Thursday, June 26, 2025
HomeBerita78 warga Gaza gugur, termasuk anak-anak, dalam rentetan serangan baru Israel

78 warga Gaza gugur, termasuk anak-anak, dalam rentetan serangan baru Israel

Serangan udara Israel kembali menelan korban jiwa dalam jumlah besar di Jalur Gaza. Sejak Rabu dini hari, sedikitnya 78 warga Palestina, termasuk anak-anak dan perempuan, dilaporkan gugur akibat pemboman yang menyasar permukiman, pengungsi, serta warga yang tengah menanti bantuan kemanusiaan.

Menurut laporan medis dari sejumlah rumah sakit di Gaza, 14 korban tewas berasal dari kelompok warga yang sedang menunggu bantuan di selatan wilayah itu.

Sementara itu, serangan bertubi-tubi yang dilancarkan ke berbagai kawasan padat penduduk menyisakan luka parah bagi puluhan lainnya.

Di bagian utara Gaza, tiga warga gugur dan beberapa lainnya terluka dalam serangan dekat gedung Balai Kota Jabalia an-Nazlah, sebagaimana dilaporkan oleh sumber di Rumah Sakit Asy-Syifa.

Sementara itu, di barat Kota Gaza, 5 orang, termasuk seorang perempuan dan seorang anak, syahid akibat serangan udara yang menyasar para pengungsi di sekitar Bundaran Anshar. Dokter menyatakan sebagian korban luka berada dalam kondisi kritis.

Di kawasan Syujaiyah di timur Kota Gaza, serangan terhadap rumah keluarga Abu ‘Ajwah menewaskan lima orang, termasuk dua anak-anak.

Sementara di daerah Al-Karamah, serangan terhadap rumah keluarga Telmes menewaskan ibu dan dua anaknya.

Jumlah korban dalam serangan ini kemudian meningkat menjadi 5 orang, menurut laporan dari kantor berita Anadolu.

Beberapa saat sebelumnya, dua warga Palestina dilaporkan gugur dalam serangan yang menyasar kerumunan warga sipil di pusat Kota Gaza.

Serangan juga mengguncang lingkungan sekitar Masjid Agung Al-‘Umari di Jabalia al-Balad, tempat dua pengungsi gugur dan lainnya terluka.

Sumber medis dari Rumah Sakit Al-Ma’madani menyebut wilayah Jabalia terus menjadi sasaran serangan harian, terutama di tempat-tempat pengungsian warga yang mencari air dan makanan.

Penargetan berkelanjutan

Di Dair al-Balah, jenazah 4 korban, termasuk anak-anak dan perempuan, dimakamkan pagi ini.

Mereka tewas dalam serangan udara Israel yang menghantam rumah di jantung kota tersebut.

Sementara di Kamp Nuseirat, 6 warga Palestina gugur dalam pemboman yang menargetkan rumah keluarga Syahadah.

Tragedi lain terjadi di selatan Wadi Gaza, di mana tujuh warga Palestina tewas dan 18 lainnya terluka—2 di antaranya dalam kondisi kritis—akibat tembakan langsung dari pasukan Israel saat mereka sedang menunggu bantuan kemanusiaan di Jalan Salahuddin.

Menurut data terbaru dari Kementerian Kesehatan Gaza, hingga Rabu ini jumlah korban jiwa akibat serangan terhadap pusat-pusat distribusi bantuan Amerika-Israel telah mencapai 549 syahid, 4.066 terluka sejak skema distribusi ini dimulai pada 27 Mei lalu.

Skema tersebut, yang diinisiasi tanpa keterlibatan PBB atau lembaga kemanusiaan internasional, disalurkan melalui entitas bernama “Yayasan Kemanusiaan Gaza”.

Hal itu menuai kecaman karena memaksa warga yang kelaparan memilih antara mati kelaparan atau ditembak.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel melancarkan operasi militer yang oleh para pengamat dan lembaga hak asasi digambarkan sebagai genosida dengan dukungan penuh Amerika Serikat (AS).

Operasi ini meliputi pembunuhan massal, penghancuran infrastruktur, pemaksaan pengungsian, dan pemblokadean total terhadap makanan serta obat-obatan.

Korban keseluruhan telah menembus angka 188 ribu warga Palestina tewas atau terluka, dengan mayoritas korban adalah anak-anak dan perempuan.

Lebih dari 11 ribu orang dinyatakan hilang, dan ratusan ribu lainnya terpaksa mengungsi dalam kondisi darurat.

Laporan tentang kelaparan yang menewaskan warga, termasuk anak-anak, terus berdatangan, di tengah kehancuran masif dan runtuhnya sistem layanan dasar.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular