Tuesday, November 19, 2024
HomeBerita10.000 tentara Israel tewas dan terluka sejak 7 Oktober

10.000 tentara Israel tewas dan terluka sejak 7 Oktober

"Angkatan bersenjata mengalami kekurangan setidaknya 10.000 tentara yang tewas atau terluka selama berbulan-bulan pertempuran di Jalur Gaza."

Setidaknya 10.000 tentara Israel tewas dan terluka sejak pecahnya konflik Gaza pada 7 Oktober lalu, menurut media Israel pada Minggu, (3/8).

Harian Yedioth Ahronoth melaporkan, sekitar 1.000 tentara dipindahkan setiap bulan ke departemen rehabilitasi Kementerian Pertahanan karena luka-luka yang diderita dalam perang Gaza.

“Angkatan bersenjata mengalami kekurangan setidaknya 10.000 tentara yang tewas atau terluka selama berbulan-bulan pertempuran di Jalur Gaza,” tulis harian tersebut.

Koran itu mengkritik Knesset (parlemen Israel) karena mengambil liburan musim panas dari 22 Juli hingga pertengahan Oktober tanpa mengesahkan undang-undang untuk memperpanjang wajib militer.

“Tidak pernah ada situasi seperti ini dalam sejarah perang Israel… di mana tentara bertempur di dalam wilayah musuh, dalam kondisi yang tidak menguntungkan, selama 10 bulan berturut-turut,” kata seorang ibu dari tentara Israel di Brigade Nahal.

Menurut surat kabar itu, tentara wanita yang bertugas di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel secara tiba-tiba diberitahu tentang perpanjangan wajib militer mereka selama empat bulan lagi.

Baca juga: EKSKLUSIF | Takziyah ke rumah Ismail Haniyah di Doha

Baca juga: Iran: Haniyah tewas akibat serangan proyektil jarak pendek

Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan yang dilakukan oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas pada bulan Oktober lalu.

Hampir 39.600 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah tewas, dan hampir 91.400 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Hampir 10 bulan sejak perang Israel dimulai, sebagian besar wilayah Gaza hancur. Keadaan warga semakin tercekik akibat blokade yang menghalangi pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militer di kota Rafah bagian selatan, di mana lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum invasi pada 6 Mei.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular