Kebakaran hutan yang melanda barat laut Suriah terus meluas hingga Minggu (7/7), dengan lebih dari 10.000 hektare kawasan hutan di pedesaan Latakia dilaporkan telah hangus terbakar.
Badan berita resmi Suriah, SANA, melaporkan bahwa titik-titik api baru muncul di kota Qastal Maaf, Latakia, mengutip keterangan Direktur Pertahanan Sipil, Abdul Kafi Kayyal.
Ia menyebut bahwa operasi pemadaman masih terus berlangsung di lapangan.
“Hutan seluas sekitar 10.000 hektare di 28 lokasi, dengan ratusan ribu pohon, kini telah berubah menjadi abu akibat kebakaran ini,” ujar Menteri Penanganan Darurat dan Bencana, Raed Saleh, dalam pernyataan yang disampaikan melalui akun X (Twitter) resminya.
Menurut Saleh, lebih dari 100 tim pemadam kebakaran kini dikerahkan ke wilayah terdampak, termasuk tim bantuan dari Turki dan Yordania.
Operasi gabungan tersebut melibatkan 160 kendaraan pemadam, 12 alat berat, serta helikopter dari kedua negara sahabat.
Delapan petugas pertahanan sipil dilaporkan mengalami luka-luka dalam proses pemadaman. Namun hingga kini, belum ada korban luka dari kalangan warga sipil.
Menteri Raed Saleh menyebut dampak kebakaran ini sebagai “bencana besar”. Ia menegaskan bahwa pihaknya bekerja semaksimal mungkin dengan segala keterbatasan sumber daya yang ada.
Dalam pernyataannya, ia mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Turki yang telah mengirimkan 16 tim pemadam, serta kepada Yordania yang menyumbang beberapa tim serta enam helikopter.
Ia menambahkan, jika kondisi cuaca tetap stabil dan kecepatan angin tidak meningkat, kebakaran diperkirakan dapat dikendalikan dalam waktu dekat.
Pemerintah Suriah sebelumnya mengumumkan telah membentuk ruang operasi gabungan di lapangan, bekerja sama dengan sejumlah organisasi untuk memberikan dukungan logistik dan operasional dalam penanggulangan kebakaran.
Wilayah pedesaan Latakia dalam beberapa waktu terakhir memang mengalami gelombang panas ekstrem yang memicu kebakaran besar, diperparah oleh tutupan hutan yang rapat serta tiupan angin kencang di kawasan tersebut.