GAZAMEDIA – Menteri luar negeri dan pertahanan Uni Eropa menyetujui strategi keamanan memperkuat kehadiran militer blok barat ketika perang kembali terjadi di Eropa. Termasuk pembentukan pasukan reaksi cepat hingga 5.000 tentara yang kapanpun siap dikerahkan jika terjadi krisis. Senin (21/3),
“Ancaman semakin meningkat dan biaya kelambanan militer tanpak jelas,” kata pihak kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu Menteri Pertahanan Jerman, Christine Lambrecht menegaskan, di Brussel negaranya siap menyediakan pasukan inti reaksi cepat pada tahun 2025 mendatang, tahun di mana pasukan itu seharusnya mulai beroperasi.
Meskipun pasukan tersebut disinyalir bisa mengganti pasokan kelompok pertempuran yang ada dan telah didirikan oleh konglomerat pada tahun 2007 silam, namun pergerakannya tidak pernah dipublish dan digunakan.
Pasukan tersebut mengklaim terdiri dari komponen darat, udara dan laut yang dilengkapi dengan kemampuan transportasi dan intervensi penyelamatan maupun evakuasi bagi warga Eropa yang terdampak di daerah konflik. [ml/as/terj.af]