruang tamu. Keluarga juga melaporkan mendengar suara tembakan dari ruangan tempat mereka ditahan.

Diketahui, pasukan Israel telah membunuh 27 gadis kecil Palestina di Tepi Barat, termasuk Al-Quds Timur sejak tahun 2000. Tahun ini, 53 jiwa anak Palestina termasuk Gaza tewas dibunuh, khusus 36 anak Palestina lainnya ditembak dan dibunuh oleh pasukan Israel dan pemukim ilegal “Yahudi” di Tepi Barat, menambah angka 250 lebih warga sipil Palestina tidak berdosa yang ingin memperjuangkan kemerdekaan tanah airnya dibunuh oleh Israel penjajah yang secara terang-terangan melanggar hak asasi manusia internasional.
(ofr/ofr)

Source:
@dcipalestine
@palestineyouthmovement
@theimeu

Lagi, Tentara “Israel” Bunuh Seorang Remaja Palestina di Ramallah

GAZAMEDIA, TEPI BARAT – Seorang remaja Palestina berusia 16 tahun Abdullah Hammad syahid setelah ditembak pasukan penjajah pada Jumat (24/6/2022) sore di Silwad Ramallah, Tepi Barat.

Sumber media lokal mengkonfirmasi, tentara penjajah secara langsung menembak Hammad yang tengah bergabung dalam konfrontasi, kemudian dia dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis.

Diketahui pada hari tersebut konfrontasi terus terjadi antara warga Palestina dengan pasukan penjajah terutama di Beit Dajan, Burin dan Kafr Qaddoum.

Puluhan warga dan pemuda terluka oleh peluru karet dan tabung gas air mata yang dilepas oleh tentara penjajah. [ml/ofr]

Puluhan Warga Palestina Terluka Akibat Serangan Tentara “Israel” di Nablus dan Qalqilya

GAZAMEDIA, TEPI BARAT – Puluhan warga Palestina terluka akibat peluru karet pasukan Zionist “Israel” dan alami gangguan pernapasan akibat gas air mata selama konfrontasi yang meletus di beberapa wilayah; Kota Beit Dajan, Burin Timur Nablus, Kafr Qaddoum dan Timur Qalqilya di Tepi Barat, Jumat (24/6/2022).

Sumber medis menyebutkan, sejumlah pemuda terluka akibat tembakan peluru karet dan dibawa ke rumah sakit dalam kondisi sedang, sementara puluhan lainnya alami sesak nafas akibat gas air mata dan beruntung dapat pertolongan medis pertama di lokasi kejadian.

Bentrokan meletus setelah kelompok pemukim illegal Yahudi provokatif menyerang warga Palestina di Kota Nablus dan Qalqilya di bawah perlindungan pasukan penjajah.

Intensitas serangan dan ketidakseimbangan itu meningkat pada saat internal “pemerintahan Zionist alami kekosongan politik menyusul jatuhnya pemerintahan yang dipimpin oleh “Perdana Menteri” Naftali Bennett. [as/nb]

Sambut Biden, “Israel” Dirikan 10 Pos Pemukiman Ilegal Baru di Tepi Barat

GAZAMEDIA, TEPI BARAT – Organisasi perkumpulan pemukim ilegal “Yahudi” tengah mempersiapkan pendirian 10 pos pemukiman ilegal baru di seluruh Tepi Barat antisipasi keamanan atas kunjungan Presiden AS Joe Biden ke wilayah jajahan tersebut, Rabu (22/6/2022).

Surat kabar “Yediot Aharonot” melaporkan, organisasi pemukim ilegal “Nakhla” mulai mengorganisir misi eksplorasi ke perbukitan dan daerah-daerah strategis di Tepi Barat selama 3 hari ke depan, dengan tujuan menentukan lokasi yang tepat untuk mendirikan pos-pos ilegal.

Para pemukim menyebut pendirian posi ilegal tersebut dengan skema “Avitar 10” mengacu pada pos terdepan “Avitar” yang dibangun di Gunung Sabih Selatan Nablus, di mana pemerintah “Israel” sebenarnya belum memiliki izin bangunan, alias tindakan tersebut sama dengan merampas. Mereka memutuskan untuk membangun 10 pos ilegal serupa sebagai tanggapan atas keengganan pemerintah untuk memenuhi janji yang dibuat.

Para pemukim ilegal tetap getol dirika 10 pos ilegal terdepan pada tanggal dua puluh Juli mendatang, karena rencana tersebut mendukung beberapa dewan pemukiman ilegal “Yahudi” lainnya, termasuk di Hebron, Betlehem, Ramallah dan Tepi Barat Utara. [ml/ofr]

Pemukim Ilegal “Israel” Bunuh Seorang Petani Palestina di Salfit

GAZAMEDIA, TEPI BARAT – Seorang petani Palestina, Ali Harb syahid ditikam oleh seorang pemukim ilegal “Yahudi” di Iskaka Salfit, Tepi Barat, Selasa sore (21/6/2022) waktu setempat.

