Komite Internasional untuk Mengakhiri Pengepungan Gaza mengumumkan pada Sabtu (5/10/2025) bahwa dua kapal tambahan telah bergabung dalam gelombang terbaru misi Freedom Flotilla Coalition yang bertujuan menantang blokade Israel atas Jalur Gaza. Dengan bergabungnya dua kapal ini, total jumlah kapal yang saat ini tengah berlayar menuju Gaza menjadi 11 unit, menurut laporan kantor berita Anadolu.
Dalam pernyataan resminya, komite menyebutkan bahwa kedua kapal tersebut adalah Ghassan Kanafani dan al-Awda (yang berarti “Kepulangan”). Kedua kapal ini membawa sekitar 170 aktivis internasional dari berbagai negara.
Konvoi tersebut saat ini telah melintasi Pulau Kreta di Yunani dan berada di sebelah utara Marsa Matruh, Mesir, dalam pelayaran menuju Jalur Gaza.
Salah satu kapal utama dalam rombongan ini dikenal sebagai “Kapal Dokter dan Jurnalis,” atau al-Damir (yang berarti “Hati Nurani”). Kapal besar ini mengangkut tenaga medis dan jurnalis dari berbagai belahan dunia.
“Kami tidak akan membiarkan Gaza sendirian,” tegas komite tersebut, seraya menyatakan bahwa misi ini bertujuan untuk menentang pengepungan Israel dan menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Freedom Flotilla Coalition merupakan jaringan organisasi masyarakat sipil internasional yang sejak 2010 telah beberapa kali mencoba menembus blokade Gaza untuk menyoroti krisis kemanusiaan yang terjadi di wilayah tersebut.
Sebelumnya pada Kamis lalu, angkatan laut Israel menyerang dan menyita kapal-kapal Global Sumud Flotilla di perairan internasional. Lebih dari 470 aktivis dari lebih 50 negara ditahan dalam peristiwa tersebut. Misi tersebut juga membawa bantuan kemanusiaan dan menentang pengepungan atas Jalur Gaza.
Israel telah memberlakukan blokade atas Gaza—wilayah yang dihuni hampir 2,4 juta jiwa—selama hampir 18 tahun terakhir.
Sejak Oktober 2023, serangan udara Israel telah menewaskan hampir 66.300 warga Palestina, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Wilayah tersebut kini berada dalam kondisi nyaris tak layak huni, dengan blokade yang turut mendorong Gaza ke ambang kelaparan.