Tiga belas warga Palestina dilaporkan terluka akibat pecahan rudal interseptor Israel di kota Tulkarem, Tepi Barat, pada Ahad (24/11).
Demikian laporan Anadolu Agency mengutip keterangan tim medis setempat.
Menurut Bulan Sabit Merah Palestina, pecahan rudal jatuh menimpa rumah-rumah di kamp pengungsi Tulkarem. Akibatnya belasan orang mengalami luka ringan dan sedang.
Militer Israel menyatakan, sirene peringatan serangan roket berbunyi pada Minggu dini hari di wilayah tengah Israel, serta di permukiman sekitar Tulkarem dan Qalqilya, Tepi Barat bagian utara.
Sirene berbunyi menyusul tembakan roket dari Lebanon.
Baca juga: Netanyahu kembali minta tunda pengadilan korupsi atas dirinya
Media Israel melaporkan, Hizbullah di Lebanon meluncurkan hampir 250 roket ke wilayah tengah dan utara Israel.
Sebagai respons, Israel meningkatkan serangan udara ke Lebanon dengan dalih menargetkan posisi Hizbullah.
Eskalasi lintas batas ini telah berlangsung lebih dari setahun sejak pecahnya perang di Gaza tahun lalu.
Serangan Israel ke Lebanon sejak Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 3.600 orang, melukai lebih dari 15.300 orang, dan menyebabkan lebih dari 1 juta warga mengungsi, berdasarkan data dari otoritas kesehatan Lebanon.
Pada 1 Oktober lalu, Tel Aviv memperluas konflik dengan meluncurkan serangan darat ke wilayah selatan Lebanon, menambah ketegangan di kawasan tersebut.
Baca juga: Rabbi Israel diduga tewas di Abu Dhabi, Mossad luncurkan investigasi