#zionistisrael

Kejam! ‘Israel’ Bunuh 4 Remaja Palestina dalam Waktu 24 Jam

GAZAMEDIA, TEPI BARAT – Berdasarkan laporan sejumlah media Palestina, Quds News Network (Qudsnen) menyebutkan empat remaja Palestina tewas dibunuh pasukan Zionist saat melakukan aksi perlawanan di sejumlah wilayah Tepi Barat, Ahad (09/10/2022). Ibrahim Adel Daud (14) ditembak pada bagian kepala dengan peluru tajam tentara Zionist pada 7 Oktober di wilayah perbatasan Selatan Qalqilya. Mahdi Mohammad Abdulmuti Ladadwa (17) ditembak bagian pinggang saat konfrontasi dengan pasukan penjajah di Ramallah.

Sedangkan Mahmoud Assos (16) dan Ahmed Daragma (19) keduanya tewas pada 8 Oktober dalam serangan besar-besaran pasukan penjajah di kamp Jenin. Belasan warga sipil Palestina terluka akibat kebrutalan pasukan Zionis tersebut. Diketahui mereka juga melarang tim medis membantu korban luka serta menghalang dan intimidasi sejumlah wartawan yang meliput di lokasi kejadian.

Insiden ini menunjukkan bagaimana Israel secara sistematis dan tanpa pandang bulu gunakan kekejaman mematikan terhadap warga Palestina, termasuk anak-anak dan jurnalis. Meski pada beberapa minggu lalu, perdana Menteri ‘Israel’, Yaer Lapid mengungkapkan di depan sidang anggota Majelis Umum PBB bahwa mereka menginginkan kedamaian dan tidak adanya kekejaman dalam mengatasi Palestina. Kenyataannya ‘Israel’ menyembunyikan fakta dengan berpura-pura sebagai korban (playing victim). (ofr)

Hendak Serang Gaza, Petinggi “Israel” Bingung dan Takut Jatuh di Lobang yang Sama

GAZAMEDIA, AL-QUDS – Saluran Ibrani 12 mengungkapkan bahwa kekacauan internal terjadi antara Perdana Menteri “Israel”, Naftali Bennett dan senior petinggi pasukan Zionist mengenai rencana operasi militer serbu Gaza baru-baru ini, Senin (9/5/2022).

Saluran itu mengatakan: “Bennett bersikukuh bahwa pimpinan Hamas di Jalur Gaza, Yahya Sinwar harus menerima balasan karena orasi pergerakan dan perjuangannya berhasil bangkitkan semangat pejuang Palestina di segala lini. Sementara senior pasukan Zionist dan Shin Bet percaya bahwa peran Sinwar dalam operasi gerilya baru-baru ini dan Hamas di belakangnya adalah hal wajar dan tak perlu dikaitkan untuk menyerbu Jalur Gaza.

Selama sesi keamanan diperluas yang diadakan internal “Israel”, tentara Zionist dan Shin Bet menyatakan bahwa kepentingan “Israel” terletak pada melanjutkan kebijakan isolasi (penangkapan besar-besaran) anggota faksi pejuang Palestina.

Kepala Staf Angkatan Darat, Aviv Kohavi dan pimpinan Shin Bet, Ronen Bar menjelaskan bahwa “Sinwar tidak mengarahkan gelombang operasi, dan dia tidak boleh digambarkan seperti itu, karena ia sudah menjalankan peran beri pengaruh besar kepada rakyat Palestina”.

Di sisi lain, Naftali Bennett percaya bahwa operasi gerilya baru-baru ini tidak luput dari campur tangan faksi pejuang Gaza. Hal setimpal juga ditekankan oleh faksi bahwa “Israel” mesti bertanggung jawab atas peristiwa kekacauan di masjid Al-Aqsa beberapa bulan lalu.

Saluran Ibrani 12 turut melaporkan bahwa Bennett meminta pasukan Zionist dan Tim Intelijen Shin Bet untuk menyajikan opsi yang memungkinkan menjelang sesi pertemuan di Capitol Amerika mengenai pertimbangan menyerbu Jalur Gaza dan kemungkinan rencana penjajahan atas bangsa Palestina lainnya. [as/nb]

Al-Qassam: Jika Hasutan Zionist Lukai Sinwar, Bersiaplah ‘Guncangan Hebat’ Segera Menghantui Kalian!

GAZAMEDIA, GAZA – Sayap militer pejuang Hamas, Brigade Al-Qassam balas dengan peringatan tegas hasutan jajaran petinggi Zionist “Israel” yang hendak target dan membunuh pimpinan Hamas di Gaza, Yahya Sinwar dan petinggi lainnya, Sabtu (7/5/2022).

Juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Ubaida mengatakan, “Kami tegas peringatkan musuh dan para “cecunguk” Zionist, jika kalian melukai saudara kami, Mujahid Sinwar atau salah satu jajaran pimpinan pejuang lainnya, maka kalian mesti siap, ini menjadi indikasi ‘gempa bumi” (serangan besar-besaran) di wilayah penjajah dan ‘cuaca dingin’ (hantui) kalian yang belum pernah terjadi sebelumnya. ”

Abu Ubaida menegaskan bahwa “agresi Saif Al-Quds akan bangkit kembali gentarkan pihak musuh. Siapa pun yang mengusik keputusan ini maka mereka siap menulis bencana dalam sejarah entitas dan melakukan kebodohan yang akan dibayar mahal di masa depan dengan darah dan kehancuran!”.

Patut dicatat bahwa jajaran “pemerintah Zionist Israel” menghasut agar Yahya Sinwar dibunuh pasca operasi Elad terjadi, di mana 3 pemukim ilegal “Yahudi” tewas. Hingga saat ini dinas keamanan Zionist gagal menjangkau para pejuang aksi heroik tersebut. [ml/ofr]

Waspada! Asosiasi Zionist Lanjutkan Penggalian Terowongan Bawah Tanah di Masjid Al-Aqsa

GAZAMEDIA, AL-QUDS – Peneliti urusan Al-Quds, Fakhri Abu Diab mengkonfirmasi adanya terowongan dan penggalian bawah tanah yang sedang dilakukan asosiasi zionist, “Elad Israel” secara rahasia sedalam 130 meter dari dinding Tenggara Masjid Al-Aqsa.

Para pekerja ilegal tersebut memasukkan peralatan dan mesin ke dalam lubang terowongan yang benar-benar berdekatan dengan sumber air Ain al-Adara -disebutkan dalam sejarah- digali orang Kanaan, sampai ke kompleks bawah tanah sumur Ain Silwan dengan panjang 533 meter.

Asosiasi “Zionist Elad” klaim merebut sumber mata air tersebut bertahun-tahun yang lalu dengan menutupnya serta membangun tangki besar yang tertutup rapat di bawah pengawasan keamanan yang ketat, meskipun faktanya itu adalah sumbangan umat Islam dengan Departemen Wakaf Islam di Al-Quds.

Abu Diab berkata: “Kami memperhatikan beberapa hari yang lalu pada malam hari, sejumlah kru ‘Israel’ memasukkan peralatan dan mesin ke dalam lubang terowongan yang sedang dibangun oleh asosiasi pemukiman ilegal di daerah yang ditargetkan, dekat dengan istana Umayyah dan aula Mushalla Marwani.”

“Penggalian dilakukan di bawah tanah pada kedalaman 40 meter, sedangkan pembukaan terowongan dilakukan sedalam 2 hingga 3 meter” Abu Diab mengungkapkan.

Dia menekankan, “Penjajah “Israel” tampaknya memiliki strategi dan program yang mereka rencanakan dengan ‘matang” untuk merebut Masjid Al-Aqsa, baik di bawah tanah atau di atasnya. [ml/as/terj. nb]