Tiga warga Israel tewas dalam serangan penembakan di perbatasan dengan Yordania pada Minggu (8/9), menurut laporan media Israel seperti dikutip Anadolu.
Harian Yedioth Ahronoth melaporkan, seorang pengemudi truk melepaskan tembakan di Jembatan Raja Hussein (Allenby), yang menghubungkan Yordania dan Tepi Barat yang diduduki.
Layanan darurat Israel, Magen David Adom, menyatakan bahwa tiga pria tersebut mengalami luka kritis akibat serangan sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Pelaku penembakan diduga tewas ditembak, menurut laporan surat kabar Haaretz.
Militer Israel mengatakan bahwa penyerang datang dari Yordania, turun dari truknya, dan langsung menembaki penjaga di pos perbatasan tersebut.
Baca juga: Video baru Al-Qassam: “Bebas dengan Kesepakatan atau Tewas oleh Serangan”
Militer Israel menyatakan sedang menyelidiki kemungkinan truk tersebut dipasangi bahan peledak. Sementara beberapa sopir dan pekerja di perbatasan ditangkap karena dicurigai terlibat dalam serangan tersebut, menurut radio militer Israel.
Pihak berwenang Israel dan Yordania bersama-sama menutup penyeberangan tersebut setelah serangan terjadi. Sementara jalan-jalan menuju kota terdekat, Jericho, di Tepi Barat, juga ditutup, seperti dilaporkan media Israel.
Kementerian Dalam Negeri Yordania telah meluncurkan penyelidikan terkait serangan penembakan di perbatasan tersebut.
Jembatan Raja Hussein (Allenby) adalah salah satu dari tiga terminal perbatasan antara Yordania dan Israel, selain Jembatan Sheikh Hussein dan penyeberangan Wadi Araba.
Serangan pada Minggu ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Tepi Barat yang dijajah. Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 40.900 warga Palestina, kebanyakan wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober lalu.
Setidaknya 692 orang telah tewas dan lebih dari 5.700 lainnya terluka akibat serangan Israel di wilayah yang diduduki tersebut, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Eskalasi ini terjadi setelah keputusan signifikan dari Mahkamah Internasional pada 19 Juli, yang menyatakan pendudukan Israel atas wilayah Palestina selama puluhan tahun sebagai tindakan ilegal dan menyerukan evakuasi semua permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Baca juga: Sandera Israel sindir Netanyahu yang tukar 1000 tahanan Palestina dengan 1 kopral Israel
Baca juga: Oposisi Israel sepakat gulingkan pemerintahan Netanyahu