Sebanyak 1.200 prajurit dan perwira cadangan Angkatan Bersenjata Israel menandatangani surat terbuka yang ditujukan kepada pemerintah serta Kepala Staf Militer Israel, menyerukan penghentian segera atas operasi militer di Jalur Gaza. Hal ini dilaporkan oleh harian Israel Haaretz, Rabu (29/5/2025).
Dalam surat tersebut, para penandatangan menilai bahwa kelanjutan perang tidak lagi melayani tujuan keamanan negara, dan kini telah menjadi tindakan politik yang tidak sesuai dengan kehendak mayoritas warga Israel.
Mereka juga menekankan pentingnya upaya segera untuk membebaskan semua warga Israel yang masih ditawan di Gaza. Para prajurit memperingatkan bahwa operasi militer yang berkelanjutan justru dapat membahayakan keselamatan para sandera, serta mengancam nyawa tentara dan warga sipil yang tidak bersalah.
Surat tersebut turut memperingatkan bahwa semakin lama konflik berlangsung, semakin besar pula risiko terjadinya pelanggaran hukum perang. Mereka menyatakan bahwa kelanjutan pertempuran tidak sejalan dengan kepentingan militer Israel maupun nilai-nilai moral yang dijunjung oleh negara tersebut.
Sebelumnya, pada pertengahan April, Haaretz juga melaporkan bahwa lebih dari 100.000 warga Israel telah menandatangani petisi dalam waktu lima hari, menuntut diakhirinya perang dan pemulangan para sandera.