Sedikitnya 57.575 warga Palestina telah tewas akibat serangan militer Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023, menurut laporan terbaru dari Kementerian Kesehatan Gaza pada Selasa. Serangan yang oleh banyak pihak disebut sebagai genosida ini terus menelan korban jiwa dan memperburuk krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.
Dalam 24 jam terakhir, 52 jenazah dilaporkan dibawa ke rumah sakit, sementara 262 orang lainnya mengalami luka-luka. Dengan demikian, total korban luka sejak awal serangan meningkat menjadi 136.879 orang.
“Banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalanan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” demikian bunyi pernyataan kementerian.
Kementerian juga mengungkapkan bahwa delapan warga Palestina tewas dan lebih dari 74 lainnya terluka saat mencoba mendapatkan bantuan kemanusiaan dalam satu hari terakhir. Sejak 27 Mei, total korban tewas saat mencari bantuan mencapai 766 orang, dengan lebih dari 5.044 lainnya mengalami luka.
Militer Israel kembali melancarkan serangan besar-besaran ke Gaza sejak 18 Maret, menghancurkan kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang sebelumnya berlaku sejak Januari. Dalam serangan terbaru ini saja, tercatat 7.013 orang tewas dan 24.838 lainnya terluka.
Pada November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Selain itu, Israel juga sedang menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tindakannya di wilayah Gaza.