Zionis Yahudi

Belasan Warga Palestina Ditangkap Polisi Israel

GAZAMEDIA, TEPI BARAT – Sebanyak pat belas warga sipil Palestina ditangkap pihak kepolisian Israel dikawasan Tepi Barat, Palestina, Selasa (25/1).

Informasi yang dihimpun GAZAMEDIA, penangkapan belasan warga sipil oleh pasukan zionis Israel terkait aksi serangan ke kota-kota Tepi Barat.

“Aksi penangkapan yang dilakukan Israel meliputi kota Ramallah, Jenin, dan Betlehem, ” kata sumber GAZAMEDIA.

Beberapa tahanan yang diamankan diantaranya bernama, Suhaib Hamayel dari Ramallah, dan Jihad Al-Shalabi serta Ibrahim Abu Bakr dan Ibrahim yang mengalami luka, Muhammad Al-Ahmad dari Jenin.

Diantara para tahanan, sejumlah tahanan yang dibebaskan digerebek dan digeledah oleh pasukan penyerbu, dan kemudian pasukan membawa mereka ke tempat-tempat yang tidak diketahui. []

Lagi, Israel Hancurkan Rumah Warga Palestina di Sheikh Jarrah

GAZAMEDIA, AL-QUDS – Konflik perebutan lahan di distrik Sheikh Jarrah, Al-Quds antara warga sah pemilik lahan yakni warga  Palestina dengan pihak otoritas Israel belum juga berakhir. Pada hari Rabu (19/1) pagi waktu setempat buldoser milik Israel kembali menghancurkan rumah milik  keluarga Palestina.

Informasi yang dilaporkan jurnalis GAZAMEDIA, pemilik rumah yang berada di lingkungan Sheikh Jarrah, Al-Quds diketahui bernama Mahmoud Salhia, beberapa hari setelah keluarga tersebut menghalang upaya pembongkaran dan pemindahan secara paksa oleh pihak otoritas Israel.

Selain melakukan pembongkaran rumah dan pengusiran secara paksa, pasukan penjajah juga menangkap dan melakukan tindakan anarkis ke sejumlah pemuda yang mencegah buldoser milik penjajah tuk hancurkan rumah keluarga mereka.

Sementara itu, otoritas penjajah berlakukan akses penutupan total di sektor jalanan Sheikh Jarrah dan mencegah para aktivis solidaritas Palestina untuk meliput dan mengabarkan kondisi yang tengah terjadi di kawasan tersebut.

Sebagai catatatn, sejak awal tahun 2021, pihak Israel berusaha mencuri tanah dan menghancurkan sejumlah rumah warga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah dengan dalih tidak memiliki izin tempat tinggal. Perampasan tanah ini bagian dari missi zionis untuk melebarkan wilayahnya di kawasan kota tua Al-Quds. []

Dukung Kemerdekaan Palestina, Indonesia Tegaskan Tak Akan Buka Hubungan Diplomasi dengan Israel

GAZAMEDIA, JAKARTA – Indonesia sebagai negara dengan jumlah pemeluk muslim terbesar di dunia posisinya dipandang sangat penting dan strategis bagi Israel. Bahkan, baru-baru ini negeri Yahudi dengan berbagai cara ingin mendekati Indonesia agar bisa melakukan normaliasi dan menjalin hubungan diplomasi diberbagai bidang.

Sebuah surat kabar yang berbasis di Tel Aviv, Israel yakni The Jerusalem Post sempat memuat artikel tentang Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto. Sontak kemunculan ketua Partai Gerindra di media tersebut menjadi buah bibir dan publik pun mulai rame membicarakanya.

Dalam laporan The Jerusalem Post, Jumat (14/1), pendekatan yang dilakukan Israel tidak secara langsung, melainkan lewat proksi di sektor bisnis. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto disebut didekati oleh pihak Israel.

Pihak Israel masih terus berusaha adanya normalisasi diplomatik dengan Indonesia. Manuver dilakukan melalui investasi, bisnis, hingga intelijen.

Sebelumnya, Pemerintah Amerika Serikat dibawa Presiden Joe Biden pun ikut mendorong akar terciptanya normalisasi hubungan diplomatik antara Jakarta dengan Tel Aviv..

Sementara itu, Lewat Kementerian Luar Negeri Retno Marsudi Indonesia kembali menegaskan sikap bahwa Indonesia tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

“Hingga kini Indonesia tidak berniat untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” kata Retno pada Pernyataan Pers awal tahun 2022.

Menurutnya, pada penghujung tahun 2020, santer terdengar berita, seolah Indonesia akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel.Pihaknya menyampaikan kembali bahwa hingga saat ini, tidak terdapat niatan Indonesia untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

“Indonesia akan terus memberikan dukungan kepada kemerdekaan Palestina. Hal tersebut diputuskan berdasarkan two-state solution dan parameter internasional yang telah disepakati,” kata Retno.

Menurut Retno, hal tersebut juga sudah sesuai dengan sikap Presiden Joko Widodo yang juga menegaskan tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Sikap itu disampaikan Jokowi dalam sambungan telepon kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas. []

Mairav Zonszein Jurnalis Washington Post Seruhkan Zionis Angkat Kaki dari Palestina

GAZAMEDIA, PALESTINA – Seorang jurnalis perempuan berkebangsaan Israel-Amerika Serikat, Mairav Zonszein menyerukan agar penjajah Israel segera hengkang dari bumi Palestina.

Dalam artikel di Washington Post pada Kamis (6/1) kemarin, Zonszein menyebut pihak Israel memperlihatkan hal yang memalukan atas aksi brutalisme para penjajah zionis dibumi para nabi.

Menurutnya, kelakuan zionis Isreal pantas untuk dikutuk karena kampanye kekerasan dan kebencian sistematis yang diterapkannya terhadap bangsa Palestina sangat jelas. Seperti ketika Presiden “Israel”, Isaac Herzog, menghadiri Pesta Cahaya Lilin Desember 2021 lalu di kota Hebron,

Zonszein juga menyinggung perkataan Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid ketika memperbaiki hubungan Israel dengan Partai Demokrat di Amerika Serikat serta pemerintah Uni Eropa lainnya, dalam upaya untuk meningkatkan citra politik Israel sebagai demokrasi liberal yang memainkan peran baru.

“Kami tidak menyatakan bahwa siapa pun yang tidak setuju dengan kami adalah anti-Semit dan pembenci bagi “Israel”. Dengan tegas Zonszein menyebutkan-semuanya omomg kosong- karena bukan seperti itu cara menangani hubungan luar negeri suatu negara.

“Pada bulan yang sama, setelah pernyataan tersebut, perusahaan es krim ternama Amerika “Ben & Jerry” memutuskan untuk tidak lagi produksi es krimnya ke wilayah pemukiman ilegal “Yahudi” di Palestina.” tutup Zonszein.