Kementerian Kesehatan Palestina mengkonfirmasi, Harb tiba di rumah sakit dalam kondisi kritis akibat luka tusuk di sekujur tubuhnya.

Sementara itu, sumber media lokal membenarkan, pembunuh dengan sengaja menikam Harb secara langsung saat dia sedang melakukan aktivitas bertani di kebunnya. [ml/ofr]

Tentara Zionist Kembali Tangkap 4 Pemuda Palestina di Al-Quds

GAZAMEDIA, AL-QUDS – Pasukan penjajah Zionist “Israel” kembali menangkap empat pemuda Palestina dari Gerbang Bab Al-Amud dan Hatta di Al-Quds, Ahad sore (19/6/2022) waktu setempat.

Saksi mata mengatakan: “Pasukan penjajah menangkap 3 pemuda dari Bab al-Amud. Tamer Abu Sharka salah satunya ditangkap setelah berusaha melindungi diri dari serangan para pemukim ilegal “Yahudi” yang menyerang dan melemparnya dengan gas merica dan batu.”

Sementara itu, pasukan penjajah menangkap Shadi Abu Sneina dari Bab Hatta, salah satu pintu gerbang Masjid Al-Aqsha.

Gerbang Al-Amud terus menjadi saksi ketegangan akibat provokasi para pemukim ilegal “Yahudi” yang mengibarkan bendera “Israel” tanpa ada pemicu apapun di bawah perlindungan pasukan Zionist penjajah. [ml/ofr]

Lagi, Tentara “Israel” Bunuh Seorang Pemuda Palestina di Qalqilya

GAZAMEDIA, TEPI BARAT – Pemuda Palestina bernama Nabil Ahmed Ghanem ditembak mati oleh pasukan penjajah saat mencoba melintasi tembok apartheid di kota Qalqilya, Ahad siang (19/6/2022)

Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan Ghanem telah syahid sementara pasukan penjajah menghalangi ambulans untuk menyelamatkan jasadnya.

Patut dicatat bahwa tembok artheid didirikan “Israel” sejak tahun 2002 dengan tujuan mengisolasi kota dan mempersulit akses ekonomi rakyat Palestina. [ml/ofr]

2 Tahanan Palestina Lanjutkan Aksi Mogok Makan Protes Hukum Diskriminatif “Israel”

GAZAMEDIA, TEPI BARAT – Tahanan Palestina Khalil Awawda masuki hari ke-109 lanjutkan aksi mogok makannya, hal serupa juga dilakukan tahanan Raed Rayan, yang memasuki hari ke-74 sebagai penolakan mereka terhadap penahanan administratif sepihak dari “Israel”, Sabtu (18/6/2022).

Administrasi Penjara “Israel” terpaksa memindahkan Al-Awawdah dari penjara Ramleh ke rumah sakit setelah kesehatannya memburuk.

Beberapa bulan belakangan administrasi penjara “Israel” menolak memindahkan Awawdah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit, mengetahui bahwa penolakan pengobatan dan pemeriksaan medis adalah alat yang paling berat dijalani tahanan dalam lakukan aksi pemogokan.

Kini Awawdah menderita nyeri sendi yang parah, sakit kepala, penglihatan kabur, tidak bisa berjalan, dan berjalan gunakan kursi roda.

Adapun tahanan Rayan kini masih melanjutkan pemogokannya di dalam sel isolasi penjara Ofer, dengan kondisi sakit seperti yang dialami Awawdah. [ml/ofr]

“Israel” Tambah Hukuman Tahanan Gaza dengan Tuduhan Bongkar Operasi Keamanan

GAZAMEDIA, TEPI BARAT – Pengadilan Beersheba “Israel” mendakwa tahanan Muhammad Al-Halabi anggota World Vision Foundation di Jalur Gaza lakukan serangkaian operasi keamanan, Rabu (15/6/2022).

Situs web Hebrew Walla menyatakan bahwa pengadilan “Israel” kembali mendakwa Al-Halabi yang memasuki tahun ketujuh penahanannya atas beberapa tuduhan termasuk membantu Hamas bocorkan strategi perang “Israel” dengan menghubungi beberapa delegasi negara asing.

Diketahui, tentara Zionist “Israel” menangkap Al-Halabi (yang kini berusia 44 tahun) sejak 6 tahun yang lalu. Al-Halabi terus mendapat interogasi dan siksaan psikologis dan fisik.oleh sipir “Israel” selama 52 hari berturut-turut. Saat ini ia berada di pusat penahanan “Raymond” dengan kondisi kesehatan yang memburuk. [ml/ofr]